Friday, November 30, 2018

KESEMPURAAN DENGAN KRISTUS (1)


Sekarang aku bersukacita bahwa aku boleh menderita karena kamu, dan menggenapkan dalam dagingku apa yang kurang pada penderitaan Kristus, untuk tubuh-Nya, yaitu jemaat. Aku telah menjadi pelayan jemaat itu sesuai dengan tugas yang dipercayakan Allah kepadaku untuk meneruskan firman-Nya dengan sepenuhnya kepada kamu, (Kolose 1:24-25)
Kesamaan Di Dalam Penderitaan-NYA
Ketika Paulus menulis surat ini, Ia tahu bahwa iman dan keyakinan Jemaat Kolose sedang berusaha diguncangkan dan diserang oleh orang-orang yang menyebut dirinya kaum intelektual (kaum Gnostik). Orang Gnostik sangat tidak puas dengan pengajaran Kristen yang dinilai sangat sederhana, sehingga mereka ingin mengubahnya menjadi suatu filsafat. Dalam usaha mengubah pemahaman iman jemaat, orang Gnostik memberikan pengajaran yang menjatuhkan Kristus dari jabatan-Nya sebagai Tuhan dan Juruselamat satu-satunya. Untuk menolak serangan pengajaran yang tidak benar adalah dengan berusaha mengejar kesempurnaan Kristus, yaitu dengan menaruh pikiran dan perasaan yang sama seperti Tuhan Yesus Kristus (Flp 2:5-7).
Tetapi bila ditanyakan apakah kita dapat merasakan apakah yang seperti Yesus rasakan ? sukacita dalam melayani bahkan sukacita ketika dalam penderitaan? tentu kita semua tidak senang menderita. Tetapi mengapa rasul Paulus berkata “Sekarang aku bersukacita bahwa aku boleh menderita karena kamu, dan menggenapkan dalam dagingku apa yang kurang pada penderitaan Kristus?” Bila kita melihat kembali keberadaan Paulus sebagai hamba Tuhan Kristus, kita menemukan tokoh Kristen yang dengan sungguh-sungguh membaktikan hidupnya bagi Tuhan. Kita juga dapat melihat bahwa karena kesetiaannya banyak orang yang menerima Kristus, tetapi banyak juga yang menolak Kristus bahkan berespons berlebihan; membenci dan menyiksa Paulus. Bagaimana reaksi Paulus merespons orang-orang yang menolaknya? Paulus sama sekali tidak mempedulikan respons tersebut, asal orang-orang mengenal Kristus, beriman teguh pada-Nya, dan bertumbuh dewasa secara rohani.
Ada tiga hal yang membuat kita tetap bersukacita untuk melayani Tuhan sekalipun dalam penderitaan, yiatu:
1.      Yang pertama, menempatkan diri secara mutlak di bawah kekuasaan Tuhan Yesus  sebagai pusat pelayanan. Keteguhan iman Kristen kepada Yesus Kristus seharusnya  menyikapi pengajaran-pengajaran miring tentang Kristus dari luar, dan dari dalam kekristenan.
2.      Kedua, menjadikan karya keselamatan di dalam Tuhan Yesus Kristus sebagai hal utama dalam setiap karya pelayanan. Tindakkan orang Kristen harus konkret sesuai dengan keadaan dan perkembangan jaman. Tindakkan itu sebagai konsekuensi dan tanggung jawab terhadap tindakan pendamaian Yesus Kristus, yang telah berkorban mati di atas kayu salib untuk orang berdosa.
3.      Ketiga adalah membawa pertumbuhan jiwa jemaat ke arah Tuhan Yesus Kristus. Keutamaan Tuhan Yesus Kristus harus dapat kita jelaskan kepada jemaat Tuhan, seperti a. Siapa Yesus Kristus di dalam diri-Nya (Kol 1:15); b. Siapa Yesus Krsitus bagi penciptaan alam semesta (Kol 1:16-17); c. Siapa Yesus Kristus bagi gereja (Kol 1:18); d. Siapa Yesus Kristus bagi segala sesuatu (Kol 1:19-20); e. Apakah tujuan kedatangan Yesus Kristus ke dalam dunia ini (Kol 1:21-23) dan mengapa kita tidak dapat mendamaikan dirinya sendiri dengan Allah?
Kita harus belajar banyak hal sebagai orang yang benar-benar melayani Tuhan. Janganlah  melihat pelayanan itu sebagai beban tetapi sebagai sebuah kehormatan. Kita dapat melihat pelayanan sebagai suatu peran penting dan keterlibatan dalam ambil bagian penderitaan Kristus untuk jemaat-Nya. Selanjutnya bahwa menderita karena melayani Kristus bukanlah suatu hukuman melainkan hak istimewa karena diperkenankan mengambil bagian dalam karya-Nya.
Kristus yang diam di dalam kita adalah jaminan kita untuk kelak memperoleh kemuliaan dan hidup kekal. Hanya jikalau Ia tinggal di dalam kita dan kita terus-menerus berhubungan erat dengan Dia, dapat melenyapkan setiap keraguan tentang mencapai sorga. Memiliki Kristus berarti memiliki hidup, karena itu marilah kita melayani Tuhan (Rm 8:11; Ef 1:13-14; 1Yoh 5:11-12).

Pesan Pastoral: 1 April 2018
Marilah kita menjadi pribadi “SADAR” rohani yaitu dengan memberikan yang terbaik bagi ALLAH dalam hidup ini. Marilah kita melayani Tuhan dengan sungguh hati sesuai dengan keinginan Tuhan dan talenta yang  diberikan Tuhan kepada kita. Dengan demikian kita sedang berusaha menjadi serupa dengan Kristus.

Winner Voice
Marilah kita melayani Tuhan dengan lebih sungguh, demikianlah terpancar kekuasaan ALLAH dalam hidup kita

Pengakuan Iman
Sekarang aku bersukacita bahwa aku boleh menderita, dan menggenapkan dalam dagingku apa yang kurang pada penderitaan Kristus, untuk tubuh-Nya, yaitu jemaat. Aku telah menjadi pelayan jemaat itu sesuai dengan tugas yang dipercayakan Allah kepadaku untuk meneruskan firman-Nya dengan sepenuhnya kepada orang banyak, (Kolose 1:24-25)

No comments:

Hidup Berpadanan Dengan Injil Kristus (2)

                            ( Filipi 1:27-30 ) Nasehat Supaya Tetap Berjuang Paulus sedang dalam penjara saat menulis surat kepada jem...