Friday, September 22, 2017

ROH DI DALAM KITA LEBIH BESAR (2)



 “Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat,” (Filipi 3:20)

Kamu Berasal Dari Allah
Filipi merupakan salah satu kota penguasaan Romawi dan sekaligus menjadi pangkalan militer Romawi yang terkenal di negara bagian Makedonia. Akibat dari pendudukan Romawi yang cukup lama di sana, maka banyak orang Filipi yang ikut menjadi warga negara Roma. Rasul Paulus menulis surat Filipi karena di rasakan bahwa jemaat Tuhan di Filipi telah merasa puas dengan status mereka sebagai warga negara Roma dan hidup layaknya seperti kebanyakan orang-orang Roma yang mencemarkan diri dengan banyak hal yang bertentangan dengan Firman Tuhan. Ada satu kebanggaan bagi mereka apabila memiliki kewarganegaraan Roma, yaitu memiliki berbagai fasilitas, kemudahan bahkan hak-hak untuk melakukan banyak hal. Dengan kewarganegaraan Romawi membuat mereka, “ditakuti” dan hal ini seringkali membuat mereka menyalahgunakan haknya sebagai seorang warga negara.
Rasul Paulus di sini hendak mengingatkan akan kewargaan mereka yang sesungguhnya dan dari ayat di atas Tuhan juga ingin menyampaikan pesan-Nya pada kita, bahwa meskipun kita memiliki status sebagai orang-orang yang masih tinggal di dunia dan memiliki kewargaan di dunia ini, tetapi sesungguhnya kewargaan kita adalah sebagai warga Kerajaan Sorga, dimana nama kitapun tercatat dalam “Kitab Kehidupan” di Sorga. Sebagai seorang warga Kerajaan Sorga, tentunya kita tidak tinggal diam begitu saja di dunia ini, ada hal-hal yang harus kita lakukan, yaitu:
1. Sadar Bahwa Di Bumi Hanya Sementara (Ibr. 11:9-10).
Meskipun Abraham telah tiba di tanah yang dijanjikan Tuhan, namun ia selalu menempatkan dirinya berada di suatu tanah yang asing. Meskipun ia mampu membangun tempat permanen untuk ditinggali, namun ia menyebutnya sebagai kemah. Abraham menyadari bahwa ia hanyalah seorang perantau di bumi ini, karena ia menanti-nantikan kota yang mempunyai dasar dan yang direncanakan dan dibangun oleh Allah, dan kota itu adalah Sorga.
Meskipun sekarang kita tinggal di dunia, tetapi pastikan bahwa kita sadar bukan warga permanen di bumi ini, karena Sorga adalah tempat dimana kita berasal dan kesanalah kita akan tinggal kelak. Meskipun kita memiliki kewarganegaraan di Indonesia tetapi kita memiliki kewargaan yang lebih kuat dan sah, yaitu warga Kerajaan Sorga, dimana Yesus Kristus adalah Rajanya. (Rm 12:2).
2. Keteladanan Sorgawi Bagi Bumi (Mat. 6:10).
Dunia ini menuju kebinasaan, semakin “gelap” karena perilaku manusianya yang sudah tidak lagi peduli dengan norma kehidupan bahkan tidak peduli lagi dengan agama (2Tim 3:1-5). Banyak orang yang akan hanyut dalam sistem dunia yang rusak bahkan bahkan banyak orang yang hidup sebagai seteru salib Kristus (Fil 3:18), yaitu orang-orang yang mengaku percaya namun mencemarkan dirinya dengan cara hidup yang tidak bermoral dan mengikuti ajaran palsu. Itulah sebabnya, dibutuhkan peran kita sebagai orang-orang percaya untuk tampil menjadi garam dan terang dunia. (Mat 5:13-14)
Sekarang dunia membutuhkan figur nyata yang untuk dijadikan teladan hidup. Maka dari keberadaan kitalah seharusnya dapat dihadirkan keteladanan dalam masyarakat yang dapat membawa pengaruh ilahi melalui gaya hidup Kristen yang berlandaskan hukum Kerajaan Sorga. (Yoh 13:15; 1Kor 4:6; 1Tes 1:7; 2Tes 3:7,9; 1Tim 4:12; Tit 2:7; 1Ptr 5:3).
Menjadi teladan hidup bagi dunia tentunya bukan hal yang mudah, namun Tuhan telah memperlengkapi kita dengan kuasa Roh Kudus untuk memberikan kita kuasa dan status sebagai milik kepunyaan-Nya, yang oleh-Nya kita berseru ya Abba, ya Bapa. Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah (Rom. 8:15-16).
3. Berperang Dengan Cara Sorga (2 Kor. 10:3).
Salah satu keuntungan kita sebagai warga Kerajaan Sorga adalah telah diberi kuasa atau otoritas dari Bapa Sorgawi ketika kita menjadi anak-anak-Nya. Bahkan sebelum Tuhan Yesus terangkat ke Sorga, telah diberikan otoritas agar murid-murid-NYA menjadikan semua bangsa sebagai murid Kristus. “Amanat Agung” yang Tuhan Yesus percayakan kepada kita untuk mengubah dunia (Mat 28:19-20), mengundang “musuh” yang tidak menghendaki hal itu terjadi dalam medan peperangan rohani. Roh jahat akan mengunakan orang-orang tertentu (yang tidak takut akan ALLAH) untuk mencegah rencana Tuhan Yesus digenapi atas bumi. Mereka akan berusaha untuk menjatuhkan orang Kristen ke dalam berbagai jerat dan tawaran dunia ini. Tetapi yang perlu di ingat adalah bahwa peperangan yang Tuhan maksudkan adalah terhadap roh jahat dan penguasa dunia yang jahat ini. Firman Tuhan mengajarkan bahwa meskipun kita masih hidup di dunia, namun kita tidak berperang dengan cara duniawi melainkan dengan senjata yang diperlengkapi dengan kuasa Allah. (Yerikho) (Ef 6: 12).

Pesan Pastoral : 14 Mei 2017
Marilah kita memberi yang  terbaik bagi ALLAH dengan menjadi pribadi yang “SADAR” rohani.  Marilah kita teguh menjalankan Amanat Agung Tuhan Yesus dalam dunia yang hambar dan yang gelap ini dengan menjadi garam dan terang dunia,yaitu dengan menjadikan hidup kita sebagai teladan agar dunia dapat mengenal kasih Tuhan Yesus. Amin.  

Winner Voice
Dunia ini hanya dapat melihat terang yang hadir dari keteladanan hidup orang percaya yang mengenal ALLAH secara pribadi.

Pengakuan Iman
“Karena kewargaanku adalah di dalam sorga, dan dari situ juga aku menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamatku,” amin (Filipi 3:20)

No comments:

Hidup Berpadanan Dengan Injil Kristus (2)

                            ( Filipi 1:27-30 ) Nasehat Supaya Tetap Berjuang Paulus sedang dalam penjara saat menulis surat kepada jem...