Friday, November 25, 2016

BERSUKACITALAH DAN USAHAKAN KESEMPURNAAN (1)



Akhirnya, saudara-saudaraku, bersukacitalah, usahakanlah dirimu supaya sempurna. Terimalah segala nasihatku! Sehati sepikirlah kamu, dan hiduplah dalam damai sejahtera; maka Allah, sumber kasih dan damai sejahtera akan menyertai kamu! (2Korintus 13:11).

Besukacitalah
Sukacita adalah perasaan bahagia bercampur perasaan diberkati karena ALLAH beserta.  Alkitab memberitahukan bahwa sukacita lebih dari sekadar emosi, yang dalam Perjanjian Lama di tunjukkan dengan kegembiraan luar biasa pada saat-saat perayaan (Ul 12:6) dengan rasa lega yang luar biasa ketika dapat membawa persoalannya ke Bait Allah untuk memperoleh jalan keluar (Mzm 43:4). Sedangkan pada Perjanjian Baru sukacita terlihat sebagai hasil dari karya Allah dan karunia ROH KUDUS (Luk 2:10; 19:37; Kis 13:52; Kis 8:39; Gal 5:22).
Sukacita dari sejak dulu merupakan ciri khas orang percaya baik sebagai perseorangan ataupun sebagai gereja. Sukacita merupakan kualitas “watak” / karakter seseorang yang didasarkan kepada Pribadi Allah dan memang sukacita sebenarnya berasal dari Tuhan sendiri (Mzm 16:11; Fil 4:4; Rom 15:13), jadi bukan hanya perasaan hati. Sukacita merupakan ciri hidup orang Kristen di dunia (1Pet 1:8), dan merupakan permulaan sukacita yang kekal dalam Kerajaan Sorga (Why 19:7).
Sukacita juga berhubungan dengan kehidupan nasionalisme dan keagamaan. Secara khusus diungkapkan dalam bentuk-bentuk kegembiraan pada keramaian dan kemeriahan pesta-pesta, saat mempersembahkan korban-korban dan upacara penobatan (Ul 12:6; 1Sam 18:6; 1Raj 1:39). Sukacita spontan merupakan ciri kuat yang menandai ibadah gabungan (Mzm 42:3; 81:1) maupun ibadah pribadi (Mzm 16:8; 43:4).
Kitab Injil mencatat suasana sukacita terkait dengan kabar baik tentang Kerajaan Allah,  seperti kelahiran Yesus Kristus (Luk 2:10), Yesus memasuki Yerusalem dalam lambang Raja Mesias (Mrk 11:9; Luk 19:37; Mat 21:9), dan sesudah kebangkitan (Mat 28:8). Tuhan Yesus sendirilah yg mengumumkan sukacita ini (Yoh 15:11; 16:24), dan sekarang sukacita adalah dampak persekutuan yg erat antara gereja dengan Yesus (Yoh 16:22).
Sukacita juga merupakan ciri khas kehidupan gereja awal karena karunia Roh Kudus yg dicurahkan kepada murid Yesus (Kis 13:52), menyertai mujizat-mujizat yg dilakukan dalam nama Yesus Kristus (Kis 8:8), menyertai fakta dan berita pertobatan non-Yahudi (Kis 15:3), juga menjadi ciri khas perjamuan kudus (Kis 2:46).
Sekarang apakah yang dapat menumbuhkan sukacita dalam diri orang percaya ?. Pertama-tama adanya kemajuan iman, khususnya orang-orang yang mendapatkan bimbingan kepada Kristus (1Tes 2:19; 1Tes 2:20). Kedua, sukacita karena Kristus dan bukan karena yang lain. Dan sekalipun orang Kristen harus mengalami penderitaan dan persoalan yang besar tetapi tetap saja dapat bersukacita (Kol 1:24; 2Kor 6:10; 1Pet 4:13; Ibr 10:34), dan sukacita itu adalah karya Tuhan Yesus, bukan karya sendiri. Ketiga, sukacita yang merupakan karunia Roh Kudus (Gal 5:22), sehingga sukacita itu dinamis yang merupakan buah kasih karunia Allah dan kasih kita (Gal 5:22-26). Tapi karena sukacita adalah karunia yg bisa saja diganggu oleh dosa, maka setiap orang percaya dihimbau mengambil bagian sukacita dalam Kristus (Yoh 15:11; 17:13) dengan hidup tiap-tiap hari bersama Beliau (Rom 6:8) dan dengan mempraktikkan sehari-hari sukacita mengenal Tuhan Yesus dan karya keselamatan-Nya (1Tes 5:16; Fil 3:1; 4:4; 1Pet 1:8).
TUHAN YESUS MEMBERKATI

Pesan Pastoral : 4 September 2016
Jemaat Tuhan marilah kita melakukan revolusi rohani. Jadilah “SADAR” dengan selalu  memberi diri yang terbaik kepada Tuhan. Marilah kita melaksanakan perintah Tuhan untuk bersukacita, karena sebenarnya sukacita itu sudah ada dalam diri kita. Tuhan Yesus memberkati kita. Amin.

Winner Voice
Sukacita di dalam diri kita mampu mengatasi kesedihan dunia. 

Pengakuan Iman (dengan mengangkat tangan kanan)

Aku pribadi yang bersukacita dan aku mau berusahakan supaya hidup sempurna dengan merima segala nasihatku. Sehati sepikirlah dengan saudara seiman dan hidup dalam damai sejahtera Allah. Aku percaya sumber kasih dan damai sejahtera ALLAH akan menyertaiku selamanya! (2Korintus 13:11).

No comments:

Hidup Berpadanan Dengan Injil Kristus (2)

                            ( Filipi 1:27-30 ) Nasehat Supaya Tetap Berjuang Paulus sedang dalam penjara saat menulis surat kepada jem...