Friday, November 25, 2016

BERSUKACITALAH DAN USAHAKAN KESEMPURNAAN (4)



Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun. (Yakubus 1:4)

Tekunlah,  Supaya Menjadi  Sempurna

Yang dimaksudkan dengan kata sempurna adalah  sama dengan “supaya kamu menjadi matang". Seperti buah yang siap di petik karena matang dari pohon demikian juga “matang” (Yun; teleios) adalah kata yang mencerminkan pengertian Alkitabiah tentang kedewasaan diri (dewasa penuh; yang melingkupi keseluruhan pribadi manusia termasuk di dalamnya jiwa dan rohaninya). “Matang” yang juga dapat diartikan sebagai hubungan yang benar dengan Allah yang berbuahkan usaha sungguh-sungguh untuk mengasihi BELIAU dengan sepenuh hati didalam pengabdian, ketaatan, dan kemurnian yang sepenuhnya (Ul 6:5; 18:13; Mat 22:37)
Jadi “Sempurna”  adalah kata yang  menandakan kematangan pada manusia (1Kor 2:6). Perintah Tuhan Yesus dalam “Khotbah di Bukit” untuk menjadi sempurna (Mat 5:48) mengalami transformasi menjadi “murah hati” (Luk 6:36) dan menjadi “Kudus” (Im 19:2; 20:7; 26; I Pet 1:16).
Orang Kristen yang “sempurna” adalah orang yang sudah “matang” yaitu orang yang sudah dewasa rohani dan atau orang yang sudah siap untuk menghasilkan karya-karya rohani sehingga dapat dinikmati oleh orang lain. Orang Kristen yang siap kapanpun untuk kehadiran TUHAN YESUS yang akan meminta pertanggungjawabannya atas apapun yang dikatakan dan yang dikerjakannya selama di dunia ini dengan segala hasil yang baik dan pelipatgandaan talenta yang telah Tuhan percayakan kepadanya. (Mat 25:14-30; Luk 19:12-27)
Seperti benih (Firman) yang berada di sekitar duri atau rumput-rumputan dapat secara perlahan-lahan, namun pasti, menghimpit Firman itu dari kehidupan kita. Sedangkan Firman adalah makanan rohani yang menumbuhkan iman dan membuat kehidupan orang percaya dapat matang secara maksimal. Orang Kristen yang hendak menuju kepada “kematangan”  akan mengalami tantangan yang dapat membuatnya tidak mencapai “kesempurnaan”. Hal itu dapat di sebabkan oleh karena kekuatiran dunia dan tipu daya kekayaan dan keinginan-keinginan lain yang berlebihan atas kenikmatan hidup. (Mat 13:22; Mar 4:19; Luk 8:14). Hal-hal yang demikian akan menghambat orang Kristen untuk mencapat “kesempurnaannya”.
Sebagai orang Kristen yang percaya kepada Tuhan Yesus harus selalu berhati-hati agar kekuatiran, kelimpahan harta, atau kenikmatan duniawi tidak akan membuatnya terlena oleh pikiran negatif  sampai kehidupan rohani binasa  sama sekali (1Kor 7:32). Marilah masing-masing bertanya pada hati nurani masing-masing: Apa yang sedang terjadi dalam hidup ini? Apakah kita semakin terpikat oleh hal-hal yang bersifat sementara dalam hidup ini? Ataukah, Firman Allah dan hal-hal sorgawi menjadi semakin penting dari waktu-ke waktu ?
Orang Kristen seharusnya tekun dalam pengajaran Firman ALLAH dan menjadi pelaku kebenaran sehingga semakin bertumbuh imannya (Maz 143:10; Mat 7:21; Yoh9:31; 1Yoh 2:17 ). Bila iman orang mengalami pengujian terhadap pencobaan-pencobaan hidup maka ketekunan untuk tetap berpegang kepada kebenaran akan menghasilkan buah yang matang (Yak 3:2-3).  Sudah selayaknya kita tekun berusaha untuk mencapai kesempurnaan di dalam Kristus (Kol 1:28). Allah menyediakan sorga yang sempurna hanya kepada orang yang telah “sempurna / matang” dalam hidupnya dan yang mempersembahkan hidupnya itu. (Rm 12:2).
TUHAN YESUS MEMBERKATI

Pesan Pastoral : 25 September 2016
Jemaat Tuhan marilah kita melakukan revolusi rohani. Jadilah “SADAR” dengan selalu  memberi diri yang terbaik kepada Tuhan. Marilah kita semakin tekun di dalam TUHAN dan menjadi pelaku kebenaran adalah cara hidup yang membuat kita semakin matang / “sempurna” diharapan - NYA. 


Winner Voice
Kesempurnaan Sorga hanya untuk orang yang telah mencapai kesempurnaan dalam Kristus.


Pengakuan Iman
Biarkanlah ketekunanku memperoleh buah yang matang, supaya aku menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun. Amin. (Yakubus 1:4)

No comments:

Hidup Berpadanan Dengan Injil Kristus (2)

                            ( Filipi 1:27-30 ) Nasehat Supaya Tetap Berjuang Paulus sedang dalam penjara saat menulis surat kepada jem...