Friday, March 9, 2018

HIDUP TIDAK BERCACAT CELA (2)



Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar dan rebutlah hidup yang kekal. Untuk itulah engkau telah dipanggil dan telah engkau ikrarkan ikrar yang benar di depan banyak saksi.  (1Timotius 6:12).
Perjuangan Iman
Orang percaya kepada Tuhan Yesus akan disapa sebagai "manusia Allah," yang serupa dengan sebutan "abdi Allah" bagi beberapa pemimpin Israel Perjanjian Lama seperti Musa, Samuel, Daud, dll. Sebagai abdi Allah ada tugas untuk memimpin jemaat Tuhan, maka kita harus menjauhi "cinta uang" dan berbagai kejahatan yang mengikutinya. Sebaliknya, ia harus mengejar sifat-sifat yang diperlukan untuk memenangkan perjuangan iman. (1Tim 6:11).
Penyebutan "manusia Allah" (1Tim 6:11), menunjukkan bahwa status kita bukan hanya manusia biasa tetapi seorang pemimpin harus dapat memberi teladan kepada semua orang. Dengan melihat cara hidup orang percaya maka di harapkan orang lain juga dapat mengikuti keteladanan dan menjadi manusia Allah juga. Karena itu manusia harus menjauhi semua hal yang buruk (dosa) selanjutnya sungguh-sungguh berusaha mengejar "keadilan, ibadah, kasih, kesabaran, dan kelembutan" (1Tim 6:11). Sifat Adil, suka beribadah, kasih, sabar dan kelembutan harus menjadi gaya hidup seorang manusia Allah.
Pada akhir jaman ini akan datang masa yang sukar. Dimana manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama, tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik, suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah. Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Karena itu Firman Tuhan tegas mengatakan agar kita menjauhi mereka itu! Atau janganlah kita bergaul akrap dengan mereka (2Tim 3:1-5)
Karena itu dunia adalah arena pertandingan (medan peperangan) orang percaya untuk berjuang mempertahankan imannya supaya tidak tergoda oleh perilaku duniawi. Dengan perilaku baik kita "merebut hidup yang kekal" (1Tim 6:12), bukan dalam arti mencapai keselamatan hidup kekal dengan usahanya sendiri, tetapi dalam arti menunjukkan bahwa kita memang sungguh-sungguh adalah pemenang dalam pertandingan iman melawan dunia. Karena cara untuk menjadi pemenang dalam pertandingan iman adalah menuruti "perintah Tuhan dengan tidak bercacat dan tidak bercela" (1Tim 6:14), dan memelihara orang-orang disekitar yang telah dipercayakan (1Tim 6:20). Pada akhirnya nama Tuhan Yesus akan dimuliakan perilaku baik orang percaya (1Tim 6:16).
Sebenarnya orang percaya dalam hidupnya saat mempertahankan iman yang benar terhadap serangan ajaran sesat adalah sama seperti sebuah pertandingan (atletik) (1Tim 6:12; 2Tim 4:7) bahkan dapat di sebut sebagai sebuah peperangan (1Tim 1:18). Iman disebut di dalam ayat ini sebagai "kebenaran" (1Tim 2:4; 3:15; 4:3), "ajaran kita" (1Tim 6:1), atau "harta yang dipercayakan" kepada hamba-Nya (1Tim 6:20; 2Tim 1:12,14). Dikatakan dalam ayat ini bahwa “Sebagian anggota jemaat telah menyimpang dari iman”, maka jelas perjuangan untuk mempertahankan iman itu semakin mendesak. Baik pertandingan maupun peperangan menuntut perjuangan keras dan tidak bisa hanya setengah-setengah saja.  
Kita harus mengejar "Keadilan dan ibadah" yang menyangkut sikap adil dalam relasi dengan orang lain, menyembah Allah dan bukan “mamon” (harta). sifat "kesetiaan dan kasih" menyangkut integritas serta kasih untuk melayani dan berkurban, bukan pemuasan nafsu sendiri. Selanjutnya sifat "kesabaran dan kelembutan" yaitu kesabaran dalam menghadapi situasi yang sulit dan dalam menghadapi orang-orang yang mendatangkan kesulitan.
Pertandingan dan peperangan ini dapat dimenangkan melalui perjuangan iman oleh setiap hamba Tuhan, dengan bersandar kepada kuasa Tuhan Yesus Kristus. Fokus kita dalam perjuangan iman ini adalah "hidup kekal"  yang telah diterima ketika kita bertobat ("dipanggil") dan dibaptis ("berikrar di depan banyak saksi"). Perjuangan iman yang  kita lakukan harus bersumber pada Allah dalam Tuhan Yesus Kristus. (1Tim 6:13-16)
Marilah kita mengikuti nasihat ini karena Yesus Kristus adalah "Raja di atas segala raja dan Tuan di atas segala tuan" (1Tim 6:15). Fakta ini cukup kuat untuk menjadi dasar bagi tingkah laku kita sebagai orang Kristen. Prinsip itu juga harus berlaku bagi setiap orang yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus. Hanya berharap sepenuhnya kepada Allah saja (1Tim 6:17-19) maka perbuatan baik kita menjadi tanda yang menghidupkan pengharapan untuk berjuang memenangkan pertandingan iman.  
Tuhan Yesus memberkati.

Pesan Pastoral: 11 Februari 2018
Marilah kita menjadi pribadi “SADAR” rohani yaitu dengan memberikan yang terbaik bagi ALLAH dalam hidup ini. Disaat kita lahir maka ALLAH telah memperlengkapi diri kita untuk menjadi pemenang dalam segla segi hidup, hanya orang yang menyerah dan tidak berbuat maksimal yang akan kalah.

Winner Voice
Orang Kristen harus mampu membuktikan bahwa dirinya adalah manusia Allah, yaitu manusia milik Allah dan pemenang pertandingan di setiap aspek kehidupan.

Pengakuan Iman
Sekuat tenaga aku akan bertanding dalam pertandingan iman yang benar dan merebut hidup yang kekal. Karena untuk itulah aku telah dipanggil dan telah aku ikrarkan ikrar yang benar di depan banyak saksi. Aminnn (1Timotius 6:12).

No comments:

Hidup Berpadanan Dengan Injil Kristus (2)

                            ( Filipi 1:27-30 ) Nasehat Supaya Tetap Berjuang Paulus sedang dalam penjara saat menulis surat kepada jem...