Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus
oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti
domba yang tidak bergembala.(Matius 9:36)
Hati Penuh Belas Kasihan
Ketika manusia jatuh ke dalam dosa, Allah
yang penuh belas kasihan berinisiatif mencari Adam dan Hawa untuk
menyelamatkannya.Tetapi Adam - Hawa justru salah paham dan menambah kesalahan
dengan melakukan pembenaran diri sendiri lalu menyalahkan pihak lain (mencari kambing
hitam). Hal ini justru menimbulkan lebih banyak masalah sehingga keluarlah
kutuk sebagai akibat dari dosa, kemudian Adam-Hawa harus meninggalkan taman
Eden. Allah yang penuh dengan belas kasihan terus mencari manusia yang dapat di
bimbing kepada kebenaran yang sejati, hingga menyuruh anak-Nya sendiri datang
ke dunia untuk mewujudkan keagungan kasih-Nya yaitu, menyelamatkan manusia yang
terlantar seperti domba sesat.
Belas kasih juga yang membawa Tuhan Yesus
untuk mencari, menyembuhkan dan mengajar rahasia kerajaan Allah. Dia juga
menganjurkan para murid-Nya terus berdoa, supaya Bapa mengutus banyak pekerja
menjadi mitra kerja-Nya di ladang Allah (Mat 9:35, 37). Bahkan oleh karena belas
kasih ALLAH yang besar maka dipilihnya Rasul Paulus. Pengalaman Paulus atas
belas kasih ALLAH telah mendorongnya berdoa agar semua orang dapat memahami
betapa lebar, panjang, tinggi dan dalam kasih Kristus, sebagaimana besar belas kasih
ALLAH yang telah di terimanya (Ef 3:18-19).
Tuhan Yesus memilih dan mengutus para murid
untuk mulai melakukan pekerjaan-Nya dan memberitakan kepada dunia betapa besar
kasih ALLAH akan dunia ini (Yoh 3: 16) hingga mengajar semua bangsa untuk
melakukan segala sesuatu yang diperintahkan Tuhan Yesus, kita mengenalnya dengan Mandat Amanat Agung
(Mat 28:18-20). Tuhan Yesus mempersiapkan Para Rasul agar pada saat Beliau
meninggalkan dunia ini, murid-murid-Nya sudah siap dan melipatgandakan
pekerja-pekerja untuk memenangkan dunia ini bagi Tuhan Yesus. Sampai kepada kita
orang-orang percaya yang sudah mengalami jamahan dan sentuhan lembut cinta
kasih Tuhan Yesus. Sudahkah kita melakukan pekerjaan, sebagaimana
murid-murid-Nya? (Yoh 14:12)
Perjalanan Yesus berkeliling ke semua kota
dan desa menghasilkan suatu kesimpulan bahwa banyak orang yang hidup seperti
domba tak bergembala, mereka lelah dan tersesat. Hal itu membuat hati Tuhan Yesus
tergerak oleh belas kasihan untuk menolong (Mat 9:35-36). Tuhan Yesus memanggil
dua belas orang untuk menjadi murid-Nya dan mereka mendapat gelar rasul yang
berarti "yang diutus" (Mat 10:1-4). Tuhan Yesus mengutus mereka
dengan kuasa untuk memberitakan bahwa Kerajaan Allah sudah dekat.
Kedua belas rasul itu pun pergi sesuai
perintah-Nya untuk menyatakan pertolongan Allah bagi orang banyak (Mat 10:7-8).
Mereka diutus kepada orang Yahudi dan bukan kepada orang kafir (Mat 10:6).
Apakah ini berarti keselamatan hanya untuk orang Yahudi? Tidak! Tuhan Yesus memang
datang pertama-tama untuk orang Yahudi supaya janji Mesias bagi mereka
tergenapi. Namun, kita melihat dengan jelas dalam Alkitab bahwa keselamatan
bukan saja bagi orang Yahudi, tapi bagi semua manusia tanpa memandang suku dan
bangsa.
Keselamatan adalah bagi semua bangsa, berarti
berita tentang Kerajaan Allah harus disampaikan kepada semua orang. Siapa pun
yang telah menerima kabar keselamatan ini, memiliki tugas menyampaikannya
kepada orang lain agar mereka mengalami sukacita dan keselamatan dalam Kristus
Yesus (Mat 10:8). Allah memanggil kita yang mau bersandar sepenuhnya pada Tuhan
(Mat 10:9-11). Hati kita mau dipakai Tuhan untuk melayani-NYA dan siap menerima
tantangan apa pun dalam tugas pengutusan ini (Mat 10:11-14). Tuaian yang begitu
banyak memerlukan penuai-penuai yang siap diutus. Tuaian itu adalah orang-orang
yang haus, lelah, dan terlantar dalam kehidupan jasmani dan rohani. Kitalah
para penuai itu, dan tuaian ada di sekeliling kita.
Hari ini yang kita butuhkan adalah hati
seperti Tuhan Yesus yang penuh belas kasih pada orang-orang yang jiwanya
terlantar. Kita menjadi pekerja-pekerja-Nya yang digerakkan oleh belas kasihan
Yesus untuk mengabarkan Kabar Baik dan menjangkau mereka yang terhilang dalam
masyarakat dengan memberikan kesembuhan kepada mereka yang sakit dan menguatkan
mereka yang lemah tubuh. Karena itu kita tidak hanya mengajar tetapi juga harus
meneladani pola pelayanan TuhanYesus dan menyatakan belas kasih Allah seperti
menyediakan makanan bagi yang lapar, merawat yang sakit, dan membela yang
ditindas.
Tuhan Yesus memberkati kita.
Pesan Pastoral : 16 Juli
2017
Marilah kita memberikan yang terbaik bagi ALLAH dengan menjadi pribadi
yang “SADAR” rohani. Marilah kita melayani Tuhan Yesus dengan melanjutkan
misi-NYA di muka bumi agar sebanyak-banyaknya orang dapat diselamatkan dan
ditolong menghadapi kehidupan yang keras dunia ini.
Winner Voice
Belas
kasihan ALLAH telah kita terima dan saatnya membagikan kepada yang membutuhkan.
Pengakuan Iman
Aku
rindu seperti Tuhan YESUS saat melihat orang banyak: tergeraklah hati Yesus oleh
belas kasihan. Kiranya Tuhan memberiku kesempatan menyalurkan belas kasih ALLAH
kepada orang-orang yang lelah dan terlantar agar mendapatkan pertolongan. Amin (Matius
9:36)
No comments:
Post a Comment