Di
Betel ia bertemu dengan Dia, dan di sanalah Dia berfirman kepadanya: yakni TUHAN, Allah semesta alam, TUHAN
nama-Nya "Engkau ini harus berbalik kepada Allahmu, peliharalah kasih
setia dan hukum, dan nantikanlah Allahmu senantiasa." (Hosea 12:5b-7)
Pertolongan
Di luar Allah = Kesia-siaan!
Belajar dari bapak Yakub
yang di kandungan ibunya sudah berdosa dan setelah dewasa ia terus berdosa.
Kejadian-kejadian riwayat Yakub, (Hos 12:4;13-14), oleh Nabi Hosea diartikan
sebagai bukti kejahatan. Pada Kejadian 32:24 tidak berkata apa-apa tentang
Yakub yang menangis dan memohon (Hos 12:5). Nabi Hosea kiranya mengartikannya
sebagai tipu daya belaka, bergumul dengan Allah Oleh nabi Hosea ini diartikan
sebagai kesombongan belaka.
Belajar dari bapak
Yakub artinya juga belajar tentang bangsa Israel yang juga melakukan dosa
berkelanjutan (Hos 11; 12:2,12). Mereka mengabaikan ALLAH dengan kebohongan
atau penipuan, mereka melarikan diri dari Allah dan mengharapkan pertolongan
dari kekuatan lain, seperti Asyur dan Mesir (Hos 12:1), yang kemudian justru
akan menelan mereka. Sikap dan tindakan Israel telah membatalkan perjanjiannya
dengan Allah secara sepihak, tetapi juga telah mengabaikan syarat-syarat
perjanjian dengan Tuhan yang telah disepakati yaitu: pertama, Israel dengan
cara tidak bertanggung jawab telah melepaskan diri dari tanggung jawabnya
sebagai umat Allah. Kedua, demi kepentingan diri sendiri, tanpa memperhatikan
kepentingan Allah, Israel rela melaksanakan syarat-syarat perjanjian dengan
Asyur dan Mesir. Hal ini menimbulkan masalah krisis multidemensi bagi bangsa
Israel sampai sekarang.
Orang Kristen sekarang harus
bisa belajar dari pengalaman Israel dengan Allahnya. Tanpa di sadari kita saat
ini telah mengalami krisis multidimensi, yang mungkin sudah diusahakan
perbaikan di semua bidang seperti ekonomi, psikologi, sosial, budaya dll,
tetapi terasa tidak cukup untuk menyelamatkan bahkan mengubahkan keadaan yang
lebih baik. Kata kunci yang mestinya dapat menyelamatkan kita dari krisis
multidimensi ialah kembali pada pengajaran Tuhan (Mat 28:19-20, Yoh 14:26). Karena
ketika orang atau suatu bangsa mengabaikan pengajaran Tuhan, maka mereka pasti
menuai kebinasaan. (Mat 7:24-27)
Orang Kristen harus
harus belajar dari kebaikan, keadilan dan kebenaran Allah yang tentu sangat
menjunjung tinggi nilai-nilai moral yang baik. Artinya; kita harus memiliki
nilai-nilai luhur seperti kejujuran, ketulusan, kesediaan untuk berkorban,
menghargai nilai-nilai luhur kemanusiaan, tidak mementingkan diri sendiri (1Yoh
2:6). Di masa-masa penantian ini, nilai-nilai luhur seperti itulah yang
seharusnya menjadi komitmen kita menyambut kedatangan TUHAN YESUS ke dua kali.
Mengingat akhir jaman
sudah dekat, inilah saatnya orang Kristen harus segera berbalik kepada Allah
bila dirasa mulai jauh dari kebiasaan ibadah seperti yang seharusnya dilakukan (1Yoh
3:17) sebagai disiplin rohani yaitu membaca Firman Tuhan rutin, berdoa dengan
kuat dan sekiranya bisa berpuasa secara tetap, melakukan pujian dan penyembahan
kepada ALLAH sebagai gaya hidup harian dan menghormati hari “Sabbat” dengan
menghususkan diri dalam kehadiran ibadah bersama. Orang Kristen juga harus memelihara
loyalitas kepada Tuhan Yesus Kristus sehingga tidak diombang-ambingkan oleh
angin pengajaran lain (Ef 4:13-15). Melaksanakan hukum yang berlaku dengan
sukacita dan setia, dan akhirnya senantiasa membangun iman untuk nantikan kedatangan
Tuhan Yesus kedua kali.
Tuhan Yesus Memberkati
Pesan Pastoral : 5 Maret 2017
Marilah kita memberi yang terbaik bagi ALLAH dengan menjadi pribadi
yang “SADAR” rohani. Yang terbaik
menjelang kehadiran Tuhan Yesus ke dua kali adalah bila kita sadar untu berbalik kepada Allahmu,
peliharalah kasih setia dan hukum, dan nantikanlah Allahmu senantiasa. Tuhan Yesus memberkati kita.
Winner Voice
Belajar
dari masa lalu adalah meninggalkan dosa dan berbalik kepada ALLAH dengan
komitmen untuk tidak berbuat dosa lagi.
Pengakuan Iman
Aku
akan melakukan semua yang di Firmankan TUHAN ALLAH semesta alam yaitu supaya
aku berbalik kepada Allah, peliharalah kasih setia dan hukum, dan nantikan
Allahku senantiasa."amin. (Hosea
12:5b-7)
No comments:
Post a Comment