Thursday, November 29, 2018

TINGGAL DI DALAM KRISTUS (1)


Maka sekarang, anak-anakku, tinggallah di dalam Kristus, supaya apabila Ia menyatakan diri-Nya, kita beroleh keberanian percaya dan tidak usah malu terhadap Dia pada hari kedatangan-Nya.  Jikalau kamu tahu, bahwa Ia adalah benar, kamu harus tahu juga, bahwa setiap orang, yang berbuat kebenaran, lahir dari pada-Nya. (1Yohanes 2:28-29)
Status Manusia Allah
Allah Maha kasih telah menetapkan kita untuk menjadi manusia Allah (manusia milik ALLAH. Perubahan status menjadi manusia Allah sama sekali bukan karena kebaikan, kesetiaan, kemampuan, kesalehan, dan kelebihan kita; semata adalah kasih karunia-Nya. Kita orang berdosa sebenarnya tidak layak menerima kasih yang sedemikian besar, namun dalam ketidakpantasan itulah Allah justru mengangkat kita menjadi anak-anak-Nya.
Perubahan status ini seharusnya membuat kita sungguh-sungguh berubah dan lebih mengasihi Tuhan serta meninggalkan keduniawian. Kita sudah tidak patut lagi berpusat pada diri sendiri, suka berbohong, suka memfitnah, berfoya-foya, tidak suka firman Tuhan, tidak mau berdoa, tidak bersikap adil, masih toleran terhadap dosa. Perubahan status menjadi manusia Allah yang kita alami itu karena ALLAH sendiri yang telah menganugerahkan kasih-Nya untuk mengubah hidup kita. Status menjadi manusia Allah jauh melebihi berkat-berkat lain, maka dalam hidup kita sekali-kali jangan kembali melakukan perbuatan yang tidak berkenan kepada-Nya, karena tujuan hidup kita adalah untuk menyenangkan hati Yesus Kristus yang telah berkorban mati di atas kayu salib agar status manusia Allah dapat melekat kepada kita selamanya.
Sebagai manusia Allah kita harus tinggal di dalam TUHAN Yesus yang berarti harus tetap menaati setiap perintah firman-NYA (1Yoh 3:24). Kita harus menuruti segala perintah-Nya dan melakukan yang berkenan pada-Nya (1Yoh 3:22), maka sebagai tanda yang tampak dari manusia Allah adalah kasih kepada ALLAH hasil dari tidak melakukan dosa lagi. Namun, pada kenyataannya anak-anak Allah masih sering berbuat dosa. Misalnya, tidak mengasihi saudara seiman dan manusia lainnya seperti Kristus mengasihi manusia, kasih menyimpan dendam atau sakit hati dan lain-lain, ini jelas mendukakan hati ALLAH.
Allah lebih mengenal kita dari pada kita mengenal diri sendiri (1Yoh 3:20). Oleh sebab itu sepatutnyalah kita menyerahkan segalanya bukan kepada penilaian pribadi melainkan pada belas kasihan Allah. Betapapun kuat dan hebatnya suara hati menuduh, kita dapat menghampiri Allah yang penuh belas kasihan dan pengampunan. Inilah dasar keberanian kita untuk menghampiri Allah dan memohon pada-Nya (1Yoh 3:21). Ini merupakan bukti bahwa kita memiliki hubungan dengan Allah yaitu hubungan yang dilandasi dan diwarnai dengan dan oleh kasih (1Yoh 3:23). Tetapi perlu kita sadari bahwa kasih hanya muncul jika atau karena percaya pada Tuhan Yesus. Jadi, hanya yang percaya pada Tuhan Yesus Kristus dan yang mengasihi sesama sajalah yang disebut orang Kristen, karena itu  kasih adalah bukti bahwa seseorang percaya pada Tuhan Yesus.
Wujud besar cinta ALLAH kepada kita adalah dengan mengaruniakan Roh Kudus-NYA  (1Yoh 3:24). Roh Kudus merupakan jaminan kuat bahwa kita adalah manusia Allah. Maka manusia Allah yang di dalamnya ada Roh Kudus harus memperdalam hubungan dengan Allah sehingga memiliki keberanian yang semakin kuat untuk menghampiri dan meminta apa saja pada Allah dalam doa. Hubungan yang mendalam dan intim dengan Allah membuahkan doa yang berani meminta apa saja kepada-Nya.
Paling utama bagi manusia adalah untuk tetap tinggal dalam kasih ALLAH. Apapun yang dapat terjadi dan menimpa kehidupan kita tetapi karena tetap tinggal Allah akan; memperoleh keberanian percaya dan tidak usah malu. Keberanian (Yunani, parresia) artinya kebebasan dalam berbicara atau kesiapan untuk mengatakan sesuatu. Kita harus mampu memberikan pertanggungjawaban tanpa ragu-ragu tentang apa yang telah kita lakukan ketika Tuhan Yesus datang kedua kali. Tidak usah malu artinya tidak sembunyi karena malu terhadap Tuhan seperti orang bersalah yang terkejut pada saat kedatangan-Nya. (Mat 24:3,27,37; 1Kor 15:23, 1Tes 2:19; 3:13; 5:23: Yak 5:7,8).
Tuhan Yesus memberkati.


Pesan Pastoral: 4 Maret 2018
Marilah kita menjadi pribadi “SADAR” rohani yaitu dengan memberikan yang terbaik bagi ALLAH dalam hidup ini. Masa kedatangan (Yun; Parousia) Tuhan Yesus kedua kali tidak ada yang mengetahui kapan waktunya tetapi disaat penantian inilah maka dunia bergerak untuk mencoba mengubah hati manusia agar menjauh dari kasih ALLAH. Tugas kita sebagai manusia Allah agar kita tetap di dalam kasih-NYA

Winner Voice
Orang Kristen adalah orang yang tetap di dalam Kasih Kristus untuk memberikan kasih kepada sesama.

Pengakuan Iman
Maka sekarang, aku akan tetap tinggal di dalam Kristus, supaya apabila Tuhan Yesus menyatakan diri-Nya, aku beroleh keberanian percaya dan tidak usah malu terhadap Dia pada hari kedatangan-Nya.  Aku tahu bahwa  Yesus adalah benar dalam segala hal, dan bahwa aku berbuat kebenaran maka aku  lahir dari pada-Nya. (1Yohanes 2:28-29)

No comments:

Hidup Berpadanan Dengan Injil Kristus (2)

                            ( Filipi 1:27-30 ) Nasehat Supaya Tetap Berjuang Paulus sedang dalam penjara saat menulis surat kepada jem...