Sebab itu aku senantiasa berusaha
untuk hidup dengan hati nurani yang murni di hadapan Allah dan manusia. (Kisah
Para Rasul 24:16)
Berusaha Hidup Dengan Hati Nurani
Yang Murni
Hati adalah pusat
kehidupan (Ams 7:23) dan inti dari pribadi seseorang. ALLAH selalu berhubungan
dengan hati kita. Berbeda dengan manusia yang hanya mampu melihat paras atau
wajah seseorang maka ALLAH senantiasa melihat hati manusia. (1Sam 16:7; Yer
17:10; Rom 8:27; 2Kor 5:11)
Alkitab seringkali
menyebutkan tentang pentingnya “hati”. Karena itu penting meminta kepada ALLAH
untuk memurnikan hati kita. (Mzm 51:10; Yeh 36:26). Hati memiliki arti yang
luas dan sesuatu yang paling berharga dan paling baik dalam diri manusia, karena
beberapa hal yaitu;
1.
Hati sebagai
tempat kedudukan emosi (1Raj 8:38),
2.
ingatan (1Raj
4:29) dan kebijaksanaan (1Raj 3:12)
3.
Firman akan
dituliskan dalam hati umat Allah (Yer 31:31-34).
4.
Yesus itu ‘lemah
lembut dan rendah hati’ (Mat 11:29).
5.
‘Orang yang suci
hati-Nya’ akan melihat ALLAH (Mat 5:8)
Alkitab berbicara
tentang hati nurani yang murni sebagai sesuatu yang sangat penting untuk kehidupan rohani dan pelayanan yang berhasil
(2Kor 1:12), Apabila kemurnian hati nurani tercemar maka iman, kehidupan doa, hubungan
dengan Allah serta kehidupan yang penuh kebajikan menjadi rusak sekali (Tit
1:15-16) dan jikalau orang menolak hati nurani yang murni itu maka pasti akan
“kandas” imannya (1Tim 1:19).
Hati nurani yang murni
berarti kebebasan batiniah yang timbul apabila kita mengetahui bahwa Allah
tidak sakit hati oleh pikiran dan tindakan kita. Allah paham dengan kelemahan
kita (Ibr 4:15) dan bersedia memikul kelemahan dan menanggung “penyakit” kita
(Mat 8:17; Rm 8:26). Dengan hati nurani yang murni maka ada kesadaran batiniah
mengenai benar atau salahnya tindakan kita. "Hati nurani yang murni"
memberikan keputusan bahwa kita tidak berbuat salah kepada Allah atau
kehendak-Nya.
Dengan hati nurani yang
murni kita dapat bertekad kuat untuk menyenangkan Allah, dan menjaga kehidupan
"yang tak bercacat". Orang Kristen yang selalu memberi alasan untuk
ketidaksetiaan mereka kepada Kristus dengan mengatakan bahwa semua orang
berbuat dosa dan mustahil untuk hidup di hadapan Allah dengan hati nurani yang
murni, adalah pembodohan terhadap diri sendiri dan hanya pembenaran untuk tetap
berbuat dosa. (1Yoh 3:6,9; Yak 1:25).
Hati nurani yang murni
akan membuat orang senantiasa memiliki iman, pengharapan dan kasih. Sekalipun semua
yang dimiliki dan yang berharga dari hidupnya telah habis leyap tidak bersisa ketiga
hal ini harus tetap ada dalam hati orang percaya (1Kor 13: 13). Kita harus
memiliki iman yang murni kepada ALLAH karena demikianlah Tuhan Yesus datang
kedua kali akan menanyakan apakah masih ada iman di muka bumi ini ? (Luk 18:8).
Harus juga kita murni berpengharapan kepada ALLAH saja untuk mendapatkan berkat
(Yer 17:5,7). Akhirnya sebagai perintah
Allah yang harus dilaksanakan, maka Kasih yang murni juga harus ditunjukkan
pada akhir jaman ini, demikianlah kita akan dikenali sebagai anak-anak ALLAH. (Ul
6:5; Mzm 31:23; Mat 22:37; Mrk 12:30; Luk 10:27).
TUHAN Yesus memberkati.
Pesan Pastoral : 14 Agustus 2016
Jemaat
Tuhan marilah kita melakukan revolusi rohani. Jadilah “SADAR” dengan selalu memberi diri yang terbaik kepada Tuhan. Setiap kita
harus mulai introspeksi diri terhadap perilakunya sendiri dengan demikian kita
akan dapat melihat di kedalaman hati kita dengan jujur dan tetap berkata TUHAN
YESUS di dalam ku.
Winner Voice
Hati nurani adalah ukuran yang jujur atas kemurnian hidup
Pengakuan
Iman (dengan mengangkat tangan kanan)
No comments:
Post a Comment