Adapun
Yefta, orang Gilead itu, adalah seorang pahlawan yang gagah perkasa, tetapi ia
anak seorang perempuan sundal; ayah Yefta ialah Gilead. (Hakim - Hakim 11:1)
Mengubah
Diri Sendiri
Nama Yefta
berarti “Penentang” adalah seorang hakim Israel selama enam tahun, mungkin pada
abad sebelum kerajaan Saul berdiri (kira-kira 1050 sM). Setelah masa pembuangan,
Yefta dipanggil kembali ke Gilead oleh para tua-tua dan dibujuk untuk memimpin
ekspedisi melawan para perampok Amon. Ia menerima tanggung jawab itu, namun
bersumpah, jika upaya tersebut berhasil, ia akan mempersembahkan kepada Yahweh
segala sesuatu atau siapa pun yang pertama-tama muncul dari rumahnya untuk
menyambutnya (Hak 11:30-31). Ternyata yang menyambut dia adalah anak
perempuannya. Sumpah itu lebih tinggi daripada kemanusiaannya dan gadis itu
dikorbankan setelah ditunda selama dua bulan untuk diratapi karena
kegadisannya. Kisah ini diceritakan sebagai kejadian yang mengejutkan, yang kemungkinan
menyiratkan adanya pengorbanan manusia di antara bangsa-bangsa tetangga Israel,
yang biasanya ditolak di Israel. [Kamus Browning]
Yefta orang
Gilead, adalah seorang pahlawan yang gagah perkasa artinya adalah bahwa Yefta seorang pejuang besar dapat dibandingkan dengan Gideon (Hak
6:12); Kish (1Sam 9:1); dan Naaman (2Raj
5:1). Sekalipun demikian, Yefta diusir oleh keluarganya kerena anak seorang perempuan sundal,
sehingga Yefta memperoleh kedudukan yang rendah di dalam keluarga. Putra-putra
Gilead yang sah menyebut Yefta anak
dari perempuan lain, dan mereka berusaha mencabut hak warisnya. Yefta lari dari keluarganya dan diam di
tanah Tob yaitu tanah yang terletak di sebelah timur Laut Gilead. Di
kemudian hari penduduk Tob bersekutu dengan orang Amon di dalam pertempuran
mereka melawan Daud (2Sam 10:6-8). Tob merupakan daerah perbatasan, di mana
orang-orang seperti Yefta dapat hidup seenaknya pada wilayah dari masyarakat
pinggiran. Di sana berkumpullah kepadanya petualang-petualang yang pergi
merampok bersama-sama dengan dia. Yefta dan gerombolannya dinilai sebagai
petualang (reqim, "kosong"), maksudnya: liar dan serampangan, berbeda
dengan anggota masyarakat yang "terhormat."
Masa lalu dan pergaulan Yefta yang buruk membentuk
kepribadian yang buruk juga dan Allah mengubah kepribadian Yefta dari golongan terbuang,
perampok, petualang, menjadi pahlawan gagah perkasa. Tuhan mengubah Yefta, yang
semula tidak dipercaya (disepelekan) menjadi tumpuan pengharapan dan disegani.
Pribadi itu bahkan menjadi ahli strategi perang, perunding terampil yang
berwawasan luas dan penuh pertimbangan. Lagipula ia membawa seluruh perkaranya
ke hadapan Tuhan (Hak 11:11). Hebat bukan? Allah yang sama dapat mengubah Anda,
saya, dan seberapa banyak orang yang Allah mau sentuh melalui hidup kita.
Yang penting adalah apa kita mau berubah ? merubah
cara pandang kita, merubah cara berfikir kita dan mengubah nilai hidup kita ?.
Tuhan pasti memberikan kesempatan kepada kita untuk hidup dalam kebaikkannya
(Roma 8:28). Apapun yang menjadi masa lalu kita dapat digunakan ALLAH untuk
membentuk masa depan yang sesuai dengan kehendak-Nya. Ketika kesempatan untuk
berubah itu tiba apakah kita akan menanggapi dengan serius dan positif terhadap
rancangan ALLAH ? (1Pet 1:3; Ams 23:18; 24:14). Marilah cepat mengambil
kesempatan untuk berubah, bertobat kepada ALLAH secepatnya karena waktunya
sudah sangat singkat, janganlah kita kehilangan kesempatan untuk bertobat
sehingga menjadi orang yang terhilang.
Tuhan Yesus memberkati.
Pesan Pastoral : 1 Oktober 2017
Marilah
kita memberikan yang terbaik bagi ALLAH
dengan menjadi pribadi yang “SADAR” rohani. Apapun juga keadaan buruk kita di
masa lalu, tidak akan mempengaruhi masa depan kita sepanjang kita mau berubah
dan kembali kepada rancangan ALLAH yang semula bagi kita. Masa depan yang baik
selalu tersedia bagi orang yang mau berubah dan menerima pimpinan ROH KUDUS.
Winner Voice.
Bertobat
adalah cara terbaik untuk kembali kepada rancangan ALLAH yang semula
Pengakuan Iman
Aku adalah seperti apa yang TUHAN inginkan
karena itu bersedia berubah, karena bagiku kehendak TUHANlah yang terbaik dan
bukan kemauanku sendiri. Amin.
No comments:
Post a Comment