Friday, June 17, 2016

LEBIH BERBAHAGIA MEMBERI DARI PADA MENERIMA (1)



Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: “Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima."
Kisah Para Rasul 20:35

Bukan Sekedar Jemaat Biasa
Marilah kita tidak hanya puas sekedar menjadi jemaat biasa, tetapi diakhir jaman ini kita harus berlomba mengejar perkenan ALLAH dengan melayani – NYA. Rasul Paulus sebagai hamba ALLAH dapat menjadi teladan yang baik bagi kita. Dia telah melayani Tuhan dengan segenap hati.
Sesuai dengan Kisah Para Rasul 20:32-35 maka kita dapat melihat bahwa Rasul Paulus adalah pribadi yang rajin bekerja, suka menolong orang yang lemah dan tidak pernah menginginkan atau mencari kekayaan dari kegiatannya mengabarkan Injil (2Kor 12:14). Sebenarnya Rasul Paulus punya kesempatan untuk menjadi kaya, sebagai seorang rasul dengan pengaruh besar atas banyak orang percaya dan dapat melakukan mukjizat-mukjizat kesembuhan; dan pada masa itu orang Kristen mula-mula cenderung memberi uang dan harta milik kepada pimpinan gereja untuk dibagikan kepada mereka yang membutuhkannya (Kis 4:34-35,37). Rasul Paulus punya kesempatan untuk menarik keuntungan dari karunia dan kedudukannya itu, ditambah dengan kedermawanan orang percaya, ia dapat hidup kaya raya. Tetapi hal itu tidak dilakukannya karena pimpinan Roh Kudus dan kasihnya terhadap Tuhan Yesus Kristus (1Kor 9:4-18; 2Kor 11:7-12; 12:14-18; 1Tes 2:5-6).
Rajin bekerja dan suka menolong orang yang lemah adalah ciri karakter orang yang melayani Tuhan. Dengan rajin bekerja maka kita dapat hidup dengan tenang tanpa harus mencampuri urusan pribadi orang lain yang seringkali justru menimbulkan perbantahan yang tidak perlu (1Tes 4:11). Baiklah kita bekerja keras dan rajin melakukan pekerjaan yang baik supaya kita dapat membagikan sesuatu kepada orang yang berkekurangan (Ef 4:28). Kita, yang kuat, wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat dan jangan kita mencari kesenangan kita sendiri. (Rm 15:1).
Kita harus cukup kuat untuk menjadi teladan kehidupan sehingga dapat menasehati dan menegor saudara-saudara lain yang hidup dengan tidak tertib. Menghibur  orang-orang yangg tawar hati, membela hidup orang yang lemah dan tetap bersikap sabar terhadap semua orang (1Tes 5:14).
Ada kebahagiaan tersendiri di saat kita memperhatikan orang yang lemah karena Allah juga mempunyai perhatian khusus terhadap orang yang lemah dan tidak berdaya, dan Beliau akan memberkati orang yang menunjukkan kasih setia kepada yang membutuhkan (Maz 41:2-4). Firman Tuhan mengatakan, "Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan" (Mat 5:7). Jika kita mau membagi kasih dengan sesama yang membutuhkan (Mat 22:39; Mar 12:31; Luk 10:27), kita dapat berdoa dengan kepastian bahwa Allah akan melepaskan kita pada waktu kesulitan (Mzm 41:2), melindungi kita dari bahaya (Mzm 41:3), memberkati kehidupan kita (Mzm 41:3), menghancurkan kuasa Iblis dan musuh-musuh kita (Mzm 41:3), dan memberikan kepada kita kehadiran-Nya dan kesembuhan waktu kita sakit (Mzm 41:4; 72:2,4,12; Ul 15:7-11; Ams 29:14; Yes 11:4; Yer 22:16).
Tuhan Yesus memberkati.

Pesan Pastoral : 5 Juni 2016
Jemaat Tuhan marilah kita melakukan revolusi rohani. Jadilah “SADAR” dengan selalu  memberi diri yang terbaik kepada Tuhan. Saudara, tidaklah cukup orang Kristen hanya menjadi jemaat biasa saja, kita harus meningkatkan nilai rohani kita dengan tindakkan nyata, mulai dengan rajin bekerja dan memperhatikan orang-orang yang lemah.  

Winner Voice
Rajin bekerja dan suka menolong orang yang lemah adalah ciri karakter orang yang melayani Tuhan.


Pengakuan Iman (dengan mengangkat tangan kanan)

Aku akan berusaha menjadi teladan hidup yang baik, aku mau bekerja keras agar dapat membantu orang-orang yang lemah. Aku ingin menjadi orang yang berbahagia dengan menolong orang lain yang membutuhkan. Kiranya TUHAN menolong aku. Amin.
Kisah Para Rasul 20:35

No comments:

Hidup Berpadanan Dengan Injil Kristus (2)

                            ( Filipi 1:27-30 ) Nasehat Supaya Tetap Berjuang Paulus sedang dalam penjara saat menulis surat kepada jem...