Maka kata Yesus sekali lagi: "Damai
sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku
mengutus kamu." Dan sesudah berkata demikian, Ia mengembusi mereka dan
berkata: "Terimalah Roh Kudus. (Yohanes 20:21-22)
PEMBAHARUAN ROH
Peristiwa di atas terjadi ketika
malam pada hari pertama minggu itu. Murid-murid Tuhan Yesus berkumpul di suatu
tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang
Yahudi. Datanglah Yesus dan berdiri berkata: "Damai sejahtera bagi
kamu!" Kemudian Beliau menunjukkan tangan-Nya dan lambung-Nya kepada
mereka. Murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat Tuhan (Yoh 20:19-20),
ketika itulah Tuhan Yesus mengembusi
mereka dan berkata: "Terimalah Roh Kudus. Apa yang dapat kita pelajari
dari peristiwa ini ? karena belum juga hari Penthakosta.
Pemberian Roh Kudus oleh Tuhan Yesus kepada murid-murid-Nya
pada hari kebangkitan ini bukanlah baptisan dalam Roh sebagaimana dialami pada
hari Pentakosta (Kis 1:5; 2:4). Peristiwa ini sekedar pemasukan pertama dari
kehadiran Roh Kudus yang membaharui di dalam para murid dan hidup yang baru
dari Kristus yang sudah bangkit.
Kata, "Ia
mengembusi mereka." (Yun:emphusao
: "mengembuskan") merupakan kata kerja yang sama untuk kata "Allah … mengembuskan nafas hidup
ke dalam hidungnya (Adam); demikian manusia itu menjadi makhluk yang hidup."
(Kej 2:7 ). Kata yang sama terdapat
dalam Yeh 37:9, yang berkata " … berembuslah ke dalam
orang-orang yang terbunuh ini supaya mereka hidup kembali." Pemakaian
kata kerja ini oleh Yohanes menunjukkan bahwa Yesus sedang memberikan Roh Kudus
supaya mendatangkan hidup dan ciptaan yang baru. Yaitu, sama seperti Allah
dahulu mengembuskan nafas kehidupan ke dalam manusia jasmaniah dan jadilah manusia
ciptaan yang baru (Kej 2:7), demikian pula sekarang Yesus mengembuskan nafas
kehidupan rohani ke dalam hidup murid-murid-Nya sehingga mereka kini menjadi
ciptaan yang baru. Melalui kebangkitan-Nya, Yesus menjadi "roh yang menghidupkan" (1Kor 15:45).
Kata "terimalah Roh Kudus" ; bahwa Roh Kudus masuk dan mulai
hidup di dalam para murid, merupakan tindakan penerimaan yang sekali saja. Roh
Kudus diberikan untuk memperbaharui mereka, menjadikan mereka ciptaan baru di
dalam Kristus (2Kor 5:17). Menerima hidup dari Roh Kudus ini mendahului
penerimaan kekuasaan dari Yesus (Yoh 20:23) dan baptisan dalam Roh Kudus pada
hari Pentakosta (Kis 2:4). Sebelum peristiwa ini, sebenarnya para murid
merupakan orang percaya dan pengikut Yesus yang sejati dan diselamatkan menurut
persediaan perjanjian lama. Baru pada saat inilah mereka memasuki persediaan
perjanjian baru yang berlandaskan kematian dan kebangkitan Yesus (Mat 26:28;
Luk 22:20; 1Kor 11:25; Ef 2:15-16; Ibr
9:15-17). Pembaptisan dalam Roh Kudus pada hari Pentakosta merupakan pekerjaan
Roh Kudus yang kedua dan khusus dalam diri mereka. (Kis 2:4).
Apa yang dialami oleh murid-murid harus
juga dialami kepada orang Kristen yaitu bahwa semua orang percaya yang menerima
Roh Kudus pada saat mereka dilahirkan kembali dan kemudian itu harus mengalami
baptisan dalam Roh Kudus untuk memperoleh kuasa menjadi saksi-saksi-Nya (Kis
1:5,8; 2:4). Tuhan Yesus Memberkati.
Pesan Pastoral : 15 Mei 2016
Jemaat Tuhan marilah kita melakukan revolusi rohani. Jadilah
“SADAR” dengan selalu memberi diri yang terbaik kepada Tuhan. Marilah
kita memohon dengan sangat untuk mendapatkan babtisan ROH KUDUS, karena hanya inilah yang dapat menolong
kita untuk memahami maksud baik ALLAH.
Winner Voice
ROH KUDUS masa Perjanjian Lama
dan Perjanjian Baru adalah SAMA.
Pengakuan
Iman
No comments:
Post a Comment