Wednesday, December 20, 2017

TUHAN ALLAH BERJALAN MENYERTAI KITA (3)



Terpujilah TUHAN, gunung batuku, yang mengajar tanganku untuk bertempur, dan jari-jariku untuk berperang; yang menjadi tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, kota bentengku dan penyelamatku, perisaiku dan tempat aku berlindung, yang menundukkan bangsa-bangsa ke bawah kuasaku! (Mazmur 144:1-2)
Allah Andalanku
Sebagai raja yang takut akan Tuhan, Daud memaparkan pengalaman hidupnya. Dia harus melalui berbagai kesulitan khususnya terhadap mertuanya sendiri Raja Saul. Hal utama yang Daud lakukan di dalam keberhasilan adalah bersyukur dan tetap memohon berkat Allah. Daud sadar bahwa Tuhanlah yang telah menjadikan dia sebagai raja yang memiliki kekuasaan tertinggi di negara yang dia pimpin. Ia sadar sepenuhnya bahwa keberhasilannya berasal dari Tuhan (Mzm 144:1-2). Tuhanlah yang telah membuat tangan dan jari-jarinya  terampil dalam peperangan, sehingga ia menjadi prajurit yang terlatih. Daud menyadari bahwa semua kebaikan Allah merupakan anugerah yang sebenarnya tidak layak menerimanya (Mzm 144:3, 4).
Daud terlatih untuk selalu hidup dalam hadirat Allah. Sekalipun berkedudukan sebagai raja, tetap memohon pertolongan kepada Allah untuk masalah apapun yang di hadapi (Mzm 144:5-11). Dan sekalipun dalam situasi bahaya yang sedang dihadapi, Daud tidak hanya memohon tapi selalu dilanjutkan dalam pujian kepada ALLAH (Mzm 144: 9). Ia tidak sekadar berserah kepada Tuhan tetapi aktif hidup dan berjalan di dalam hadirat, pengertian dan berkat Tuhan.
Meski harus terus menghadapi banyak masalah, Daud sanggup menatap masa depan dalam terang penyertaan dan berkat Tuhan (Mzm 144:12-15). Bahkan Daud memohon berkat bagi generasi penerus, agar tumbuh berkemampuan besar dan mengukir masa depan yang mulia (Mzm 144:12). Ia juga meminta agar kondisi ekonomi mereka makmur (Mzm 144:13). Daud tak lupa memohon berkat agar seluruh umat hidup dalam keamanan (Mzm 144:14).
Daud adalah teladan baik bagi kita yang menginginkan masa kini dan masa depan yang sejahtera. Meneladani Daud, kita perlu belajar untuk melihat perjalanan hidup dan sejarah sebagai karya-karya Allah yang melibatkan iman, ketaatan, dan ungkapan syukur secara nyata.
Marilah kita memuji Tuhan bukan ketika keadaan damai dan bahagia saja. Dalam keadaan apa pun kita sepantasnya memuji Allah (Mzm 144:6-7,11). Orang percaya seharusnya memuji Tuhan dalam segala keadaan karena kasih dan kemurahan Allah yang ajaib. Kemurahan ajaib itu nampak ketika Allah "prihatin" terhadap manusia yang rapuh dan tidak berarti (Mzm 144:3-4).
Kemurahan dan kebaikan Allah yang ditujukan kepada kita telah menempatkan Allah pada posisi teratas dari apa pun yang ada di alam semesta ini. Itu berarti bahwa tidak ada yang lain selain Allah sendiri yang menjadi gunung batu, kubu pertahanan, kota benteng bagi manusia. Allahlah satu-satunya pengharapan manusia (Mzm 144:1-2).
Kita harus bersandar hanya pada kebaikan Allah. Kualitas hidup yang baik, tidak dilihat sebagai upah bagi mereka yang menerima kebaikan Allah. Tetapi semua itu harus dilihat sebagai bagian dari kebaikan Allah semata-mata. (Mzm 144:12-15). Kebaikan Allah yang paling hakiki ialah keselamatan kekal dalam Yesus Kristus. Keselamatan itu adalah kenyataan masa kini dan pengharapan masa depan. Karena itu pujilah Allah dengan sepenuh hati dalam segala hal!
Tuhan Yesus memberkati kita


Pesan Pastoral: 19 Nofember 2017
Marilah kita memberikan yang  terbaik bagi ALLAH dengan menjadi pribadi yang “SADAR” rohani. Mengandalkan Tuhan dalam segala hal adalah suatu keharusan bagi setiap orang percaya, kesadaran ini adakan membawa kita kepada kebaikkan hidup, bagi di masa sekarang atau masa yang akan datang.

Winner Voice.
Orang mengandalkan Tuhan akan sejahtera sekalipun dalam kesulitan, orang yang mengandalkan diri sendiri akan mengalami kesulitan dan tidak mendapatkan kesejahteraan.

Pengakuan Iman
Terpujilah TUHAN, gunung batuku, yang meneguhkan buah tanganku dan membuat segala sesuatu berhasil; ALLAH  menjadi tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, kota bentengku dan penyelamatku, perisaiku dan tempat aku berlindung, yang menundukkan lawanku ke bawah kuasaku! Amin (Mazmur 144:1-2)

No comments:

Hidup Berpadanan Dengan Injil Kristus (2)

                            ( Filipi 1:27-30 ) Nasehat Supaya Tetap Berjuang Paulus sedang dalam penjara saat menulis surat kepada jem...