Dalam segala
sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita
harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan
Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: “Adalah lebih berbahagia memberi dari
pada menerima."
Kisah Para Rasul
20:35
Bukan
Sekedar Jemaat Biasa
Marilah kita
tidak hanya puas sekedar menjadi jemaat biasa, tetapi diakhir jaman ini kita
harus berlomba mengejar perkenan ALLAH dengan melayani – NYA. Rasul Paulus sebagai
hamba ALLAH dapat menjadi teladan yang baik bagi kita. Dia telah melayani Tuhan
dengan segenap hati.
Sesuai dengan
Kisah Para Rasul 20:32-35 maka kita dapat melihat bahwa Rasul Paulus adalah
pribadi yang rajin bekerja, suka menolong orang yang lemah dan tidak pernah
menginginkan atau mencari kekayaan dari kegiatannya mengabarkan Injil (2Kor
12:14). Sebenarnya Rasul Paulus punya kesempatan untuk menjadi kaya, sebagai
seorang rasul dengan pengaruh besar atas banyak orang percaya dan dapat
melakukan mukjizat-mukjizat kesembuhan; dan pada masa itu orang Kristen
mula-mula cenderung memberi uang dan harta milik kepada pimpinan gereja untuk
dibagikan kepada mereka yang membutuhkannya (Kis 4:34-35,37). Rasul Paulus punya
kesempatan untuk menarik keuntungan dari karunia dan kedudukannya itu, ditambah
dengan kedermawanan orang percaya, ia dapat hidup kaya raya. Tetapi hal itu tidak
dilakukannya karena pimpinan Roh Kudus dan kasihnya terhadap Tuhan Yesus
Kristus (1Kor 9:4-18; 2Kor 11:7-12; 12:14-18; 1Tes 2:5-6).
Rajin bekerja
dan suka menolong orang yang lemah adalah ciri karakter orang yang melayani
Tuhan. Dengan rajin bekerja maka kita dapat hidup dengan tenang tanpa harus
mencampuri urusan pribadi orang lain yang seringkali justru menimbulkan perbantahan
yang tidak perlu (1Tes 4:11). Baiklah kita bekerja keras dan rajin melakukan
pekerjaan yang baik supaya kita dapat membagikan sesuatu kepada orang yang
berkekurangan (Ef 4:28). Kita, yang kuat, wajib menanggung kelemahan orang yang
tidak kuat dan jangan kita mencari kesenangan kita sendiri. (Rm 15:1).
Kita harus cukup
kuat untuk menjadi teladan kehidupan sehingga dapat menasehati dan menegor
saudara-saudara lain yang hidup dengan tidak tertib. Menghibur orang-orang yangg tawar hati, membela hidup
orang yang lemah dan tetap bersikap sabar terhadap semua orang (1Tes 5:14).
Ada kebahagiaan tersendiri di saat kita
memperhatikan orang yang lemah karena Allah juga mempunyai perhatian khusus
terhadap orang yang lemah dan tidak berdaya, dan Beliau akan memberkati orang
yang menunjukkan kasih setia kepada yang membutuhkan (Maz 41:2-4). Firman Tuhan
mengatakan, "Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan
beroleh kemurahan" (Mat 5:7). Jika kita mau membagi kasih dengan sesama
yang membutuhkan (Mat 22:39; Mar 12:31; Luk 10:27), kita dapat berdoa dengan
kepastian bahwa Allah akan melepaskan kita pada waktu kesulitan (Mzm 41:2),
melindungi kita dari bahaya (Mzm 41:3), memberkati kehidupan kita (Mzm 41:3),
menghancurkan kuasa Iblis dan musuh-musuh kita (Mzm 41:3), dan memberikan
kepada kita kehadiran-Nya dan kesembuhan waktu kita sakit (Mzm 41:4; 72:2,4,12;
Ul 15:7-11; Ams 29:14; Yes 11:4; Yer 22:16).
Tuhan
Yesus memberkati.
Pesan
Pastoral : 5 Juni 2016
Jemaat Tuhan marilah kita melakukan
revolusi rohani. Jadilah “SADAR” dengan selalu memberi diri
yang terbaik kepada Tuhan. Saudara, tidaklah cukup
orang Kristen hanya menjadi jemaat biasa saja, kita harus meningkatkan nilai
rohani kita dengan tindakkan nyata, mulai dengan rajin bekerja dan
memperhatikan orang-orang yang lemah.
Winner Voice
Rajin bekerja
dan suka menolong orang yang lemah adalah ciri karakter orang yang melayani
Tuhan.
Pengakuan Iman (dengan mengangkat tangan kanan)
Aku akan berusaha
menjadi teladan hidup yang baik, aku mau bekerja keras agar dapat membantu
orang-orang yang lemah. Aku ingin menjadi orang yang berbahagia dengan menolong
orang lain yang membutuhkan. Kiranya TUHAN menolong aku. Amin.
Kisah
Para Rasul 20:35
No comments:
Post a Comment