Sebab inilah kasih kepada Allah, yaitu, bahwa kita
menuruti perintah-perintah-Nya. Perintah-perintah-Nya itu tidak berat, sebab
semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang
mengalahkan dunia: iman kita. Siapakah yang mengalahkan dunia, selain dari pada
dia yang percaya, bahwa Yesus adalah Anak Allah?
(1Yohanes
5:3-5)
Kemenangan Kita
Percaya kepada Tuhan Yesus Kristus merupakan dasar
dari persekutuan kita. Kata percaya muncul enam kali di 1Yoh 5:1-13. Dalam hal
ini Rasul Yohanes kini menelusuri dasar-dasar dari ikatan rohani yang kokoh
sebagai sebuah keluarga.
Kita adalah anggota keluarga Allah. kita mengasihi
Allah dan kita mengasihi sesama karena kita yang lahir baru dalam Kristus Yesus
(1Yoh 5:1). Kita adalah saudara di dalam Kristus, tanpa memandang suku, bahasa,
latar belakang budaya dan sosial, derajat ekonomi, ataupun pendidikan. Kita
selayaknya tidak membedakan orang berdasarkan hal-hal tersebut, melainkan
pandanglah sebagai orang yang sudah sama-sama diselamatkan oleh Tuhan Yesus
Kristus. Setiap perbedaan diantara kita tidak
menghalangi untuk tetap saling mengasihi karena kita berasal dari Allah yang
sama, yaitu ALLAH yang di sembah oleh Abraham, Ishak dan Yakub.
Kasih kita kepada Allah dan kepada saudara seiman
memperlihatkan ketaatan kita pada perintah-Nya (1Yoh 5:2). Ini bukanlah tentang
bagaimana perasaan kita, tetapi bagaimana kita berhubungan dengan Allah dan
umat-Nya. Standar yang digunakan adalah apakah kita sungguh-sungguh taat pada
perintah Allah Bapa? Pertanyaan ini bukan ingin mengisyaratkan bahwa perintah
Allah itu berat. Perintah itu adalah pemberian Allah untuk menunjukkan betapa
baiknya kehidupan orang percaya yang menaati ALLAH Bapa. Perintah ini diberikan
karena Allah tahu bagaimana hidup dengan cara terbaik. Perintah ALLAH Bapa tidaklah
berat karena ketika kita telah lahir baru, maka kita telah diberikan hati yang
baru yaitu hati yang dipenuhi dengan keinginan untuk menyenangkan Bapa di Sorga.
Jadi perintah Allah tidak akan terasa berat jika kita sungguh-sungguh mengasihi
Beliau.
Hubungan yang
baik dengan Allah Bapa membuat kita dapat mengalahkan dunia, yakni musuh iman
kita (1Yoh 2:13-14). Jadi seharusnya tidak ada kata kalah dalam kamus iman orang
Kristen karena Tuahn Yesus Kristus telah mengalahkan dunia (Yoh 16:33). Darah
Tuhan Yesus telah mengalahkan si pendakwa orang percaya, yaitu setan (Why 12:11).
Kemenangan iman percaya kita mungkin saja membahayakan diri hingga berisiko
terhadap nyawa. Tetapi bila kita tidak menyayangkan nyawa dan tetap teguh pada
kesaksian iman kita, maka disitulah terletak kemenangan iman kita! Bila kita
menang maka kita akan menerima bagian untuk bersama Yesus di takhta-Nya (Why
3:21).
Iman orang Kristen kepada Kristus dalam kenyataan
harus dibuktikan. Pertama bahwa iman kepada Tuhan Yesus Kristus harus dibuktikan
dalam perilaku kita (1Yoh 5:1-5). Kedua,
sebagai orang yang lahir baru rohani kita meningkat ditunjukkan dengan
mengasihi sesama khususnya saudara seiman (Gal 6:10; 1Yoh 5:1-3). Kasih yang
membuat beban yang berat dunia ini menjadi ringan, dan orang Kristen akan
menang secara bersama karena saling mengasihi satu dengan yang lain. (1Yoh 2:3; 1Yoh 3:23; Yoh 15:10)
Tuhan Yesus memberkati.
Pesan Pastoral : 26
Maret 2017
Marilah kita memberi yang terbaik bagi ALLAH dengan menjadi pribadi
yang “SADAR” rohani. Kemenangan orang
Kristen tidak pernah menjadi kemenangan individual, selalu menjadi kemenangan
bersama. Karena itu marilah kita saling mengasihi dan memberikan perhatian
sehingga kemenangan atas dunia adalah kemenangan kita . Amin.
Winner Voice
Kenyataan
iman percaya adalah dengan melakukan perintah ALLAH untuk mengasihi sesama.
Pengakuan Iman
Aku mengasihi Allah Bapa dengan menuruti
perintah-perintah-Nya. Perintah-perintah-Nya itu tidak berat, sebab aku lahir
dari Allah. Oleh iman percaya bahwa Yesus Kristus adalah Anak ALLAH, aku meraih
kemenangan dengan mengalahkan keduniawian. Amin.
No comments:
Post a Comment