Dan
jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang
murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan, jika kamu benar-benar telah mengecap kebaikan
Tuhan. (1Petrus 2:2-3)
Seperti Bayi Yang Baru
Lahir
Pernah melihat bayi yang baru lahir ? Sekalipun bayi tidak
berdaya, bergantung 100 persen dengan orang lain dan belum menghasilkan
prestasi apapun tetapi orang senang melihatnya. Sekalipun bayi melakukan
hal-hal yang merepotkan tetapi orang tetap berkenan untuk menolong bahkan
berusaha mengajak berbicara sekalipun dengan bahasa yang tidak jelas artinya.
Alkitab memberitahukan, supaya kita menjadi sama seperti
bayi yang baru lahir. Jika kita teliti Firman ini maka ada rahasia besar untuk
menjadi pribadi yang berkenan kepada Allah;
1. Pertama
bahwa bayi ingin susu yang murni dan yang rohani. Susu yang adalah makanan
terbaik bagi seorang bayi yang dapat membantunya untuk bertumbuh dengan
sempurna. Susu yang murni (Yun; gala) berbicara tentang kesuburan dan kebenaran
yang asli. Hal ini melambangkan (a) berkat yang melimpah, yang dinikmati setiap
orang percaya berdasarkan perjanjian baru Allah. (Ul 32:14; Kid 4:11; 5:1; Yes
7:22; 55:1; 60:16; 66:11; Yl 3:18). (b) ajaran-ajaran Alkitab yang paling
dasar, yakni hal-hal pertama yang dipelajari orang yang baru percaya. (1Kor
3:2; Ibr 5:12,13; 1Ptr 2:2). (c) keputihan dan keindahan. Ini dapat berarti
keindahan lahiriah atau keindahan rohaniah, yakni kekudusan. (Kej 49:12; Kid
5:12; Rat 4:7).
2. Yang
rohani (Yun: Logikos) mempunyai arti yang sama dengan firman. Seorang bayi baru lahir tidak memiliki keinginan
terhadap hal-hal yang lahiriah, justru sebaliknya bahwa anak bayi mengejar
nilai-nilai rohani. Dalam hal ini bagi orang percaya berarti memiliki hasrat kuat pada perkataan TUHAN atau
juga berarti asas-asas pokok pengajaran akan kebenaran / pemahaman akan doktrin
– doktrin yang dapat membantu seseorang dapat berkembang (Ibr 5:12)
penalarannya sehingga dalam menghadapi kehidupan memperoleh keselamatan.
Alasan mengerjakan kedua hal di atas adalah karena kita telah
menikmati atau merasakan kebaikkan ALLAH (1Pet2:3). Sehingga aplikasi dari hal
tersebut adalah dengan membuang segala kejahatan, segala tipu muslihat dan segala
macam kemunafikan, kedengkian dan fitnah. (1Pet 2:1) karena semua itu tidak
murni dan tidak masuk “logika”. Oleh sebab itu kita harusnya menjadi anak-anak
dalam kejahatan, tetapi orang dewasa dalam pemikiran (1Kor 14:20).
Dan ketika menjadi pribadi yang berkenan kepada ALLAH kuat
dalam hal yang rohani maka kita siap menjadi bagian dari rumah rohani (Ef
2:20-22), suatu imamat yang kudus untuk mempersembakan persembahan rohani yang
karena TUHAN YESUS KRISTUS berkenan kepada ALLAH (1Pet 2:3-4).
Maksud ALLAH dari semua itu adalah pada akhirnya ketika kita
menaruh iman percaya sepenuh kepada TUHAN YESUS KRISTUS, dan menjadikan Beliau
sebagai pokok kehidupan maka kita tidak perlu kuatir (Yes 28:16) dan tidak akan
dipermalukan. (1Pet 2:6).
Tuhan Yesus memberkati.
Pesan Pastoral : 23 Agustus
2015
Jemaat
Tuhan marilah kita melakukan revolusi rohani. Jadilah “SADAR” dengan selalu memberi diri yang
terbaik kepada Tuhan. Marilah dengan
kesadaran tinggi kita memiliki kerinduan untuk terus belajar dasar-dasar iman
Kristiani, sesuatu yang murni dan rohani yang memberikan pertumbuhan rohani dan
menghasilkan keselamatan.
Pengakuan Iman
Yesus Kristus adalah Anak Allah
yang tunggal dilahirkan oleh perawan Maria yang dinaungi oleh Roh Kudus, bahwa
Yesus telah disalibkan, mati, dan dibangkitkan pada hari yang ke tiga dari
antara orang mati, bahwa Ia telah naik ke
surga dan duduk di sebelah kanan Allah Bapa sebagai Tuhan, Juruselamat,
dan pengantara kita.
Winner Voice
Orang yang sudah merasakan yang murni tidak akan suka
dengan yang palsu.
No comments:
Post a Comment