Jadi pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang
Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan
untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.".(Matius 9:13)
Arti Belas Kasihan
Perikop Firman berbicara tentang
panggilan Tuhan Yesus terhadap Matius (Lewi) sebagai murid (Mar 2:14; Luk 5:27-28).
Matius rela meninggalkan pekerjaannya sebagai pegawai romawi yang bertugas
memungut cukai yang dapat membuatnya hidup dalam kekayaan yang luar biasa. Kerelaan
Matius mengikuti Tuhan Yesus dengan meninggalkan pekerjaan yang sudah
dimilikinya merupakan tindakan berani. Matius bahkan mengadakan perjamuan di
rumahnya dan mengundang teman-temannya sesama pemungut cukai untuk mendengarkan
sabda Tuhan Yesus (Mat 9:10; Mar 2:15; Luk 5:29).
Sayang peristiwa ini di salah
artikan oleh orang – orang Farisi sebagai perbuatan yang tidak patut karena
makan bersama dengan orang yang berdosa. Ada perasaan yang kurang baik dari
kalangan orang Farisi terhadap pegawai cukai pada saat itu sehingga di anggap
sebagai orang berdosa. (Mat 9:11; Mar 2:16; Luk 5: 30). Tetapi oleh Tuhan Yesus
di jawab dengan maksud kedatangan-NYA yang berbelas kasihan kepada orang
berdosa dengan memberikan kiasan bahwa orang sakitlah yang membutuhkan tabib.
(Mat 9:12; Mar 2:17; Luk 5: 31). Lebih lanjut Tuhan Yesus memberikan sebuah
perintah untuk kita mempelajari arti firman ini: “Yang Kukehendaki ialah belas
kasihan dan bukan persembahan”
Terjemahan dari kata “belas kasihan” (Ibr: khesed)
adalah suatu sifat Allah yang berhubungan dengan kemurahan Allah. Kata yang
mendekati dalam artinya adalah Kasih karunia. Belas kasihan juga berarti kebaikan
seseorang terhadap sesamanya yang dalam kesusahan (Mar 8:2). Ini dapat
dibandingkan dengan belas kasihan Allah kepada ciptaan-Nya (Mik 6:8) yang akan
diberlakukan-Nya pada penghakiman akhir (Mat 25:31-46). Sebab itu tanpa belas
kasihan ALLAH maka tidak ada seorangpun yang akan selamat, karena pada
prinsipnya upah dosa adalah maut, sedangkan tidak ada seorangpun yang benar.
(Rm 6:23; Rm 3:10).
Belas kasihan atau kasih sayang ialah sifat
yg terdapat baik pada Allah maupun pada manusia. Belas kasihan diterjemahkan dalam
beberapa kata Ibrani (khamal dan rakhamim) dan Yunani (eleeo dan oikteiro).
Pengertiannya adalah belas kasihan atasan kepada bawahan, yang sama sekali
bawahan itu tidak layak menerimanya (Snaith); juga mencakup belas kasihan yang
menyala. Perhatian Allah terhadap manusia sehubungan dengan dosa dan kesalahan
manusia sehingga perlu untuk memberikan belas kasihan, lebih lanjut adalah sehubungan dengan kesengsaraan manusia sebagai
akibat dosanya itu sehingga perlu untuk diambil tindakan pertolongan.
Para nabi dan abdi Allah menyadari akan keajaiban rahmat dan belas kasih
Allah terhadap orang berdosa dan orang sengsara. Allah Bapa penuh belas kasihan
(Maha Pengasih dan Penyayang) (2Kor 1:3; Kel 34:6; Neh 9:17; Mzm 86:15;
103:8-14; Yoel 2:13; Yun 4:2), dan kasih-Nya (eleos) yg besar (Ef 2:4) menyelamatkan
kita (Tit 3:5).
Para nabi mengajarkan, setiap orang yg
mengalami belas kasih Allah dalam hidupnya, wajib menunjukkan belas kasih itu
kepada orang yg membutuhkannya; terutama anak yatim, janda dan orang asing, (Ul
10:18; 14:9; 16:11; 24:19; Yer 22:3) kedua kepada orang miskin dan orang malang
(Mzm 146:9; Ayub 6:14; Ams 19:17; Za 7:9; Mi 6:8). Hal ini tidak cukup hanya
rasa “simpati” atau turut merasakan apa yang dialami atau di derita orang yang
kita kenal, atau rasa “empati” atau turut merasakan secara mendalam yang
berpengaruh pada organisme tubuh, dimana orang dapat turut menanggis bersama
orang yang yang sedang berduka. Tetapi orang yang berbelas kasihan sudah
mengerjakan sesuatu untuk meringankan penderitaan atau kesusahan seseorang.
Hati Yesus selalu tergugah oleh belas kasih,
dan menyuruh murid-Nya menunjukkan belas kasih kepada orang lain yang
membutuhkan pertolongan. Belas kasihan harus kita usahakan serupa dengan belas
kasih Tuhan Yesus; bukan hanya dalam hal tidak mau memandang orang, tapi dalam
hal bertindak dengan pengorbanan diri (1Yoh 3:17). Orang yang berbelas kasihan
(murah hati) akan beroleh kemurahan (Mat 5:7; Mat 18:21; Luk 6:36).
Tuhan Yesus memberkati kita.
Pesan Pastoral : 16 Juli
2017
Marilah kita memberikan yang terbaik bagi ALLAH dengan menjadi pribadi
yang “SADAR” rohani. Marilah kita berbelaskasihan kepada orang berdosa dan
membawa mereka untuk mengenal Tuhan Yesus sehingga mereka mendapatkan
keselamatan.
Winner Voice
Berbelas
kasihan tidak hanya cukup sekedar merasakan tetapi harus sampai melakukan
pertolongan kepada yang membutuhkan.
Pengakuan Iman
Sebab Tuhan Yesus memanggil ku dan mengampuni
dosaku, maka akupun mau dengan dasar belas kasihan memberitakan kabar
keselamatan kepada orang – orang yang masih tersesat dan membawa mereka kepada
Tuhan Yesus. Amin (Matius 9:13)
No comments:
Post a Comment