Friday, September 22, 2017

ROH DI DALAM KITA LEBIH BESAR (1)



Kamu berasal dari Allah, anak-anakku, dan kamu telah mengalahkan nabi-nabi palsu itu; sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia. (1Yohanes 4:4)

Roh Kudus Di Dalam Kita
Alkitab menekankan bahwa Roh Kudus diam dalam diri orang percaya (1Kor 6:19). Dengan Roh Kudus, kita dapat mengatasi kejahatan dalam dunia, termasuk dosa, Iblis, godaan, pencobaan, kesusahan, penganiayaan, dan ajaran palsu, dan dengan kemenangan kita dapat memenuhi kehendak Allah bagi diri kita.
Sebagai orang Kristen, tubuh kita adalah tempat tinggal pribadi Roh Kudus (Rom 8:11), di mana Roh Kudus merupakan tanda dari Allah yang menyatakan bahwa kita telah menjadi milik-Nya. Karena Roh Kudus itu tinggal di dalam diri kita dan kita adalah milik Allah saja, maka tubuh kita sama sekali tidak boleh dicemarkan oleh kenajisan atau kejahatan apa pun, baik oleh pikiran, keinginan, tindakan, film, buku maupun majalah cabul. Sebaliknya, saudara harus hidup sedemikian rupa sehingga menghormati dan memuliakan Allah dengan tubuhmu (1Kor 6:20).
Roh Kudus menduduki tempat yang sudah diperoleh Allah melalui penebusan. Orang dapat menunjukkan kepemilikan melalui cara menebus atau menduduki. Kedua hal ini telah dilaksanakan Allah: karena itu orang Kristen adalah milik ALLAH. (Yoh 13:1). Telah dibeli lunas dengan darah Anak Domba di Golgota di mana harga yang harus dibayar telah dilunasi. Karena itu muliakanlah Allah dengan membuang hal-hal yang mengotorkan, seperti kejahatan, kepahitan hati dan percabulan, serta hidup sejalan dengan kehendak Roh Kudus yang telah datang untuk tinggal di dalam diri kita. Harga yang sangat mahal berupa darah yang tak ternilai harganya itu (1Ptr 1:18,19) patut memperoleh tidak kurang daripada itu.
Kata kuncinya adalah “Penguasaan diri”. Penguasaan diri makin sulit ditemukan pada orang di zaman ini. Orang Kristen pun banyak yang kendali kehidupannya sudah melenceng (Harmatia) karena motto hidup ke-banyakan orang zaman ini ada-lah, nikmati apa yang tersedia, turuti apa yang diinginkan istilah jaman ini : “Enjoy saja” / “aji mumpung”.
Tuhan Yesus berkata: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku." (Mat 16:24). Paulus menegaskan bahwa penguasaan diri adalah salah satu segi dari wujud hadir dan bekerjanya Roh Allah dalam hidup orang milik Kristus (Gal 5:22-24). Petrus memaparkan bahwa penguasaan diri adalah salah satu tahap dari pematangan iman orang Kristen (2Pet 1:3-8). Jelas kita harus menguasai diri, dan karena itu kita berbeda dari orang kebanyakan yang tidak mengenal Yesus. Jadi bila selama ini kita lepas kendali, kita perlu memohon pengampunan-Nya. Kita perlu mohon Roh-Nya bekerja kuat di dalam hidup kita agar penguasaan diri terwujud.
Ada dua hal yang dapat membuat kita mudah lepas kendali yaitu makanan dan seks. Bisa kita tambahkan dalam konteks kini: belanja, hiburan, dan semacam itu. Makan dan seks adalah kebutuhan tubuh. Keduanya berbentuk hasrat atau dorongan kuat yang dalam kondisi tubuh tertentu bisa sangat kuat dan mendesak agar dipuas-kan. Celakanya orang di Korintus beranggapan bahwa seperti halnya rasa lapar mendorong orang cari makan, munculnya hasrat seks pun membuat orang dapat dibenarkan untuk mencari pemuasan juga. Dalam kasus di Korintus, mereka bisa pergi ke ritual di kuil-kuil berhala Yunani yang menyediakan pelacur bakti. Paulus menolak cara berpikir demikian. Selain perut tidak identik dengan seks, keduanya harus tunduk pada Tuhan yang menciptakan hasrat badani dengan maksud dan aturan masing-masing.
Bagaimana kita bisa belajar menguasai diri? Pertama, ingat meski semuanya boleh, tetapi tidak semuanya berguna. Kedua, meski diperbolehkan, tetapi kita tidak boleh mengijinkan hasrat dan kebutuhan memperbudak kita. Mengapa? Karena kita milik Tuhan. Seluruh hasrat badani kita harus seirama hasrat rohani kita, yaitu mengalami kendali Tuhan yang memberi arti dan memuliakan tubuh.

TUHAN YESUS MEMBERKATI.

Pesan Pastoral : 30  April 2017
Marilah kita memberi yang  terbaik bagi ALLAH dengan menjadi pribadi yang “SADAR” ANESrohani.  Jemaat Tuhan di saat dunia semakin keras menarik diri kita untuk menjauh dari Tuhan tetapi kita semakin kuat juga mengendalikan diri supaya semakin dekat dengan ALLAH yang telah memiliki hidup kita. ROH KUDUS yang akan menolong kita. Amin.  

Winner Voice
Dunia hanya dapat membuat orang melenceng dari kebenaran bila orang itu melepaskan kendali dirinya sendiri.

Pengakuan Iman
Aku berasal dari Allah dan aku telah mengalahkan nabi-nabi palsu itu; sebab ROH KUDUS yang ada di dalamku, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia ini.  Amin   (1Yohanes 4:4)

No comments:

Hidup Berpadanan Dengan Injil Kristus (2)

                            ( Filipi 1:27-30 ) Nasehat Supaya Tetap Berjuang Paulus sedang dalam penjara saat menulis surat kepada jem...