Friday, March 9, 2018

HIDUP TIDAK BERCACAT CELA (4)

Turutilah perintah ini, dengan tidak bercacat dan tidak bercela, hingga pada saat Tuhan kita Yesus Kristus menyatakan diri-Nya,  yaitu saat yang akan ditentukan oleh Penguasa yang satu-satunya dan yang penuh bahagia, Raja di atas segala raja dan Tuan di atas segala tuan. (1Timotius 6:14-15)
Turutilah Perintah Tuhan
Turutilah perintah ini. Perintah di sini tampaknya dipergunakan sebagai kata yang luas artinya untuk Firman Allah (Alkitab seperti yang kita pahami pada saat ini). Kristus memakai perintah yang tegas untuk dikerjakan oleh orang percaya. (Yoh 12:50; 1Yoh 3:23,  2Yoh 1:6) Perintah yang dikemukakan ialah supaya kita percaya dan supaya kita saling mengasihi. Iman adalah suatu usaha seperti pada (Yoh 6:29). Percaya akan nama Tuhan Yesus Kristus dalam segala keberadaan-Nya, sebagaimana ditunjukkan oleh nama-Nya yang penuh kuasa. Karena perintah ini ditujukan kepada orang-orang Kristen, maka ini adalah nasihat untuk percaya kepada-Nya dalam segala sesuatu yang disediakan oleh-Nya bagi kehidupan Kristen, termasuk di dalam hal ini adalah percaya kepada mujizat-NYA.
Perintah Kristus juga agar kita mengasihi sesama kita dengan tulus hati, dan kerelaan untuk berkorban bagi sesama sebagai mana Kristus mengasihi umat manusia dan rela berkorban agar tersedia keselamatan (hidup kekal) bagi setiap orang yang yang percaya kepada-NYA. (Mrk 12:33) Kasih memang penting untuk mendasari sebuah relasi atar manusai. Kita bisa saja menaati firman Allah tanpa mengasihi Tuhan Yesus. Namun ketaatan demikian bersifat hampa. Sebaliknya bila kita mengasihi Tuhan maka otomatis kita menaati perintah-NYA. Selain itu kita harus mengasihi sesama seperti mengasihi diri sendiri. Kemampuan mengasihi sesama ini bergantung pada pemahaman bahwa Allah mengasihi kita juga dan selanjutnya kita harus menyalurkan kasih ALLAH.  
Sebenarnya setelah menerima Tuhan Yesus Kristus, orang kristen harus konsisten memilih ALLAH yang akan dilayaninya (Rm 6:16).  Orang bisa saja kembali kepada dosa lama dan tidak lagi menentang kuasa dosa dalam kehidupan pribadinya dan kembali menjadi budak dosa yang pada akhirnya berakibat kematian rohani dan abadi (Rm 6:16,21,23). Orang percaya sebenarnya dapat dibebaskan dari dosa selamanya (Rm 6:17) dengan terus menyerahkan diri sebagai hamba Allah dan kebenaran dengan pengudusan dari Tuhan Yesus untuk mendapatkan hidup kekal  (Rm 6:19,22). Yang utama dalam hal ini adalah ketaatan dalam menuruti perintah Tuhan.
Sayang sekali adalah banyak orang yang tidak mempunyai komitmen kepada ke-Tuhanan Yesus Kristus dan tidak menentang kuasa dosa dalam kehidupan pribadi, maka orang yang demikian sebenarnya tidak berhak untuk menyebut Yesus Kristus sebagai Juruselamatnya (Rm 6:15-23). Karena jelas bahwa "Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan" maka orang harus menentukan pilihannya dengan tegas (Mat 6:24; Luk 6:46; 2Kor 6:14-7:1; Yak 4:4; 1Yoh 2:15-17).
Akhirnya penting untuk kita menjaga agar perintah Tuhan itu tidak bercacat dan tidak bercela,  artinya kita berkewajiban untuk mengajarkan dan menjalani hidup yang tidak bercela,  sampai pada saat Tuhan Yesus Kristus menyatakan diri-Nya kelak pada kehadiran-NYA kedua kali. Inilah titik puncak dari penekanan “eskatologis”, sebuah pengharapan akan hadirnya Tuhan Yesus untuk menyatakan diri-NYA dan mengadili umat-NYA yang telah mengerjakan perintah-perintah ALLAH  (1Tim 6:6; 2Tim 4:1).
Iman percaya kita harus dapat menyatakan kepercayaan bahwa kedatangan Kristus dapat terjadi dalam masa hidup kita sehingga kita akan senantiasa waspada. Tidak jemu-jemu kita juga harus dapat memberi semangat kepada orang percaya dalam generasi ini untuk menantikan dan mengharapkan kedatangan Kristus kembali selagi mereka hidup (Fil 3:20; 1Tes 1:9-10; Tit 2:13; Ibr 9:28). Mengasihi Tuhan serta merindukan kedatangan-Nya kembali dan kehadiran-Nya harus menjadi motivasi pokok dari kehidupan kita (Why 21:1-22:15).

Tuhan Yesus memberkati.


Pesan Pastoral: 25 Februari 2018
Marilah kita menjadi pribadi “SADAR” rohani yaitu dengan memberikan yang terbaik bagi ALLAH dalam hidup ini. Komitmen untuk tetap menuruti perintah ALLAH adalah hal penting yang harus kita pegang erat, karena hal ini akan banyak menghindarkan kita dari bahaya dosa yang dapat saja membuat kita jatuh berulang kali dalam berbagai macam persoalan hidup. Langkah terbaik saat jatuh dalam dosa adalah segera minta ampunan ALLAH bila kita tidak menaati perintahnya.

Winner Voice
Orang Kristen akan selalu konsisten untuk mengerjakan perintah ALLAH dengan taat.

Pengakuan Iman
Aku mau berusaha untuk menuruti perintah Tuhan dengan tidak bercacat dan tidak bercela, hingga pada saat Tuhan Yesus Kristus menyatakan diri-Nya,  sebagai Penguasa yang satu-satunya dan yang penuh bahagia, Raja di atas segala raja dan Tuan di atas segala tuan. Amin (1Timotius 6:14-15)

No comments:

Hidup Berpadanan Dengan Injil Kristus (2)

                            ( Filipi 1:27-30 ) Nasehat Supaya Tetap Berjuang Paulus sedang dalam penjara saat menulis surat kepada jem...