Friday, March 9, 2018

PANGGILAN UNTUK MENCINTAI TUHAN (1)



Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!  Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu. (Ulangan 6:4-5)
Belajar Mencintai Tuhan
Seluruh aspek kehidupan Israel didasari oleh hubungan cintanya dengan Tuhan. Di dalam cinta ini terkandung komitmen dan kesetiaan yang menyeluruh dan total. seluruh bagian kehidupan orang Israel terikat pada hubungan yang penuh kasih kepada Tuhan. Hal ini digambarkan dalam sebuah seruan yang sering disebut sebagai syema yitsrael, yaitu suatu panggilan bagi Israel untuk mendengar firman Tuhan. Ulangan 6:1-12 memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan iman Israel. Mereka mengucapkan seruan ini tiga kali dalam sehari, dan tidak ada penyembahan pada Hari Sabat di rumah ibadah tanpa menyerukannya. Syema ini merupakan pengakuan iman monoteisme Israel yang paling mendasar. Isinya menegaskan bahwa Allah secara total berbeda dengan yang lain. Ia menyatakan diri- Nya kepada Israel dan dapat dipercaya karena Ia tidak berubah.
Melalui sebuah seruan orang Israel diajar untuk memilih persekutuan yang intim dengan Tuhan sebagai prioritas utama. Pertama, harus tertanam dalam hati (Ul 6:6); bahkan harus sudah tertanam dalam hati sejak kanak-kanak (Ul 6:7); kedua, harus menjadi bagian hidup sehari-hari (Ul 6:7); ketiga, harus menjadi identitas pribadi (Ul 6:8); identitas keluarga serta masyarakat (Ul 6:9).
Kasih kepada Tuhan memang tidak bisa dinyatakan hanya dengan kata-kata belaka. Kasih harus dinyatakan di dalam perbuatan dan termanifestasi di dalam pelayanan. Pelayanan yang dimaksud bukan hanya sekadar terlibat menjadi petugas mimbar, majelis atau menjadi pengurus gereja. Paling yang utama diminta Tuhan bukanlah kecakapan untuk memimpin, berorganisasi, berkhotbah atau bernyanyi, melainkan hati yang mengasihi BELIAU (Yoh 21:15-19). Tanpa kasih kita kepada Tuhan, pelayanan dapat menjadi jerat bagi kita. Hal itu menyedihkan hati Tuhan. Seluruh pelayanan kita, tanpa dilandasi oleh kasih kepada Tuhan, tidak akan berarti apa-apa di hadapan Tuhan (Why 2:1-5).
Belajar mengasihi ALLAH dari peristiwa Tuhan Yesus menanyai Petrus sampai tiga kali? Kita tentu ingat bahwa sebelum penyaliban Yesus, Petrus telah menyangkal Yesus sebanyak tiga kali. Padahal sebelumnya, Petrus telah menyatakan bahwa kasih dan pada Kristus lebih besar dari murid-murid yang lain (Mat 26:35). Pertanyaan Tuhan Yesus yang pertama mengingatkan Petrus akan kesombongannya, saat ia menyatakan diri lebih setia dibanding murid-murid lainnya (Yoh 21:15). Pertanyaan Tuhan Yesus ke dua mengingatkan Petrus yang merasa mengenal dirinya sendiri (Yoh 21:16). Pertanyaan Tuhan Yesus ke tiga, Petrus pun tidak bisa merasa yakin akan dirinya dan merasa lebih baik percaya kepada Allah yang mengetahui segala sesuatu (Yoh 21:17). Ini merupakan langkah besar di dalam pertumbuhan iman Petrus yang selanjutnya melayani Tuhan Yesus dengan sangat luar biasa bahkan rela berkorban jiwa.
Bagi kita saat ini, bila kita benar-benar mengasihi Tuhan, mari kita nyatakan dengan benar. Mulai dengan menghilangkan kesombongan diri, jangan merasa paling tahu dan merasa lebih baik dari pada yang lain. Kita tetap memiliki kerendahan hati dan kerelaan untuk berkorban bagi kemuliaan nama Tuhan Yesus? Selanjutnya layanilah Tuhan dengan penuh kasih.
Tuhan Yesus memberkati

Pesan Pastoral: 7 Januari 2018
Marilah kita menjadi pribadi “SADAR” rohani yaitu dengan memberikan yang terbaik bagi ALLAH dalam hidup ini. Apakah kita masih mencintai Tuhan ? marilah kita serukan dalam diri sendiri untuk tetap mencintai Tuhan dan termanifestasi melalui ketaatan dan komitmen untuk melayani Tuhan dengan sunguh-sunguh.

Winner Voice.
Marilah memiliki komitmen kuat untuk menyukakan hati ALLAH dengan melayani-NYA sebagai wujud terdalam rasa cinta kepada-NYA

Pengakuan Iman
Aku akan selalu menyerukan bahwa TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!  Aku mengasihi TUHAN, Allahku, dengan segenap hatiku dan dengan segenap jiwaku dan dengan segenap kekuatanku. Amin (Ulangan 6:4-5)

No comments:

Hidup Berpadanan Dengan Injil Kristus (2)

                            ( Filipi 1:27-30 ) Nasehat Supaya Tetap Berjuang Paulus sedang dalam penjara saat menulis surat kepada jem...