Bertandinglah dalam
pertandingan iman yang benar dan rebutlah hidup yang kekal. Untuk itulah engkau
telah dipanggil dan telah engkau ikrarkan ikrar yang benar di depan banyak
saksi. (1Timotius 6:12).
Perjuangan Iman
Orang
percaya kepada Tuhan Yesus akan disapa sebagai "manusia Allah," yang serupa
dengan sebutan "abdi Allah" bagi beberapa pemimpin Israel Perjanjian
Lama seperti Musa, Samuel, Daud, dll. Sebagai abdi Allah ada tugas untuk memimpin
jemaat Tuhan, maka kita harus menjauhi "cinta uang" dan berbagai
kejahatan yang mengikutinya. Sebaliknya, ia harus mengejar sifat-sifat yang
diperlukan untuk memenangkan perjuangan iman. (1Tim 6:11).
Penyebutan
"manusia Allah" (1Tim 6:11), menunjukkan bahwa status kita bukan hanya
manusia biasa tetapi seorang pemimpin harus dapat memberi teladan kepada semua
orang. Dengan melihat cara hidup orang percaya maka di harapkan orang lain juga
dapat mengikuti keteladanan dan menjadi manusia Allah juga. Karena itu manusia
harus menjauhi semua hal yang buruk (dosa) selanjutnya sungguh-sungguh berusaha
mengejar "keadilan, ibadah, kasih, kesabaran, dan kelembutan" (1Tim
6:11). Sifat Adil, suka beribadah, kasih, sabar dan kelembutan harus menjadi gaya
hidup seorang manusia Allah.
Pada
akhir jaman ini akan datang masa yang sukar. Dimana manusia akan mencintai
dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan
diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua
dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama, tidak tahu mengasihi,
tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang,
tidak suka yang baik, suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu,
lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah. Secara lahiriah mereka
menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri
kekuatannya. Karena itu Firman Tuhan tegas mengatakan agar kita menjauhi mereka
itu! Atau janganlah kita bergaul akrap dengan mereka (2Tim 3:1-5)
Karena
itu dunia adalah arena pertandingan (medan peperangan) orang percaya untuk
berjuang mempertahankan imannya supaya tidak tergoda oleh perilaku duniawi. Dengan
perilaku baik kita "merebut hidup yang kekal" (1Tim 6:12), bukan
dalam arti mencapai keselamatan hidup kekal dengan usahanya sendiri, tetapi
dalam arti menunjukkan bahwa kita memang sungguh-sungguh adalah pemenang dalam
pertandingan iman melawan dunia. Karena cara untuk menjadi pemenang dalam
pertandingan iman adalah menuruti "perintah Tuhan dengan tidak bercacat
dan tidak bercela" (1Tim 6:14), dan memelihara orang-orang disekitar yang telah
dipercayakan (1Tim 6:20). Pada akhirnya nama Tuhan Yesus akan dimuliakan
perilaku baik orang percaya (1Tim 6:16).
Sebenarnya
orang percaya dalam hidupnya saat mempertahankan iman yang benar terhadap
serangan ajaran sesat adalah sama seperti sebuah pertandingan (atletik) (1Tim
6:12; 2Tim 4:7) bahkan dapat di sebut sebagai sebuah peperangan (1Tim 1:18).
Iman disebut di dalam ayat ini sebagai "kebenaran" (1Tim 2:4; 3:15;
4:3), "ajaran kita" (1Tim 6:1), atau "harta yang
dipercayakan" kepada hamba-Nya (1Tim 6:20; 2Tim 1:12,14). Dikatakan dalam
ayat ini bahwa “Sebagian anggota jemaat telah menyimpang dari iman”, maka jelas
perjuangan untuk mempertahankan iman itu semakin mendesak. Baik pertandingan
maupun peperangan menuntut perjuangan keras dan tidak bisa hanya
setengah-setengah saja.
Kita
harus mengejar "Keadilan dan ibadah" yang menyangkut sikap adil dalam
relasi dengan orang lain, menyembah Allah dan bukan “mamon” (harta). sifat
"kesetiaan dan kasih" menyangkut integritas serta kasih untuk
melayani dan berkurban, bukan pemuasan nafsu sendiri. Selanjutnya sifat
"kesabaran dan kelembutan" yaitu kesabaran dalam menghadapi situasi
yang sulit dan dalam menghadapi orang-orang yang mendatangkan kesulitan.
Pertandingan
dan peperangan ini dapat dimenangkan melalui perjuangan iman oleh setiap hamba
Tuhan, dengan bersandar kepada kuasa Tuhan Yesus Kristus. Fokus kita dalam
perjuangan iman ini adalah "hidup kekal" yang telah diterima ketika kita bertobat
("dipanggil") dan dibaptis ("berikrar di depan banyak
saksi"). Perjuangan iman yang kita
lakukan harus bersumber pada Allah dalam Tuhan Yesus Kristus. (1Tim 6:13-16)
Marilah
kita mengikuti nasihat ini karena Yesus Kristus adalah "Raja di atas
segala raja dan Tuan di atas segala tuan" (1Tim 6:15). Fakta ini cukup
kuat untuk menjadi dasar bagi tingkah laku kita sebagai orang Kristen. Prinsip
itu juga harus berlaku bagi setiap orang yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus.
Hanya berharap sepenuhnya kepada Allah saja (1Tim 6:17-19) maka perbuatan baik
kita menjadi tanda yang menghidupkan pengharapan untuk berjuang memenangkan
pertandingan iman.
Tuhan
Yesus memberkati.
Pesan Pastoral:
11
Februari 2018
Marilah kita menjadi pribadi “SADAR”
rohani yaitu dengan memberikan yang terbaik bagi ALLAH dalam hidup ini. Disaat
kita lahir maka ALLAH telah memperlengkapi diri kita untuk menjadi pemenang
dalam segla segi hidup, hanya orang yang menyerah dan tidak berbuat maksimal
yang akan kalah.
Winner Voice
Orang
Kristen harus mampu membuktikan bahwa dirinya adalah manusia Allah, yaitu
manusia milik Allah dan pemenang pertandingan di setiap aspek kehidupan.
Pengakuan Iman
Sekuat tenaga aku
akan bertanding dalam pertandingan iman yang benar dan merebut hidup yang
kekal. Karena untuk itulah aku telah dipanggil dan telah aku ikrarkan ikrar
yang benar di depan banyak saksi. Aminnn (1Timotius 6:12).
No comments:
Post a Comment