Friday, March 9, 2018

HIDUP TIDAK BERCACAT CELA (1)



Tetapi engkau hai manusia Allah, jauhilah semuanya itu, kejarlah keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan.  (1Timotius 6:11).
Mengejar Perkenan Tuhan
Manusia Allah adalah manusia milik Allah, dengan demikian seharusnya kita sebagai orang Kristen taat dan setia hanya kepada ALLAH. Ketaatan dan kesetiaan kita dapat ditunjukkan dengan menjauhi semua yang dilarang sehingga terhindar dari berbagai tindakan dosa. Sebaliknya kita harus melakukan semua yang diperintahkan Allah, maka dengan demikian kita menjadi manusia milik ALLAH yang berkenan kepada-NYA. Manusia milik ALLAH  akan penuh semangat bahkan menjadi agresif dalam mengerjakan perintah ALLAH, dalam hal ini adalah;  
a.       “Keadilan”: (Yun: δικαιοσυνη / dikaiosune).  Pengertian tentang keadilan dan kebenaran sangat dekat. keadilan berarti penyesuaian dengan hukum, khususnya Hukum ilahi. Keadilah adalah salah satu sifat ALLAH (Mzm 89:14), yang harus dikejar oleh ciptaanNya (Mik 6:8). Oleh sebab itu kita harus menyadari ada konsekwensi hukum dari setiap sikap hidup dan perilaku.
b.      “Ibadah”: (Yun: ευσεβεια eusebeia). Beribadah artinya menghormati Allah (Kel 20:16) yang dinyatakan dalam gerak isyarat dan perkataan tepat dan pantas, tetapi juga dituntut dalam sikap, perbuatan dan perilaku hidup yang sesuai dengan garis Tuhan (Am 5:21-24). Korban yang dipersembahkan kepada Allah merupakan bagian dalam ibadah (Kel 34:20; Ul 16:16; 1Sam 6:3).
c.       “Kesetiaan”: (Yun: πιστις / pistis / ) diartikan dengan iman percaya didefinisikan secara klasik dalam Ibrani 11:1, menegaskan bahwa berdasarkan iman orang percaya telah memegang segala realitas yang benar, sekalipun untuk sementara waktu belum terlihat. Realita itu adalah Allah pencipta alam semesta (Ibr 11:3), dan Allah adalah inisiator perjanjian yang sekarang digenapi dalam penyelamatan yang dibawa Yesus sebagai ‘yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan’ (Ibr 12:2).
d.      “Kasih”: (Yun: αγαπη / agape). Tuhan Yesus menggabungkan perintah kasih kepada Allah dan kasih kepada sesama manusia (Ul 6:5; Im 19:18), dan lebih jauh dengan menekankan kewajiban untuk mengasihi musuh juga (Mat 5:43-46). Suatu kisah memperlihatkan bagaimana seorang perempuan yang membasuh kaki Yesus, telah begitu dibebaskan oleh pengampunan sehingga ia melimpahkan suatu kekayaan kasih yang besar (Luk 7:36-50).
e.       “Kesabaran”: (Yun: υπομονη / hupomone) dapat disebutkan juga sebagai ketekunan.  Sifat terpuji, sangat berharga dalam praktik hidup untuk menghindari perselisihan, juga dalam menertibkan perkara-perkara dunia dengan bijaksana, terutama jika terlibat dalam hal-hal yang menimbulkan amarah. Orang Kristen wajib menunjukkan kesabaran seperti kesabaran Allah, dalam hubungan satu sama lain (Mat 18:26,29; 1Kor 13:4; Ef 4:2; Ef 5:14), salah satu dari buah Roh Kudus (Gal 5:22). Kesabaran dalam hubungan dengan sesama harus sesuai dengan kesabaran (Yunani hupomone) dalam menghadapi penderitaan dan cobaan (Rom 5:3; 1Kor 13:7; Yak 1:3; 5:7-11; Why 13:10).  Kesabaran yg menyerupai kesabaran Yesus ini (Ibr 12:1-3) adalah karunia ilahi (Rm 15:5; 2Tes 3:5). Orang Kristen yg bertahan sampai akhir karena kesabarannya, akan selamat atau memperoleh hidupnya (Mrk 13:13; Luk 21:19; Why 3:10).
Pengertian tekun atau terus-menerus tabah yaitu tetap hadir untuk menjaga, seperti tentara pengawal pribadi (Kis 10:7). kata “Tekun” itu berkaitan dengan kesabaran atau ketetapan hati untuk mengikuti hidup kristiani, khususnya yg berkaitan dengan doa (Kis 1:14; 2:42,46; 6:4; 8:13; Rm 12:12; 13:6; Kol 4:2; Ef 6:18).
f.       “Kelembutan”: (Yun: πραοτης / praotes) merupakan salah satu dari buah Roh (Gal 5:23). Menyatakan perbuatan dengan cara hidup baik sesuai dengan hikmat dan kebijaksanaan (Yak 3:13). Memperlakukan orang lain dengan baik dan tidak bersikap kasar, termasuk dalam hal ini memberikan pengampunan serta tidak menaruh dendam (Kol 3:12-13).
Tuhan Yesus memberkati.

Pesan Pastoral: 3 Februari 2018
Marilah kita menjadi pribadi “SADAR” rohani yaitu dengan memberikan yang terbaik bagi ALLAH dalam hidup ini. Sangat panjang perjalanan untuk menjadi pribadi yang berkenan kepada ALLAH, maka harus segera dimulai dari sekarang dan tidak menunda lagi untuk mengejar perkenan ALLAH melalui sikap hidup baik sesuai dengan kehendak ALLAH .

Winner Voice
Berkenan dihadapan ALLAH adalah menjadi pribadi yang diinginkan Tuhan.

Pengakuan Iman
Seperti kata Tuhan Yesus maka aku mau mengasihi Tuhan, Allah, dengan segenap hatiku dan dengan segenap jiwaku dan dengan segenap akal budiku. Amin (Matius 22:37)

No comments:

Hidup Berpadanan Dengan Injil Kristus (2)

                            ( Filipi 1:27-30 ) Nasehat Supaya Tetap Berjuang Paulus sedang dalam penjara saat menulis surat kepada jem...