Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik,
yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke
dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu." (Lukas 6:38).
Cinta Kasih Dan Kemurahan Hati
Sesuai dengan hukum kasih
yaitu; Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap
jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. Dan hukum
yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada
hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini." (Mrk 12:30,31) Ada
keterkaitan yang erat di dalam dua hukum kasih sehingga setiap orang yang
percaya harus menaruh perhatian yang dalam.
Perkataan ini ditujukan
kepada murid-murid Yesus bukan kepada sembarang orang. Tuhan Yesus tidaklah
mengatakan bahwa mengasihi sesama manusia maka akan mewarisi sorga, karena jelas Sorga adalah kasih karunia
ALLAH. Sehingga tentu saja Tuhan Yesus tidak menasehatkan kemurahan hati yang
tidak membedakan, yang akan menyemangati orang yang sia-sia, seorang pemalas
atau hanya kepada orang yang menjadi benalu saja. Bahkan orang-orang berdosa justru
berharap mendapat kembali lebih banyak dengan mengenakan tingkat bunga yang
besar, sehingga tidak berdasarkan perbuatan kasih.
Karena itu pertama kita
harus memberi kepada mereka yang membutuhkan pertolongan dengan kesadaran Allah
sendiri akan mengukur pemberian kita dan sebagai imbalannya; BELIAU akan memberi
kepada kita berkat dan pahala yang sebanding dengan kepedulian kita dan
pertolongan yang kita berikan (2Kor 9:6).
Kedua, adalah tidak
menghakimi orang lain tapi introspeksi. Siapa yang tidak menghakimi sesamanya,
tidak akan dihakimi oleh Allah, dan siapa yang memberikan akan menerima cukup
besar balasan. Karena orang yang mengasihi dengan cara ini akan menerima cinta
kasih yang sama bahkan lebih lagi dari Allah. (Luk 6:37)
Ketiga, sesuai dengan Firman
Tuhan diatas maka ada hubungan yang erat antara hidup orang KRISTEN dengan
orang-orang lain, termasuk yang memusuhi. Pemahaman yang ringkas dari
pengertian tentang kasih terhadap musuh, yaitu orang-orang yang menghambat pergerakkan
para murid. seorang murid Yesus Kristus di larang untuk melakukan pembalasan
dendam apabila terkena suatu pukulan, dan bersedia memberi kepada seorang
penyamun yang merampok lebih daripada yang dimintanya. Murid Tuhan Yesus haruslah bersedia untuk
menyerahkan dengan sukarela kepunyaan mereka, dan kelakuan ini terlihat dalam
kaidah emas; “sebagaimana kamu
kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada
mereka.” (Luk 6:31).
Ini tingkah laku
revolusioner, karena kebanyakkan orang bersedia berbuat baik kepada orang yang
menolongnya atau kepada orang-orang yang kepadanya diharapkan dapat keuntungan.
Tetapi kalau orang-orang berdosa melakukan hal itu, murid-murid seharunyalah mengerjakan
lebih lagi dengan meninggalkan asas timbal balik ini. KASIH kita seharusnya
jangan hanya semata-mata membayar kembali cinta kasih atau mengharapkan kembali
sesuatu. Mungkin tidak ada jasa atau upah duniawi, tapi akan ada upah sorgawi
dan kita akan dipandang sebagai anak-anak Allah yang menunjukkan kemurahan hati
kepada orang-orang yang sebenarnya tidak patut menerimanya.
Tuhan Yesus Memberkati.
Pesan
Pastoral : 5 Juni 2016
Jemaat Tuhan marilah kita melakukan
revolusi rohani. Jadilah “SADAR” dengan selalu memberi diri
yang terbaik kepada Tuhan. Saudara, tidaklah cukup
orang Kristen hanya menjadi jemaat biasa saja, kita harus meningkatkan nilai
rohani kita dan menjadi seorang murid
Tuhan Yesus dengan tindakkan nyata, mengasihi Tuhan dan sesama sesuai dengan stadard
ALLAH.
Winner Voice
Tidak ada pengajaran yang lebih luhur daripada Hukum Kasih dari TUHAN YESUS
KRISTUS; terasa indah di dengar perlu perjuangan untuk melakukannya.
Pengakuan Iman (dengan mengangkat tangan kanan)
Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik,
yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke
dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan
kepadamu." (Lukas 6:38)
Aku harus memberi kepada mereka yang membutuhkan
pertolongan karena Tuhan sudah menolong aku setiap saat. Aku tidak mau
menghakimi karena aku juga tidak mau dihakimi. Aku akan mengasihi musuh ku dan
berdoa buat mereka karena demikianlah aku menjadi anak Allah. Amin.
No comments:
Post a Comment