Turutilah Perintah Tuhan
Turutilah perintah ini. Perintah di sini
tampaknya dipergunakan sebagai kata yang luas artinya untuk Firman Allah
(Alkitab seperti yang kita pahami pada saat ini). Kristus memakai perintah yang
tegas untuk dikerjakan oleh orang percaya. (Yoh 12:50; 1Yoh 3:23, 2Yoh 1:6) Perintah yang dikemukakan ialah
supaya kita percaya dan supaya kita saling mengasihi. Iman adalah suatu usaha
seperti pada (Yoh 6:29). Percaya akan nama Tuhan Yesus Kristus dalam segala
keberadaan-Nya, sebagaimana ditunjukkan oleh nama-Nya yang penuh kuasa. Karena
perintah ini ditujukan kepada orang-orang Kristen, maka ini adalah nasihat
untuk percaya kepada-Nya dalam segala sesuatu yang disediakan oleh-Nya bagi
kehidupan Kristen, termasuk di dalam hal ini adalah percaya kepada mujizat-NYA.
Perintah Kristus juga agar kita
mengasihi sesama kita dengan tulus hati, dan kerelaan untuk berkorban bagi
sesama sebagai mana Kristus mengasihi umat manusia dan rela berkorban agar
tersedia keselamatan (hidup kekal) bagi setiap orang yang yang percaya
kepada-NYA. (Mrk 12:33) Kasih memang penting untuk mendasari sebuah relasi atar
manusai. Kita bisa saja menaati firman Allah tanpa mengasihi Tuhan Yesus. Namun
ketaatan demikian bersifat hampa. Sebaliknya bila kita mengasihi Tuhan maka
otomatis kita menaati perintah-NYA. Selain itu kita harus mengasihi sesama
seperti mengasihi diri sendiri. Kemampuan mengasihi sesama ini bergantung pada
pemahaman bahwa Allah mengasihi kita juga dan selanjutnya kita harus
menyalurkan kasih ALLAH.
Sebenarnya setelah menerima Tuhan Yesus Kristus,
orang kristen harus konsisten memilih ALLAH yang akan dilayaninya (Rm 6:16). Orang bisa saja kembali kepada dosa lama dan
tidak lagi menentang kuasa dosa dalam kehidupan pribadinya dan kembali menjadi
budak dosa yang pada akhirnya berakibat kematian rohani dan abadi (Rm
6:16,21,23). Orang percaya sebenarnya dapat dibebaskan dari dosa selamanya (Rm
6:17) dengan terus menyerahkan diri sebagai hamba Allah dan kebenaran dengan
pengudusan dari Tuhan Yesus untuk mendapatkan hidup kekal (Rm 6:19,22). Yang utama dalam hal ini adalah
ketaatan dalam menuruti perintah Tuhan.
Sayang sekali adalah banyak orang yang
tidak mempunyai komitmen kepada ke-Tuhanan Yesus Kristus dan tidak menentang
kuasa dosa dalam kehidupan pribadi, maka orang yang demikian sebenarnya tidak
berhak untuk menyebut Yesus Kristus sebagai Juruselamatnya (Rm 6:15-23). Karena
jelas bahwa "Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan" maka
orang harus menentukan pilihannya dengan tegas (Mat 6:24; Luk 6:46; 2Kor 6:14-7:1;
Yak 4:4; 1Yoh 2:15-17).
Akhirnya penting untuk kita menjaga agar
perintah Tuhan itu tidak bercacat dan tidak bercela, artinya kita berkewajiban untuk mengajarkan
dan menjalani hidup yang tidak bercela,
sampai pada saat Tuhan Yesus Kristus menyatakan diri-Nya kelak pada
kehadiran-NYA kedua kali. Inilah titik puncak dari penekanan “eskatologis”,
sebuah pengharapan akan hadirnya Tuhan Yesus untuk menyatakan diri-NYA dan
mengadili umat-NYA yang telah mengerjakan perintah-perintah ALLAH (1Tim 6:6; 2Tim 4:1).
Iman percaya kita harus dapat menyatakan
kepercayaan bahwa kedatangan Kristus dapat terjadi dalam masa hidup kita
sehingga kita akan senantiasa waspada. Tidak jemu-jemu kita juga harus dapat
memberi semangat kepada orang percaya dalam generasi ini untuk menantikan dan
mengharapkan kedatangan Kristus kembali selagi mereka hidup (Fil 3:20; 1Tes
1:9-10; Tit 2:13; Ibr 9:28). Mengasihi Tuhan serta merindukan kedatangan-Nya
kembali dan kehadiran-Nya harus menjadi motivasi pokok dari kehidupan kita (Why
21:1-22:15).
Tuhan Yesus memberkati.
Pesan Pastoral:
25 Februari 2018
Marilah kita menjadi pribadi “SADAR”
rohani yaitu dengan memberikan yang terbaik bagi ALLAH dalam hidup ini. Komitmen
untuk tetap menuruti perintah ALLAH adalah hal penting yang harus kita pegang
erat, karena hal ini akan banyak menghindarkan kita dari bahaya dosa yang dapat
saja membuat kita jatuh berulang kali dalam berbagai macam persoalan hidup.
Langkah terbaik saat jatuh dalam dosa adalah segera minta ampunan ALLAH bila
kita tidak menaati perintahnya.
Winner Voice
Orang
Kristen akan selalu konsisten untuk mengerjakan perintah ALLAH dengan taat.
Pengakuan Iman
Aku mau berusaha
untuk menuruti perintah Tuhan dengan tidak bercacat dan tidak bercela, hingga
pada saat Tuhan Yesus Kristus menyatakan diri-Nya, sebagai Penguasa yang satu-satunya dan yang
penuh bahagia, Raja di atas segala raja dan Tuan di atas segala tuan. Amin
(1Timotius 6:14-15)
No comments:
Post a Comment