Friday, October 20, 2017

YEFTA (2)



Dan batu yang kudirikan sebagai tugu ini akan menjadi rumah Allah. Dari segala sesuatu yang Engkau berikan kepadaku akan selalu kupersembahkan sepersepuluh kepada-Mu." (Kejadian 28:22)

Jangan Sembarangan Bernazar

Nama Yefta disebut juga di dalam Kitab Ibrani sebagai salah seorang saksi iman (Ibr 11:32). Suatu saat bangsa Israel harus berhadapan dengan bangsa Amon yang menuntut tanah wilayah dan bila tidak diberikan maka ada ancaman peperangan yang tidak diinginkan. Kalau diperhatikan isi negosiasi Yefta saat memperjuangkan hak atas tanah yang diklaim bani Amon tersebut, maka dapat dilihat besar iman Yefta kepada Allah. Saat itulah Roh Tuhan memenuhi Yefta setelah raja bani Amon tak mau menghiraukan argumentasinya (Hak 11:29). Maka muncullah semangat Yefta untuk maju berperang melawan bani Amon.
Dengan melihat bahwa kecil sekali kekuatan pasukan yang dimilikinya dibandingkan dengan kekuatan pasukan bani Amon. Maka Yefta meminta pertolongan Tuhan ALLAH dengan sungguh-sungguh, lalu bernazarlah Yefta kepada Tuhan (Hak 1130-31). Bentuk dari nazarnya menunjukkan bahwa Yefta mempunyai latar belakang dari orang kafir. Dia bernazar untuk mempersembahkan sebagai kurban bakaran apa saja yang pertama kali keluar dari rumahnya untuk menyambut dia sesudah kemenangannya atas orang Amon.
Yefta tahu bahwa kemenangan itu datang dari Tuhan saja, maka Yefta terlebih dulu meminta pertolongan Allah. hal itu menunjukkan bahwa Yefta sangat bergantung  kepada pertolongan Allah saja. Oleh sebab itu ia bernazar akan mempersembahkan apa saja yang keluar menyambut dia sepulang dari medan perang, bila Tuhan berkenan memberikan kemenangan kepada dia. Jelas bahwa ini nazar yang terkesan diucapkan terlalu terburu-buru, tanpa memikirkan akibatnya. (Ams 20:25)
Maka Atas pertolongan Tuhan, Yefta berhasil memenangkan peperangan (Ibr 11:32-33). Betapa terpukul hatinya ketika melihat anak perempuannya menyambut dia. Padahal dialah anak satu-satunya (Hak 11:34-35). Maka meskipun terasa berat, Yefta harus merelakan putri satu-satunya dipersembahkan kepada Tuhan. Sang putri pun merelakan dirinya dipersembahkan kepada Tuhan (Hak 11:36). Ini menunjukkan betapa seriusnya mereka menepati nazar yang telah terucap. Yefta yang beriman kepada Allah tentu tidak akan mau melakukan sesuatu yang berlawanan dengan iman dan janjinya kepada Allah.
Ketika hati dipenuhi hasrat membara untuk meraih sesuatu, memang rasanya kita akan rela membayar harga berapa saja untuk memenuhi hal itu. Rasanya bernazar apa pun tak masalah. Namun kita harus menyadari, bahwa yang terpenting adalah memahami dengan baik kehendak Allah terlebih dulu. Jangan sampai kita bernazar hanya untuk membuat Allah berpihak pada kita, seakan-akan kita mengiming-imingi Allah sesuatu agar Ia mau melakukan sesuatu untuk kita. Akan tetapi, bila nazar telah terucap, laksanakanlah! (Pkh 5:4-5).
Pelajaran yang dapat kita ambil adalah janganlah kita terburu-buru dalam mengucapkan nazar (janji kepada ALLAH) sedangkan Allah sendiri tidak menuntut itu dari pada kita. jadi tulus saja dalam beriman kepada ALLAH karena ALLAH pasti menolong umat-NYA. Sekalipun kita hendak bernazar marilah dilakukan dengan cara Kristen yaitu hanya untuk memuliakan nama Tuhan dan menuruti perintah Firman Tuhan saja, seperti yang dilakukan oleh bapak Yakub. Sekalipun dalam keadaan yang takut dia tetap bernazar dengan tepat yaitu hendak membangun Bait Allah dan memberikan persepuluhan (Kej 28:20-22).
Tuhan Yesus memberkati

Pesan Pastoral : 8 Oktober 2017
Marilah kita memberikan yang  terbaik bagi ALLAH dengan menjadi pribadi yang “SADAR” rohani. Janganlah kita mengucapkan janji kudus kepada ALLAH dan tidak menepatinya, karena ALLAH tidak meminta. Tetapi bila kita sudak mengucapkan janji itu bersegeralah untuk mengerjakannya sebagai sebuah ketaatan. Sebagai contoh bahwa kita telah berjanji untuk menyerahkan persepuluhan kepada ALLAH mari kita kerjakan dengan taat, ini adalah wujud sebagai orang yang berikan sungguh.

Winner Voice.
Boleh berazar; menunjukkan kesungguhan iman dan untuk sungguh-sungguh menepati janji kudus.

Pengakuan Iman
Aku hendak mengucapkan janji kudus dihadapanmu yang TUHAN, yaitu dari segala sesuatu yang ENGKAU berikan kepadaku akan selalu kupersembahkan sepersepuluh kepada-MU. Amin.  (Kejadian 28:22)

No comments:

Hidup Berpadanan Dengan Injil Kristus (2)

                            ( Filipi 1:27-30 ) Nasehat Supaya Tetap Berjuang Paulus sedang dalam penjara saat menulis surat kepada jem...