Friday, September 22, 2017

MENGALAHKAN RAKSASA KEHIDUPAN (2)



Sebab siapakah Allah selain dari TUHAN, dan siapakah gunung batu kecuali Allah kita? Allah, Dialah yang mengikat pinggangku dengan keperkasaan dan membuat jalanku rata;
yang membuat kakiku seperti kaki rusa dan membuat aku berdiri di bukit; yang mengajar tanganku berperang, sehingga lenganku dapat melenturkan busur tembaga.
” (Mazmur 18:32-35)

Mengatasi Rasa Takut
Ada saat kita harus berhadapan dengan kesukaran teramat besar. Bisa berupa penyakit yang menahun, atau tekanan pekerjaan yang berat dari boss maupun teman dalam pekerjaan. Bisa juga orang sepelayanan gereja, klien, atau tetangga menjengkelkan, tetapi kita tidak bisa menghindar. Dapat juga berupa kebiasaan buruk yang terus membelenggu, kita ingin menjauh, tetapi juga tidak bisa lepas. Semua itu membuat kita merasa kecil dan tak berdaya.
Dalam keadaan demikian, kita bisa belajar dari Daud ketika menghadapi Goliat. Secara fisik, Daud tidak sebanding dengan Goliat, Daud berperawakkan biasa, sedangkan Goliat raksasa. Daud pengembala kambing domba, Goliat prajurit profesional. Daud bersenjata "Umban dan batu" (Ayat 40). Goliat bersenjata perang lengkap (1 Samuel 17:5-7). Namun akhirnya, kita semua tahu, Daud berhasil mengalahkan Goliat (Ayat 50). Apa kunci kesuksesan Daud? Daud berhasil karena ia berfokus kepada Allah (Ayat 45-47).
Ya, jika kita berfokus pada kesukaran yang menghadang, maka kesukaran itu akan kita rasakan berkali-kali lipat lebih besar dari pada sebenarnya. Efeknya, kita akan merasa kecil dan tak berdaya. Seperti kesepuluh pengintai yang di utus Musa (Bil 13:32-33). Kalah sebelum bertanding. Namun jika kita berfokus kepada Allah, pada kasih dan kuasa-Nya, kita akan mendapatkan kekuatan ekstra untuk menghadapi segala tantangan. Kita memang lemah, tetapi Allah yang memiliki kita, Maha Kuat (1 Sam 17:45). Bersama-Nya kita bisa, dan tidak ada alasan untuk kita tidak bisa mengatasi kesukaran sebesar apa pun.
Apakah yang menjadi rahasia Daud untuk mengalahkan musuh raksasa Goliat ? Pertama bahwa Daud tidak tawar hati. Sebesar apapun masalah yang sedang kita hadapi, kita tidak boleh menjadi tawar hati. Kita harus belajar menjadi kuat dan tegar untuk menghadapi persoalan apapun. Bahkan kita tidak hanya menjadi kuat, tetapi juga memberi kekuatan bagi orang lain. (1 Sam 17:32)

Kedua belajarlah dari pengalaman hidup. Kita pasti pernah keluar dari kesulitan hidup dengan pertolongan Tuhan. Dan percaya bahwa Tuhan yang sama pasti tidak akan meninggalkan kita untuk menolong juga dalam menghadapi tantangan kehidupan yang lebih besar. Pengalaman-pengalaman yang telah kita lalui dapat membuat kita yakin bahwa Tuhan tidak akan melupakan kita. (1 Sam 17: 34-37)

Selanjutnya yang ketiga adalah tetap bersandar pada Allah. Dalam menghadapi persoalan atau masalah, ada kalanya Tuhan menuntut kita untuk bersandar sepenuhnya kepada Dia. Kepintaran atau kepandaian memang membantu kita dalam mengambil keputusan. Tetapi ada saatnya kita harus meletakkan kekuatan kita dan benar-benar bersandar kepada kuasa Tuhan dan tidak besandar dengan kekuatan sendiri. (1 Sam 17:45-47).

Akhirnya mari melangkah dengan iman. Untuk dapat menang dalam masalah apapun kita hanya perlu berani melakukan langkah yang sederhana. Kita tidak perlu terlalu kuatir dan memikirkan banyak hal yang terlalu rumit. Hanya perlu keberanian saja untuk dapat melangkah. Jangan tunda-tunda apa yang dapat kita lakukan. Jangan kuatir dan takut untuk melakukan keputusan. Jangan ragu untuk melangkah maju. Satu langkah sederhana dapat membawa kita kepada kemenangan. Haleluya! (1 Sam 17:49-50)

Pesan Pastoral : 11 Juni 2017
Marilah kita memberikan yang  terbaik bagi ALLAH dengan menjadi pribadi yang “SADAR” rohani. Marilah belajar dari sikap Daud dalam mengalahkan Goliat. Sekalipun masalah kita besar tapi jangan takut, marilah belajar dari masa lalu di mana Tuhan sudah menolong, bersandarlah kepada ALLAH dan segera lakukan langkah iman.  

Winner Voice
Bersama Tuhan kita dapat mengerjakan karya besar, tetapi tanpa Tuhan kita tidak dapat berbuat apapun.


Pengakuan Iman
Sebab Tuhan ku adalah Allah yang Maha Kuasa dan Maha Kuat. ALLAH sendiri yang mengikat pinggangku dengan keperkasaan dan membuat jalan hidupku rata; membuat kakiku kuat berdiri diatas semua persoalan hidup dan mengajar tanganku melakukan karya-karya besar. Amin.

No comments:

Hidup Berpadanan Dengan Injil Kristus (2)

                            ( Filipi 1:27-30 ) Nasehat Supaya Tetap Berjuang Paulus sedang dalam penjara saat menulis surat kepada jem...