Thursday, September 28, 2017

BELAS KASIHAN MENANG ATAS PENGHAKIMAN (4)



Jadi pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.".(Matius 9:13)

Arti Belas Kasihan
Perikop Firman berbicara tentang panggilan Tuhan Yesus terhadap Matius (Lewi) sebagai murid (Mar 2:14; Luk 5:27-28). Matius rela meninggalkan pekerjaannya sebagai pegawai romawi yang bertugas memungut cukai yang dapat membuatnya hidup dalam kekayaan yang luar biasa. Kerelaan Matius mengikuti Tuhan Yesus dengan meninggalkan pekerjaan yang sudah dimilikinya merupakan tindakan berani. Matius bahkan mengadakan perjamuan di rumahnya dan mengundang teman-temannya sesama pemungut cukai untuk mendengarkan sabda Tuhan Yesus (Mat 9:10; Mar 2:15; Luk 5:29).
Sayang peristiwa ini di salah artikan oleh orang – orang Farisi sebagai perbuatan yang tidak patut karena makan bersama dengan orang yang berdosa. Ada perasaan yang kurang baik dari kalangan orang Farisi terhadap pegawai cukai pada saat itu sehingga di anggap sebagai orang berdosa. (Mat 9:11; Mar 2:16; Luk 5: 30). Tetapi oleh Tuhan Yesus di jawab dengan maksud kedatangan-NYA yang berbelas kasihan kepada orang berdosa dengan memberikan kiasan bahwa orang sakitlah yang membutuhkan tabib. (Mat 9:12; Mar 2:17; Luk 5: 31). Lebih lanjut Tuhan Yesus memberikan sebuah perintah untuk kita mempelajari arti firman ini: “Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan”
Terjemahan dari kata “belas kasihan” (Ibr: khesed) adalah suatu sifat Allah yang berhubungan dengan kemurahan Allah. Kata yang mendekati dalam artinya adalah Kasih karunia. Belas kasihan juga berarti kebaikan seseorang terhadap sesamanya yang dalam kesusahan (Mar 8:2). Ini dapat dibandingkan dengan belas kasihan Allah kepada ciptaan-Nya (Mik 6:8) yang akan diberlakukan-Nya pada penghakiman akhir (Mat 25:31-46). Sebab itu tanpa belas kasihan ALLAH maka tidak ada seorangpun yang akan selamat, karena pada prinsipnya upah dosa adalah maut, sedangkan tidak ada seorangpun yang benar. (Rm 6:23; Rm 3:10).
Belas kasihan atau kasih sayang ialah sifat yg terdapat baik pada Allah maupun pada manusia. Belas kasihan diterjemahkan dalam beberapa kata Ibrani (khamal dan rakhamim) dan Yunani (eleeo dan oikteiro). Pengertiannya adalah belas kasihan atasan kepada bawahan, yang sama sekali bawahan itu tidak layak menerimanya (Snaith); juga mencakup belas kasihan yang menyala. Perhatian Allah terhadap manusia sehubungan dengan dosa dan kesalahan manusia sehingga perlu untuk memberikan belas kasihan, lebih lanjut adalah  sehubungan dengan kesengsaraan manusia sebagai akibat dosanya itu sehingga perlu untuk diambil tindakan pertolongan.
      Para nabi dan abdi Allah menyadari akan keajaiban rahmat dan belas kasih Allah terhadap orang berdosa dan orang sengsara. Allah Bapa penuh belas kasihan (Maha Pengasih dan Penyayang) (2Kor 1:3; Kel 34:6; Neh 9:17; Mzm 86:15; 103:8-14; Yoel 2:13; Yun 4:2), dan kasih-Nya (eleos) yg besar (Ef 2:4) menyelamatkan kita (Tit 3:5).
Para nabi mengajarkan, setiap orang yg mengalami belas kasih Allah dalam hidupnya, wajib menunjukkan belas kasih itu kepada orang yg membutuhkannya; terutama anak yatim, janda dan orang asing, (Ul 10:18; 14:9; 16:11; 24:19; Yer 22:3) kedua kepada orang miskin dan orang malang (Mzm 146:9; Ayub 6:14; Ams 19:17; Za 7:9; Mi 6:8). Hal ini tidak cukup hanya rasa “simpati” atau turut merasakan apa yang dialami atau di derita orang yang kita kenal, atau rasa “empati” atau turut merasakan secara mendalam yang berpengaruh pada organisme tubuh, dimana orang dapat turut menanggis bersama orang yang yang sedang berduka. Tetapi orang yang berbelas kasihan sudah mengerjakan sesuatu untuk meringankan penderitaan atau kesusahan seseorang.
Hati Yesus selalu tergugah oleh belas kasih, dan menyuruh murid-Nya menunjukkan belas kasih kepada orang lain yang membutuhkan pertolongan. Belas kasihan harus kita usahakan serupa dengan belas kasih Tuhan Yesus; bukan hanya dalam hal tidak mau memandang orang, tapi dalam hal bertindak dengan pengorbanan diri (1Yoh 3:17). Orang yang berbelas kasihan (murah hati) akan beroleh kemurahan (Mat 5:7; Mat 18:21; Luk 6:36).
Tuhan Yesus memberkati kita.


Pesan Pastoral : 16 Juli 2017
Marilah kita memberikan yang  terbaik bagi ALLAH dengan menjadi pribadi yang “SADAR” rohani. Marilah kita berbelaskasihan kepada orang berdosa dan membawa mereka untuk mengenal Tuhan Yesus sehingga mereka mendapatkan keselamatan.

Winner Voice
Berbelas kasihan tidak hanya cukup sekedar merasakan tetapi harus sampai melakukan pertolongan kepada yang membutuhkan.


Pengakuan Iman
Sebab Tuhan Yesus memanggil ku dan mengampuni dosaku, maka akupun mau dengan dasar belas kasihan memberitakan kabar keselamatan kepada orang – orang yang masih tersesat dan membawa mereka kepada Tuhan Yesus. Amin (Matius 9:13)

No comments:

Hidup Berpadanan Dengan Injil Kristus (2)

                            ( Filipi 1:27-30 ) Nasehat Supaya Tetap Berjuang Paulus sedang dalam penjara saat menulis surat kepada jem...