Friday, March 9, 2018

PANGGILAN UNTUK MENCINTAI TUHAN (2)



"Haruslah engkau mengasihi TUHAN, Allahmu, dan melakukan dengan setia kewajibanmu terhadap Dia dengan senantiasa berpegang pada segala ketetapan-Nya, peraturan-Nya dan perintah-Nya. (Ulangan 11:1)
Mengasihi Dengan Menaati Tuhan.
Nabi Musa tidak jemu untuk memberi nasihat agar bangsa Israel mencintai Tuhan dan menaati perintah-perintah-Nya. Selama empat puluh tahun berputar-putar di padang gurun dengan berbagai peristiwa Nabi Musa terus berusaha untuk menyadarkan bangsa Israel terhadap hal ini. Nabi Musa tidak bosan mengulang-ulang hal ini, karena bangsa Israel seperti anak kecil “bandel” yang harus dididik keras yang harus diajarkan berulang-ulang kali. Nabi Musa sangat memahami bahwa perintah dari ALLAH ini teramat penting, dan karena memang bangsa Israel sering melupakan hal yang mendasar ini.
Musa menyatakan bahwa bangsa Israel perlu menaati hukum-hukum tersebut karena mereka  telah mengalami pemeliharaan Allah dan menyaksikan kekuasaan dan kebesaran Allah. Bangsa Israel perlu diingatkan akan hukuman yang keras bagi mereka yang menantang kekuasaan Tuhan seperti yang dilakukan oleh generasi terdahulu yaitu mereka yang keluar dari perbudakan Mesir. (Ul 11:6, Bil 16). Panggilan untuk mengambil keputusan mengasihi dan menaati Tuhan sebenarnya tidak hanya diarahkan kepada angkatan yang lahir di padang gurun. Panggilan tersebut justru pertama-tama diarahkan kepada mereka yang telah lahir di Mesir dan menyaksikan tindakan-tindakan penghakiman Allah yang perkasa pada masa lalu (Ul 11:7; 11:2)
Perintah untuk mengasihi Tuhan dan melakukan dengan setia kewajiban terhadap perintah Tuhan (Ul 11:1); merupakan apa yang diminta TUHAN, Allah, untuk takut akan TUHAN, Allah, hidup menurut segala jalan yang ditunjukkan-Nya, mengasihi Dia, beribadah kepada TUHAN, Allah dengan segenap hati dan dengan segenap jiwamu. Maka haruslah dilakukan dengan setia segala ketetapan dan peraturan yang telah di paparkan oleh nabi Musa. (Ul 10:12-11:32).
Bangsa Israel telah menerima disiplin untuk menghormati Tuhan selaku Hakim yang harus mereka hadapi melalui pengalaman penghakiman-Nya atas musuh-musuh mereka (Ul 11:2-4) dan diri mereka sendiri (Ul 11:5,6). Dengan demikian, mereka tahu bahwa hukuman yang diterima adalah dari yang Mahakuasa sehingga orang yang paling perkasa di bumi tidak bisa mencegahnya, dan bahwa hukuman ALLAH itu adil tanpa pandang bulu sehingga bangsa Israel sekalipun bangsa pilihan ALLAH dan ada perjanjian akan kasih karunia ALLAH pun tidak berani memanfaatkan kedudukan khusus mereka sebagai bangsa pilihan. (Ul 11:6). Tetap dalam setiap peristiwa adalah kekususan perlakukan ALLAH dan sebagai pembelajaran adalah peristiwa yang dialami oleh Datan dan Abiram. (Bil 16, Bil 11:31-33). Sebaliknya disebutnya Korah mungkin disengaja Musa mengingat masih ada keturunan Korah di antara orang Lewi yang ada (Bil 26:11).
Sebenarnya disaat bangsa Israel mengasihi dengan menaati Tuhan Allah, maka setiap perintah yang dilakukan akan menjadi kekuatan bagi mereka untuk memasuki tanah yang begitu berlimpah madu dan susu itu (Bil 16:8). Tanah Kanaan adalah tanah yang bergantung dari hujan, tidak seperti Tanah Mesir yang bergantung dari Sungai Nil. Ketika bangsa Israel sungguh-sungguh taat maka kebergantungan mereka kepada Tuhan akan sungguh memberikan berkat kepada mereka. Perintah untuk mencintai dan menaati Allah dengan demikian menjadi sumber kekuatan dan sumber kehidupan.
Bagi kita yang hidup saat ini adalah fakta bahwa kita adalah umat dari Allah yang sejati, Allah menuntut kita untuk mengasihi –NYA karena BELIAU telah lebih dulu mengasihi kita. Yesus telah taat sampai mati untuk menyelamatkan kita dari dosa, maka kita juga dituntut untuk taat kepada perintah-NYA, demikianlah kita dapat di sebut sebagai orang yang percaya kepada Tuhan Yesus (Yoh 3:36). Dalam kesulitan hidup, tetaplah ingat bahwa itulah kesempatan menyatakan diri bahwa kita mencintai Tuhan dengan segenap hati dan tetap taat kepada-NYA sebagai pernyatakan iman percaya Tuhan Yesus adalah sumber kekuatan dan kehidupan sejati. Amin
Tuhan Yesus memberkati.

Pesan Pastoral: 14 Januari 2018
Marilah kita menjadi pribadi “SADAR” rohani yaitu dengan memberikan yang terbaik bagi ALLAH dalam hidup ini. MARILAH, kita sungguh-sungguh mencintai Tuhan Yesus dengan sungguh-sungguh berpegang pada segala ketetapan-Nya, peraturan-Nya dan perintah-Nya.

Winner Voice.
Mencintai Tuhan artinya taat melakukan semua Firman-NYA.

Pengakuan Iman
"Haruslah aku mengasihi TUHAN, Allah, dan melakukan dengan setia kewajibanku terhadap TUHAN dengan senantiasa berpegang pada segala ketetapan-Nya, peraturan-Nya dan perintah-Nya. Amin  (Ulangan 11:1)

No comments:

Hidup Berpadanan Dengan Injil Kristus (2)

                            ( Filipi 1:27-30 ) Nasehat Supaya Tetap Berjuang Paulus sedang dalam penjara saat menulis surat kepada jem...