Friday, November 25, 2016

BERSUKACITALAH DAN USAHAKAN KESEMPURNAAN (2)



Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna.” (Matius 5:48)

Haruslah Sempurna, Sama Seperti Bapa Sorgawi

Tujuan dari akhir kehidupan di dunia ini adalah menjadi sempurna sama seperti Bapa di sorga yang adalah sempurna. Ini adalah standar moral dan tingkat hidup orang percaya yang harus kita capai sehingga kita menjadi pribadi yang sebenarnya layak untuk tinggal dalam Sorga. Sayangnya tidak banyak orang percaya serius untuk mempersoalkan atau memperjuangkan hal ini. Jika yang sungguh-sungguh saja sukar untuk mencapai kesempurnaan apalagi yang tidak serius untuk hidup sesuai dengan standar moral ALLAH.
Walaupun Paulus adalah seorang Rasul Allah tetapi beliau tetap berjuang dan terus mengejar apa yang dinamakan kesempurnaan, dimana beliau mau mempertaruhkan seluruh kehidupannya hanya untuk melayani pekerjaan Tuhan. (Fil 3:12) lalu bagaimana dengan kita ? Kalau saja seorang Rasul Paulus berjuang untuk hal yang satu ini dengan sungguh-sungguh, maka kita harus lebih lagi dari itu. karena kalau Paulus saja gentar jangan-jangan pada akhirnya belliau ditolak oleh Tuhan (1Kor 9:27), lalu siapa kita?  
Tetapi puji syukur kepada TUHAN YESUS, karena kita sudah ditangkap oleh  NYA, artinya kita yang percaya kepada Allah di dalam nama Tuhan Yesus Kristus pasti menerima janji keselamatan di dalam Dia. Maka wajarlah kalau kita harus merubah dari cara hidup kita yang salah dan konsisten meningkatkan kualitas diri untuk menuju kesempurnaan. (I Pet 1:18-19).
Berjuang untuk bisa hidup dalam kesempurnaan seperti yang Allah kehendaki, hal ini ibarat sebuah perlombaan. Firman Tuhan mengatakan kalau kita ini ada di dalam perlombaan yang di wajibkan. (Ibr 12:1-2) Kesempurnaan yang harus di perjuangkan itu adalah pertama – tama dengan hidup kudus karena ALLAH itu kudus adanya (Im 19:2; 20:7; 26; I Pet 1:16). Setiap orang percaya memang diperintahkan untuk menjadi kudus dalam seluruh hidupnya, sebab menjaga kekudusan hidup itu sama dengan kita mengejar kesempurnaan, supaya hidup kita tidak bercacat tidak bercela dihadapan Allah. Allah sendiri yang memerintahkan supaya kita hidup kudus karena Allah tidak akan bisa menyatu dengan segala sesuatu yang tidak kudus, jadi kalau kita tidak berjuang untuk hidup kudus maka kita tidak akan mungkin bisa tinggal bersama-sama dengan Allah dalam KerajaanNya.
Setiap orang pasti memiliki kesempatan untuk berjuang mendapatkan kesempurnaan hidup dan masuk dalam hidup yang kekal yaitu dengan mengikuti satandar moral Tuhan Yesus seperti yang dilakukan oleh Zakhius si pemungut cukai (Luk 19:1-10). Tetapi sepertinya tidak semua orang mau mengambil kesempatan itu karena banyaknya alasan dan kepentingan. Seperti yang terjadi pada orang muda kaya (Mat 19:16-26; Mrk 10:17-27; Luk 18:18-27) dan orang kaya yang tidak memperhatikan hidup Lazarus miskin (Luk 16:19-31). 
Pemuasan terhadap keinginan daging mungkin bisa terpenuhi lewat harta tetapi itu adalah sebuah perlawanan (hostile) di hadapan Allah (Rm 8:7,8), sehingga tidak mungkin orang berjuang untuk sempurna tetapi tetap mementingkan keinginan dagingnya.  Ada banyak orang yang ternyata jauh lebih mementingkan miliknya yang berharga ketimbang Tuhan dalam hidup mereka. Kita harus rela menyerahkan itu semua jika Tuhan meminta itu, dan itulah yang bisa membawa kita untuk mencapai kesempurnaan. Kita harus kembali ingat bahwa semua berasal dari Tuhan. Dibanding apapun yang kita miliki saat ini, tentu Sang Pemberi harus berada dalam posisi teratas.
TUHAN YESUS MEMBERKATI

Pesan Pastoral : 11 September 2016
Jemaat Tuhan marilah kita melakukan revolusi rohani. Jadilah “SADAR” dengan selalu  memberi diri yang terbaik kepada Tuhan. Marilah kita bangkitkan kemauan kita untuk melakukan segala sesuatu dengan hasrat mengejar kesempurnaan, sehingga kita dapat mengharapkan hasil yang terbaik. Amin. 


Winner Voice
Alasan mengapa kita harus berusaha untuk sempurna adalah karena ALLAH kita sempurna adanya.

Pengakuan Iman (dengan mengangkat tangan kanan)

Karena itu haruslah aku menjadi sempurna, sama seperti Bapaku yang di sorga adalah sempurna.” Amin (Matius 5:48).

No comments:

Hidup Berpadanan Dengan Injil Kristus (2)

                            ( Filipi 1:27-30 ) Nasehat Supaya Tetap Berjuang Paulus sedang dalam penjara saat menulis surat kepada jem...