Friday, January 5, 2018

KEMENANGAN GILANG GEMILANG (4)



Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa. (Lukas 2:10)
Kemenangan Besar Karena Percaya
Yesus lahir dalam keadaan yang sangat sederhana, lahir di tempat dan dalam keluarga yang sederhana juga. Bila dibandingkan dengan kelahiran Yohanes, kesederhanaan ini makin jelas. Zakharia, ayah Yohanes adalah seorang imam, sedang ayah Yesus seorang tukang kayu. Pemberitahuan kelahiran Yohanes terjadi di Bait Allah di Yerusalem sementara kelahiran Yesus di kota kecil Betlehem. Kelahiran Yohanes terjadi di rumah di tempat tidur yang nyaman, sedang Yesus lahir di sebuah kandang domba ditaruh pada tempat makanan hewan (palungan). Kelahiran Yohanes dirayakan kerabat dan tetangga, sedang kelahiran Yesus hanya dihadiri para gembala yang merupakan kelompok orang sederhana. Ini terjadi karena Yusuf dan Maria harus pergi meninggalkan Nazaret ke kota asalnya yaitu Betlehem untuk mendaftarkan diri dalam sensus yang diadakan pemerintahan Romawi. Tetapi yang luar biasa adalah kelahiran Yesus mengundang kehadiran malaikat surgawi, dan menyatakan pesan kelahirannya merupakan “kesukaan besar untuk seluruh bangsa” (Luk 2:10).
Tetapi yang utama bukan tentang kesederhanaan kelahiran Yesus tetapi yang penting adalah “Yesus telah lahir”. Yesus lahir maka ada harapan bagi dunia. Orang percaya kepada-NYA tidak lagi tenggelam dalam lumpur dosa dan terjerat dalam belenggu maut. Kelahiran-Nya memberikan kesempatan kepada kita untuk beroleh kasih karunia Allah. Yesus membuka jalan bagi kita untuk berdamai dengan Allah Bapa (Rm 5:10; Kol 1:22).
Kesederhanaan kelahiran Yesus direpresentasikan oleh para gembala di padang rumput. Memang dunia ini ibarat padang rumput dengan para gembala serta domba-domba mereka di malam hari. Tenang, hening dan hanyut, dan hampir tidak ada kehidupan! Ketika terang ilahi bersinar melingkupi semuanya, tidak hanya para gembala yang tersentak dari lamunannya, dunia pun menggeliat terbangun oleh berita sukacita dari para malaikat.
“Kemuliaan bagi Allah di tempat mahatinggi, dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya.” Pernyataan ini membukakan harapan, bahwa bagi dunia yang gelap dan hampa diberikan damai sejahtera (Luk 2:14). Damai sejahtera merupakan wujud kemuliaan dan penggenapan janji Allah. Damai sejahtera ini diberikan kepada setiap orang  yang memperkenankan hati-Nya, yaitu mereka yang menerima Yesus, cahaya kemuliaan Allah yang lahir dengan sangat sederhana di kandang hina.
Dunia terus meremehkan arti kelahiran Yesus dan meragukannya karena, tempat kejadian Natal adalah daerah pinggiran. Jauh dari tempat Kaisar Agustus memerintah; jauh dari tempat kediaman sang wali negeri di Siria, bukan ibukota Yudea, Yerusalem. Jauh dari pentas utama sejarah dunia, regional, maupun nasional. Hanya kota kecil yang bernama Betlehem — kebetulan kampung halaman raja Daud (Luk 2:4). Kedua, para tokoh utamanya punya latar belakang yang "mencurigakan" (menurut pandangan dunia). Yusuf dan Maria baru bertunangan, tetapi Maria sudah mengandung (Luk 2:5). Lagipula, orang yang cukup terhormat rasanya masih akan mendapatkan tempat menginap yang cukup layak, apapun situasinya (Luk 2:7). Ketiga, bahwa latar belakang sebuah kandang. Belum lagi melihat tindakan Maria kepada Sang Bayi, bukanlah tindakan pascapersalinan yang baik (Luk 2:7).
Bagi kita yang percaya maka keselamatan Allah adalah dahsyat, karena yang telah dinubuatkan dan dijanjikan dalam Perjanjian Lama, telah diwujudkan (Mi 5:2). Jadi kenyataan sejarah kelahiran Yesus yang adalah karya penyelamatan Allah tidak boleh diremehkan, kita harus menerima dan memberikan pujian dan syukur yang setinggi – tingginya.
Betapa luar biasanya Allah kita! Ia mengatur sejarah menjadi alat untuk merealisasikan rencana keselamatan manusia. Tidak ada suatu keadaan di luar kekuasaan Allah kita yang dapat menguasai Orang masa lalu dan orang masa kini.
Anugerah Allah yang terbesar dan kehadiran-Nya bagi manusia tidak selalu diwarnai atau disertai dengan tanda-tanda yang spektakuler (luar biasa). Kelahiran Yesus yang diwarnai kesederhanaan dan kewajaran adalah bukti. Orang Betlehem dalam ketidaktahuan mereka tidak memberi tempat pada Yesus, tetapi sekarang kita sudah mengerti karena itu tidak boleh dengan sengaja menolak Yesus. Kita harus memberikan tempat bagi Yesus di dalam perasaan, pikiran, pandangan hidup, pengharapan, dan perbuatan sehari-hari.
Tuhan Yesus memberkati kita

Pesan Pastoral: 24 Desember 2017
Marilah kita memberikan yang  terbaik bagi ALLAH dengan menjadi pribadi yang “SADAR” rohani. Natal adalah saat kita menerima fakta sejarah adanya karya keselamatan melalui Yesus dalam segala kesederhanaan-Nya. Tetap percaya dan tidak meninggalkan Yesus.

Winner Voice.
Percaya Yesus maka karya keselamatan, pengampunan dan hidup kekal tetap berlaku bagi kita.

Pengakuan Iman
Jadi akhirnya, aku hanya pikirkan semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji. Aku akan melakukan apapun yang diteladankan. Maka kiranya Allah sumber damai sejahtera akan menyertaiku selamanya. (Fil 4:8-9).

No comments:

Hidup Berpadanan Dengan Injil Kristus (2)

                            ( Filipi 1:27-30 ) Nasehat Supaya Tetap Berjuang Paulus sedang dalam penjara saat menulis surat kepada jem...