Tuesday, April 11, 2017

MEMENANGKAN PERGUMULAN (4)



Dalam pergumulan kamu melawan dosa kamu belum sampai mencucurkan darah. Dan sudah lupakah kamu akan nasihat yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak: "Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan-Nya; karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak." (Ibrani 12:4-7)

Perjuangan Iman Melawan Dosa

Kita harus ingat bahwa dosa merupakan musuh yang sesungguhnya. Karena itu kita harus terus bergumul melawan dosa bahkan bila perlu sampai harus mencucurkan darah, khususnya dosa ketidakpercayaan yang menghancurkan iman. Kita harus menyadari seluruh jangkauan pergumulan dosa selama hidup di dunia ini, dimana dalam memperjuangkan iman dapat saja orang Kristen mati sebagai martir. Dapat saja terjadi tindakan ekstrim dalam berbagai bentuk penganiayaan. Orang Kristen harus “mempersenjatai” pikirannya bahwa memcucurkan darah dalam perjuangan iman adalah sebuah kemungkinan. (Yoh 16:33; Rm 8:35; 2Kor 12:10; 2Tes 1:4; 2Tim 3:11).
Perjuangan iman orang Kristen memang merupakan bagian dari pertumbuhan rohani agar mencapai kesempurnaan serupa dengan Kristus. Oleh karena itu, setiap kita harus melihat semua kesulitan, tantangan, dan godaan sebagai alat Allah untuk mendisiplin dan mendidik umat-Nya semakin hari semakin sempurna. Justru penderitaan yang berat ini merupakan tanda atau bukti bahwa ia menganggap kita anak-anak Allah yang dikasihi-Nya (Ibr 12:5-8). Allah telah memberikan yang terbaik bagi orang-orang yang dikasihi-Nya, lebih daripada yang bisa kita mengerti pada saat ini (Ibr 12:10-11).
Seterusnya untuk mengingatkan kita bahwa mendidik dan mendisiplin merupakan bagian dari hubungan kasih antara ayah dengan anak (Ams 3:11). Anak yang layak dianggap sebagai anak harus mengalami penghajaran. Kadang-kadang kita tidak mengetahui mengapa kita dihajar, sekalipun demikian kita harus tetap menerima dan bertahan dihajar sebagai bagian yang diperlukan di dalam melatih diri kita. Melalui penghajaran kita diakui sebagai anak yang sejati dan bukan anak palsu.
Sebagaimana seorang ayah yang baik menghajar anak-anaknya, demikian pula tidak perlu terkejut kalau kita oleh Bapa surgawi dihajar dan menjalani disiplin didikan rohani. Pengetahuan ini akan membantu kita untuk sungguh-sungguh taat sebagai anak-anak yang baik dihadapan ALLAH (Ibr 12:7-8) dan merupakan jaminan kasih dan perhatian Allah kepada kita (Ibr 12:6).
Sebenarnya ketika kita menerima didikan dan disiplin Allah maka perjuangan iman tidak akan sia-sia dan agar pada akhirnya kita tidak ikut dihukum bersama-sama dengan dunia (1Kor 11:31-32).  Kita juga dapat mengambil bagian dalam kekudusan Allah dan tetap hidup di dalam kesucian karena tanpanya kita tidak mungkin melihat Allah (Ibr 12:10-11,14).  
Kita dapat tetap bertahan dalam kesukaran dengan pimpinan Allah, tunduk kepada kehendak Allah dan tetap setia kepada-Nya (Ibr 12:5-6). Dengan melakukan hal ini kita akan tetap hidup sebagai anak-anak Allah (Ibr 12:7-9) dan mengambil bagian dalam kesucian-Nya (Ibr 12:10) serta menuai kebenaran (Ibr 12:11).
Segala bentuk penderitaan hidup yang mungkin terjadi, kita harus tetap mencari Allah, memeriksa kehidupan kita (2Taw 26:5; Mzm 3:5; 9:13; 34:18) dan meninggalkan segala sesuatu yang bertentangan dengan kekudusan-Nya sebagai bentuk perjuangan iman melawan dosa (Ibr 12:10,14).
Tuhan Yesus memberkati.

Pesan Pastoral : 26 Maret 2017
Marilah kita memberi yang  terbaik bagi ALLAH dengan menjadi pribadi yang “SADAR” rohani.  Sekuat tenaga kita harus berjuang dalam iman untuk menolak dosa. Inilah bentuk penghargaan dan keteladanan Kristus yang bersediaberjuang sampai mencucurkan darah untuk menebus dosa kita. Amin.  

Winner Voice
Disiplin dan didikan ALLAH mempersiapkan kita menjadi anak ALLAH yang baik.

Pengakuan Iman
Aku akan bergumul sekuat tenaga melawan dosa. Sebagai anak ALLAH, aku akan dengan sukacita menerima didikan dan  tidak putus asa apabila diperingatkan ALLAH.  Tuhan menghajarku sebagai orang yang dikasihi-Nya, dan Tuhan menyesah ku, orang  yang diakui-Nya sebagai anak."  Amin (Ibrani 12:4-7)

No comments:

Hidup Berpadanan Dengan Injil Kristus (2)

                            ( Filipi 1:27-30 ) Nasehat Supaya Tetap Berjuang Paulus sedang dalam penjara saat menulis surat kepada jem...