Dan janganlah kamu
menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata
kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang
dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota
tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran. (Roma 6: 13)
Arti Senjata
Kebenaran
Bangsa Israel memiliki sejarah panjang peperangan, karena
itu Orang Israel dilengkapi dengan senjata untuk menyerang dan bertahan dari
penyerang mereka yang tidak habis-habisnya.
Untuk pertarungan perorangan mereka mempunyai gada atau
pentungan (Ams 25:18) dan palu Godam (Yes 51:20), pedang dan pisau belati (Hak
3:16, 22; 1Sam 17:51), tombak (1Sam 17:7) serta gada dan tongkat (Mzm 23:4).
Untuk menyerang musuh di kejauhan, orang Israel menggunakan ketapel (1Sam
17:40), busur panah (Yes 50:14). Untuk membela diri ada tameng (1Taw 12:2-4),
baju zirah (1Raj 22:34), dan penutup tembaga (1Sam 17:6). Kereta kuda juga digunakan
(1Raj 10:21; Mzm 68:18).
Banyak senjata dalam Alkitab dipakai dalam arti kiasan dalam
Perjanjian Baru (2Kor 10:4; Ef 6:11-17). Dimana kita hidup di dunia tetapi
tidak berjuang secara duniawi, karena senjata perjuangan kita bukanlah senjata
duniawi, melainkan senjata yang diperlengkapi dengan kuasa Allah, yang sanggup
untuk meruntuhkan benteng-benteng iblis. Benteng-benteng iblis ini merupakan
penghalang untuk orang percaya dapat berhubungan dengan ALLAH sendiri.
Firman Tuhan berkata bahwa perjuangan kita bukanlah melawan
darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan
penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan
roh-roh jahat di udara. Maka perlu untuk mengenakan seluruh perlengkapan
senjata Allah, supaya kita dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis; Pertama marilah
kita berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan
keadilan, kaki berkasutkan kerelaan
untuk memberitakan Injil damai sejahtera;
dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai
itu kita akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat, dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang
Roh, yaitu firman Allah, dalam segala
doa dan permohonan. Seluruh perlengkapan senjata Allah itu digunakan untuk
perlawanan pada hari yang jahat sekarang ini dan tetap berdiri teguh.
Kebenaran dalam bahasa Ibrani adalah kenyataan terbukti
benar atau tidak bersalah yang digunakan untuk menyatakan seorang raja yang
baik (Yes 32:1) atau sekutu yang handal atau tetangga yang terpercaya (Am 5:7).
Allah itu benar, karena Ia setia pada perjanjian-Nya, membebaskan Israel dari
musuh-musuhnya dan memberi harapan untuk masa depan (Yes 23:5). Kebenaran ALLAH
dalam Perjanjian Lama adalah keterpercayaan-NYA
(Yes 65:16). Lalu laporan-laporan yang telah diperiksa dan diuji secara pribadi
ditetapkan sebagai benar dan terpercaya / teruji (1Raj 10:6-7).
Dalam Perjanjian Baru kata ‘kebenaran’ sering ditemui dalam
Injil Matius, di mana yang dimaksud adalah kebenaran etis dengan melakukan
kehendak Allah (Mat 5:6,10). Rasul Paulus mengemukakan suatu yang lebih radikal
yaitu bahwa kebenaran tidak sekadar perilaku benar di hadapan Allah, tetapi
suatu hubungan yang benar dengan Allah. Allah sendiri yang memulai dan diterima
dalam iman serta diwujudkan dalam perilaku yang benar (Rom 3:21-26). Kebenaran
sejati dinyatakan dalam Yesus (1Yoh 2:1), sangat tepat dan sesuai sekali dengan
kehendak-NYA.
Dalam Perjanjian Baru ada pengertian kebenaran sebagai
pengetahuan yang tepat (1Tim 4:3; 2Tim 2:25), yang adalah suatu konsep Yunani;
tetapi ada pula pengertian terpercaya dari Perjanjian Lama (2Kor 7:14) dan yang
harus di taati (Gal 5:7). Sebagaian dari Injil Yohanes adalah penjelasan dari
kebenaran ALLAH (Yoh 3:33), yang dinyatakan oleh Kristus (Yoh 8:26), dan Kristus sendiri adalah kebenaran (Yoh 14:6).
“Roh Kudus, ROH Kebenaran itu, akan datang (Yoh 15:26) dan Gereja akan dipimpin
oleh – Nya dalam seluruh kebenaran (Yoh 16:13).
Jadi Kebenaran Allah ialah usaha ALLAH untuk membenarkan dan
menyelamatkan orang-orang berdosa, sehingga kita yang percaya menjadi
orang-orang yang benar, artinya berada dalam hubungan yang seharusnya dengan
Allah. Allah ingin menggunakan kita sebagai senjatanya untuk menghasilkan
hubungan baik itu bagi orang-orang lain di sekitar kita.
Tuhan Yesus
memberkati
Pesan Pastoral : 06 September
2015
Jemaat
Tuhan marilah kita melakukan revolusi rohani. Jadilah “SADAR” dengan selalu memberi diri yang
terbaik kepada Tuhan. Saatnya telah tiba
kita untuk makin dewasa dalam TUHAN yang sedianya kita menjadi alat untuk
menegakkan kebenaran ALLAH. GBU.
Pengakuan Iman
Perjamuan Kudus dilakukan setiap kali untuk meneguhkan
persekutuan kita dengan Tuhan dan satu dengan yang lain. Kesembuhan ilahi
tersedia dalam korban penebusan Yesus untuk semua orang yang percaya.
Winner Voice
Marilah
kita persiapan diri untuk menjadi senjata kebenaran ALLAH yang berani
menghadapi serangan iblis.
No comments:
Post a Comment