Akhir kata dari
segala yang didengar ialah: takutlah akan Allah dan berpeganglah pada
perintah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang. Karena Allah akan membawa setiap perbuatan ke
pengadilan yang berlaku atas segala sesuatu yang tersembunyi, entah itu baik,
entah itu jahat. (Pengkotbah 12:13-14)
Nasehat Raja
Salomo
Penulis kitab
Pengkotbah adalah Raja Salomo. Raja Salomo memulai tulisannya dengan penilaian
yang sinis tentang kehidupan sebagai sesuatu kesia-siaan saja (Pkh 12:7), yang
disebutkan sebagai “usaha menjaring
angin” (Pgk 1:14). Tetapi pada akhir tulisannya, Raja Salomo memberikan
nasihat serius tentang makna hidup yang hanya dapat ditemukan; yaitu dengan takut
akan Allah, mengasihi Tuhan dan Firman-Nya dengan sepunuh hati, serta ketaatan untuk
melakukan perintah-perintah-Nya. Tujuan dan kepuasan hidup tidak akan dapat ditemukan
melalui cara-cara yang lain, oleh sebab itu dalam hidup ini kita harus memahami
dan mengingat ayat pengkotbah ini.
Raja Salomo
dengan hikmat yang luar biasa dan dalam perenungannya yang mendalam, setelah
mempertimbangkan segala sesuatu (Pkh 12:9), didasarkan pada berbagai pengalaman
dan kekacauan mental yang pernah dialami-nya, maka dia berpendapat yaitu “yang
terbaik dalam hidup manusia adalah menghormati Allah secara semestinya
sepanjang hidup”. Orang harus selalau ingat bahwa ada ALLAH Yang Maha Kuasa (Pkh
12:1) yang senantiasa mengawasi semua perilaku dan yang berkuasa untuk
melakukan penghakiman. (Pkh 12:14). Dalam hal ini perenungan raja Salomo sampai
pada kebenaran yang hakiki.
Sayang sekali,
seringkali orang sekarang banyak belajar tetapi tidak pernah sampai kepada
kebenaran, sehingga mudah terombang-ambing oleh pengajaran-pengajaran yang
tidak benar (Ef 4:14; 2Tim 3:7). Bila demikian, besar kemungkinan orang itu
bukan belajar kebenaran tetapi belajar hal-hal yang salah. Ada pula orang yang
belajar hanya pengetahuan otak belaka, namun hidup dan kelakuan tidak mengalami
perubahan. Itu pun bukan tujuan belajar yang sejati sebab hakikat belajar
adalah terbuka untuk dirubah oleh kebenaran. Ada pula orang yang belajar hanya
untuk kesombongan diri dan tidak menjadi berkat bagi orang lain. Salomo sebagai
pengkhotbah memberi kita teladan bahwa apa yang secara pribadi telah diselidiki
dan dipelajarinya ia bagikan kepada
orang lain. Maka dalam catatan perenungan Raja Salomo ada penegasan betapa
penting hidup takut akan ALLAH, hal ini merupakan permulaan dari hikmat (Ams
1:7; 9:10; Mzm 111:10).
Nasehat utama Raja
Salomo yaitu; “Takutlah akan Allah”. Hal ini merupakan dasar dari kehidupan manusia.
Orang harus tahu bagaimana menghormati Tuhan, mengakui secara semestinya
tentang siapa Tuhan dan apa yang diminta - NYA untuk dilakukan dalam kehidupan
sehari-hari. Dengan takut akan Allah akan mendatangkan didikan yang
mendatangkan hikmat. Dengan takut akan Tuhan tidak akan membuat seseorang
mengambil keputusan dengan “sembrono” atau menjadi orang yang “labil” dan mudah
terpengaruh oleh pendapat orang lain, atau tidak memiliki pendirian sendiri. (Ams
15:33; Yes 11:3).
Raja Salomo sang
pengkhotbah, tiba di kesimpulan akhir dari perenungan kehidupannya (Pkh 12:14).
Pesan terpenting dari begitu banyak perenungan hidup yang ke dalamnya kita
telah diajak untuk mengerti tujuan dan makna kehidupan. “Takutlah akan Allah”,
ini menjadi sebuah perintah yang harus dikerjakan setiap orang dari sejak masa
mudanya. Orang harus setia berpegang pada perintah-perintah Tuhan. Harus
menjadi perhatian kita semua adalah bahwa Allah akan membuat perhitungan terhadap
semua orang, baik yang tersembunyi maupun yang terbuka di hadapan publik. Jika
saja kita menyimak pesan akhir yang penting itu dari raja Salomo ini, hidup kita
pasti tak akan sia-sia. Kita pasti mampu
membangun hidup yang baik tentunya dengan pertolongan dan berkat Tuhan. Pada
akhirnya nama Tuhan Yesus akan dimuliakan dengan kehidupan yang baik dari
anak-anak Tuhan. Amin .
Tuhan
Yesus memberkati.
Pesan Pastoral:
21 Januari 2018
Marilah kita menjadi pribadi “SADAR”
rohani yaitu dengan memberikan yang terbaik bagi ALLAH dalam hidup ini. Mari
menjadi orang bijak dalam menimbang agar kehidupan tidak menjadi sia-sia,
marilah kita mulai dengan taku akan ALLAH dan setia mengerjakan
perintah-perintah-NYA. Tuhan Yesus memberkati.
Winner Voice.
Tidak
ada hikmat pada orang yang menganggap ALLAH tidak ada.
Pengakuan Iman
Akhir kata dari
segala yang aku dengar ialah: aku mau takutlah akan Allah dan berpeganglah pada
perintah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban bagi ku. Karena Allah akan membawa setiap perbuatanku
ke pengadilan yang berlaku atas segala sesuatu yang tersembunyi, entah itu
baik, entah itu jahat. Amin
No comments:
Post a Comment