Lalu kata
malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku
memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa. (Lukas 2:10)
Kemenangan Besar
Karena Percaya
Yesus
lahir dalam keadaan yang sangat sederhana, lahir di tempat dan dalam keluarga
yang sederhana juga. Bila dibandingkan dengan kelahiran Yohanes, kesederhanaan
ini makin jelas. Zakharia, ayah Yohanes adalah seorang imam, sedang ayah Yesus
seorang tukang kayu. Pemberitahuan kelahiran Yohanes terjadi di Bait Allah di
Yerusalem sementara kelahiran Yesus di kota kecil Betlehem. Kelahiran Yohanes
terjadi di rumah di tempat tidur yang nyaman, sedang Yesus lahir di sebuah
kandang domba ditaruh pada tempat makanan hewan (palungan). Kelahiran Yohanes
dirayakan kerabat dan tetangga, sedang kelahiran Yesus hanya dihadiri para
gembala yang merupakan kelompok orang sederhana. Ini terjadi karena Yusuf dan
Maria harus pergi meninggalkan Nazaret ke kota asalnya yaitu Betlehem untuk
mendaftarkan diri dalam sensus yang diadakan pemerintahan Romawi. Tetapi yang
luar biasa adalah kelahiran Yesus mengundang kehadiran malaikat surgawi, dan menyatakan
pesan kelahirannya merupakan “kesukaan besar untuk seluruh bangsa” (Luk 2:10).
Tetapi
yang utama bukan tentang kesederhanaan kelahiran Yesus tetapi yang penting
adalah “Yesus telah lahir”. Yesus lahir maka ada harapan bagi dunia. Orang
percaya kepada-NYA tidak lagi tenggelam dalam lumpur dosa dan terjerat dalam
belenggu maut. Kelahiran-Nya memberikan kesempatan kepada kita untuk beroleh
kasih karunia Allah. Yesus membuka jalan bagi kita untuk berdamai dengan Allah Bapa
(Rm 5:10; Kol 1:22).
Kesederhanaan
kelahiran Yesus direpresentasikan oleh para gembala di padang rumput. Memang
dunia ini ibarat padang rumput dengan para gembala serta domba-domba mereka di
malam hari. Tenang, hening dan hanyut, dan hampir tidak ada kehidupan! Ketika
terang ilahi bersinar melingkupi semuanya, tidak hanya para gembala yang
tersentak dari lamunannya, dunia pun menggeliat terbangun oleh berita sukacita
dari para malaikat.
“Kemuliaan
bagi Allah di tempat mahatinggi, dan damai sejahtera di bumi di antara manusia
yang berkenan kepada-Nya.” Pernyataan ini membukakan harapan, bahwa bagi dunia
yang gelap dan hampa diberikan damai sejahtera (Luk 2:14). Damai sejahtera merupakan
wujud kemuliaan dan penggenapan janji Allah. Damai sejahtera ini diberikan
kepada setiap orang yang memperkenankan
hati-Nya, yaitu mereka yang menerima Yesus, cahaya kemuliaan Allah yang lahir
dengan sangat sederhana di kandang hina.
Dunia
terus meremehkan arti kelahiran Yesus dan meragukannya karena, tempat kejadian
Natal adalah daerah pinggiran. Jauh dari tempat Kaisar Agustus memerintah; jauh
dari tempat kediaman sang wali negeri di Siria, bukan ibukota Yudea, Yerusalem.
Jauh dari pentas utama sejarah dunia, regional, maupun nasional. Hanya kota
kecil yang bernama Betlehem — kebetulan kampung halaman raja Daud
(Luk 2:4). Kedua, para tokoh utamanya punya latar belakang yang "mencurigakan"
(menurut pandangan dunia). Yusuf dan Maria baru bertunangan, tetapi Maria sudah
mengandung (Luk 2:5). Lagipula, orang yang cukup terhormat rasanya masih akan
mendapatkan tempat menginap yang cukup layak, apapun situasinya (Luk 2:7).
Ketiga, bahwa latar belakang sebuah kandang. Belum lagi melihat tindakan Maria
kepada Sang Bayi, bukanlah tindakan pascapersalinan yang baik (Luk 2:7).
Bagi
kita yang percaya maka keselamatan Allah adalah dahsyat, karena yang telah dinubuatkan
dan dijanjikan dalam Perjanjian Lama, telah diwujudkan (Mi 5:2). Jadi kenyataan
sejarah kelahiran Yesus yang adalah karya penyelamatan Allah tidak boleh
diremehkan, kita harus menerima dan memberikan pujian dan syukur yang setinggi
– tingginya.
Betapa
luar biasanya Allah kita! Ia mengatur sejarah menjadi alat untuk merealisasikan
rencana keselamatan manusia. Tidak ada suatu keadaan di luar kekuasaan Allah
kita yang dapat menguasai Orang masa lalu dan orang masa kini.
Anugerah
Allah yang terbesar dan kehadiran-Nya bagi manusia tidak selalu diwarnai atau
disertai dengan tanda-tanda yang spektakuler (luar biasa). Kelahiran Yesus yang
diwarnai kesederhanaan dan kewajaran adalah bukti. Orang Betlehem dalam
ketidaktahuan mereka tidak memberi tempat pada Yesus, tetapi sekarang kita
sudah mengerti karena itu tidak boleh dengan sengaja menolak Yesus. Kita harus memberikan
tempat bagi Yesus di dalam perasaan, pikiran, pandangan hidup, pengharapan, dan
perbuatan sehari-hari.
Tuhan
Yesus memberkati kita
Pesan Pastoral:
24 Desember 2017
Marilah
kita memberikan yang terbaik bagi ALLAH
dengan menjadi pribadi yang “SADAR” rohani. Natal adalah saat kita menerima
fakta sejarah adanya karya keselamatan melalui Yesus dalam segala kesederhanaan-Nya.
Tetap percaya dan tidak meninggalkan Yesus.
Winner Voice.
Percaya
Yesus maka karya keselamatan, pengampunan dan hidup kekal tetap berlaku bagi
kita.
Pengakuan Iman
Jadi
akhirnya, aku hanya pikirkan semua yang benar, semua yang mulia, semua yang
adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang
disebut kebajikan dan patut dipuji. Aku akan melakukan apapun yang
diteladankan. Maka kiranya Allah sumber damai sejahtera akan menyertaiku
selamanya. (Fil 4:8-9).
No comments:
Post a Comment