Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang
matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun.
(Yakubus 1:4)
Tekunlah, Supaya Menjadi Sempurna
Yang dimaksudkan
dengan kata sempurna adalah sama dengan
“supaya kamu menjadi matang". Seperti buah yang siap di petik karena
matang dari pohon demikian juga “matang” (Yun; teleios) adalah kata yang mencerminkan
pengertian Alkitabiah tentang kedewasaan diri (dewasa penuh; yang melingkupi
keseluruhan pribadi manusia termasuk di dalamnya jiwa dan rohaninya). “Matang” yang
juga dapat diartikan sebagai hubungan yang benar dengan Allah yang berbuahkan
usaha sungguh-sungguh untuk mengasihi BELIAU dengan sepenuh hati didalam
pengabdian, ketaatan, dan kemurnian yang sepenuhnya (Ul 6:5; 18:13; Mat 22:37)
Jadi “Sempurna” adalah kata yang menandakan kematangan pada manusia (1Kor 2:6).
Perintah Tuhan Yesus dalam “Khotbah di Bukit” untuk menjadi sempurna (Mat 5:48)
mengalami transformasi menjadi “murah hati” (Luk 6:36) dan menjadi “Kudus” (Im
19:2; 20:7; 26; I Pet 1:16).
Orang Kristen yang “sempurna” adalah orang yang
sudah “matang” yaitu orang yang sudah dewasa rohani dan atau orang yang sudah
siap untuk menghasilkan karya-karya rohani sehingga dapat dinikmati oleh orang
lain. Orang Kristen yang siap kapanpun untuk kehadiran TUHAN YESUS yang akan
meminta pertanggungjawabannya atas apapun yang dikatakan dan yang dikerjakannya
selama di dunia ini dengan segala hasil yang baik dan pelipatgandaan talenta
yang telah Tuhan percayakan kepadanya. (Mat 25:14-30; Luk 19:12-27)
Seperti benih (Firman) yang berada di sekitar duri
atau rumput-rumputan dapat secara perlahan-lahan, namun pasti, menghimpit
Firman itu dari kehidupan kita. Sedangkan Firman adalah makanan rohani yang
menumbuhkan iman dan membuat kehidupan orang percaya dapat matang secara
maksimal. Orang Kristen yang hendak menuju kepada “kematangan” akan mengalami tantangan yang dapat membuatnya
tidak mencapai “kesempurnaan”. Hal itu dapat di sebabkan oleh karena kekuatiran
dunia dan tipu daya kekayaan dan keinginan-keinginan lain yang berlebihan atas
kenikmatan hidup. (Mat 13:22; Mar 4:19; Luk 8:14). Hal-hal yang demikian akan
menghambat orang Kristen untuk mencapat “kesempurnaannya”.
Sebagai orang Kristen yang percaya kepada Tuhan Yesus
harus selalu berhati-hati agar kekuatiran, kelimpahan harta, atau kenikmatan
duniawi tidak akan membuatnya terlena oleh pikiran negatif sampai kehidupan rohani binasa sama sekali (1Kor 7:32). Marilah masing-masing
bertanya pada hati nurani masing-masing: Apa yang sedang terjadi dalam hidup
ini? Apakah kita semakin terpikat oleh hal-hal yang bersifat sementara dalam
hidup ini? Ataukah, Firman Allah dan hal-hal sorgawi menjadi semakin penting dari
waktu-ke waktu ?
Orang Kristen seharusnya tekun dalam pengajaran
Firman ALLAH dan menjadi pelaku kebenaran sehingga semakin bertumbuh imannya (Maz
143:10; Mat 7:21; Yoh9:31; 1Yoh 2:17 ). Bila iman orang mengalami pengujian terhadap
pencobaan-pencobaan hidup maka ketekunan untuk tetap berpegang kepada kebenaran
akan menghasilkan buah yang matang (Yak 3:2-3).
Sudah selayaknya kita tekun berusaha untuk mencapai kesempurnaan di
dalam Kristus (Kol 1:28). Allah menyediakan sorga yang sempurna hanya kepada
orang yang telah “sempurna / matang” dalam hidupnya dan yang mempersembahkan
hidupnya itu. (Rm 12:2).
TUHAN
YESUS MEMBERKATI
Pesan Pastoral : 25 September
2016
Jemaat
Tuhan marilah kita melakukan revolusi rohani. Jadilah “SADAR” dengan selalu memberi diri yang terbaik kepada Tuhan. Marilah kita
semakin tekun di dalam TUHAN dan menjadi pelaku kebenaran adalah cara hidup
yang membuat kita semakin matang / “sempurna” diharapan - NYA.
Winner Voice
Kesempurnaan Sorga hanya
untuk orang yang telah mencapai kesempurnaan dalam Kristus.
Pengakuan
Iman
Biarkanlah ketekunanku memperoleh buah yang matang,
supaya aku menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun. Amin. (Yakubus
1:4)
No comments:
Post a Comment