Saturday, August 27, 2016

MENJAGA KEHIDUPAN YANG MURNI (4)



Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan. (Roma 15:13)    
Murni  Berharap Kepada Allah Saja

Alkitab menyandingkan pengharapan dengan iman dan kasih sebagai hal yang utama dalam kehidupan orang Kristen. Inilah yang disebut sebagai kebajikan teologis, yaitu kebajikan tertinggi yang harus dicapai dan senantiasa ada dalam hidup orang percaya. Kebajikan teologis mengatur dan mengatasi kebajikan utama seperti kesabaran, kemurahan, keadilan, keberanian dan penguasaan diri dan lain-lain. Orang Kristen sebenarnya memiliki sumber pengharapan yang pasti, yakni Allah Bapa di dalam Yesus Kristus yang telah menyelamatkan kita. Kita tidak dapat berharap banyak pada orang lain karena pengharapan seperti ini akan sia-sia karena sifatnya tidak permanen dan tidak ada jaminan pasti. Justru menjadi orang yang terkutuk bila mengandalkan orang lain dan kekuatannya sendiri. (Yer 17:5-7; Yes 2:22)
Allah tidak pernah mengecewakan pengharapan setiap orang yang percaya kepada-NYA?  Pengalaman bapak Abraham mengajarkan bahwa beliau terlebih berharap justru ketika tidak mungkin lagi untuk mendapatkan anak, dan melawan ketidakmungkinan untuk lebih lagi dalam beriman (Rm. 4:18). Orang Kristen juga harus menyadari bahwa sekalipun harus menanggung derita, di saat itulah harus lebih tekun beribadah sehingga teruji imannya dan semakin bertumbuh  pengharapannya kepada ALLAH (Rm. 5:3-5).  Inilah kebenaran berdasarkan iman supaya terwujut  kasih karunia Allah, dan janji ini berlaku bagi semua keturunan Abraham yaitu bagi mereka yang hidup dari iman Abraham (Roma 4:6-21). Abraham disebut sebagai teladan besar Perjanjian Lama mengenai pengharapan yang benar kepada ALLAH (Rm 4).
Orang Kristen yang menaruh pengharapan kepada Allah hatinya akan dipenuhi suka-cita dan kedamaian karena mengetahui bahwa ALLAH sendiri yang membuat rencana indah atas dirinya (Pekh 3:11; Yer 29:11). Sekalipun di saat yang sama harus mengalami pergumulan hidup tetapi orang Kristen tidak akan putus harapan karena percaya bahwa ALLAH merupakan sumber jawaban atas segala sesuatu yang membuat kebaikan hidup (Rm 12:12; 8:28). Orang Kristen sekalipun harus jatuh bangun dalam menjalani kehidupan, akan tetap percaya bahwa pertolongan Tuhan selalu tepat pada waktunya dan tidak pernah dibiarkan-NYA orang percaya itu jatuh selamanya (Maz 37:23-25).
Tuhan tidak pernah lalai pada janjiNya, tetapi bagaimana sikap kita terhadap janji Tuhan itu?  pertama, sikap yang dapat kita lakukan adalah bersukacita dalam pengharapan, sabar dalam kesesakan dan bertekun dalam doa!  (Rm 12:12). Selanjutnya kita memiliki fokus iman hanya kepada ALLAH yang merupakan sumber pengharapan. Inilah yang menjadi kesenangan ALLAH yaitu di saat orang percaya hanya berharap pada kasih setia-NYA saja (Maz 147:11; 1 Pet 1:21; Ibr 6:19)
Alkitab mengajarkan bahwa setiap harapan akan masa depan yang baik akan tergantung kepada kesetiaan umat kepada Allah. Sebaliknya, jika mereka tidak setia, yang akan terjadi adalah kekacauan dan bencana. Nabi Amos memberikan memperingatan agar tidak mempermainkan kesabaran ALLAH dengan tetap berdosa sedang beranggapan bahwa ALLAH tidak akan melakukan apa- apa atau beranggapan bahwa ALLAH tidak akan menghukum mereka. Seharusnya kita tidak membayangkan bahwa Allah meluputkan orang berdosa di hari Tuhan karena itu janganlah kita menyia-nyiakan kebaikkan Tuhan (Am 5:18).
Harapan terbesar setiap orang adalah keselamatan jiwa yang bermuara pada kepastian akan masuk dalam Sorga. (2Kor 5:5) Kita perlu menaruh iman percaya terhadap apa yang telah dikerjakan Allah di dalam Kristus yang merupakan jaminan pasti bahwa harapan kita akan keselamatan dan penciptaan ulang seluruh alam semesta pasti terjadi. Tuhan Yesus akan menyatakan kemuliaan-Nya di saat dia datang untuk yang kedua kali sebagai Hakim dan Raja di atas segala raja (Rm 8:19-21; 11:22; 1Kor 15:2).
Tuhan Yesus memberkati kita.


Pesan Pastoral : 28 Agustus 2016
Jemaat Tuhan marilah kita melakukan revolusi rohani. Jadilah “SADAR” dengan selalu  memberi diri yang terbaik kepada Tuhan. Sebagai orang yang percaya kepada TUHAN YESUS kita dapat berharap dengan sebuah kepastian bahwa ALLAH akan sedia menolong kita bahkan keselamatan jiwa telah di sediakan bagi kita.

Winner Voice
Berpengharapan kepada ALLAH memberikan kekuatan baru untuk menatap masa depan yang lebih baik. 

Pengakuan Iman (dengan mengangkat tangan kanan)

Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi aku dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam imanku, supaya oleh kekuatan Roh Kudus aku berlimpah-limpah dalam pengharapan. (Roma 15:13).

No comments:

Hidup Berpadanan Dengan Injil Kristus (2)

                            ( Filipi 1:27-30 ) Nasehat Supaya Tetap Berjuang Paulus sedang dalam penjara saat menulis surat kepada jem...