“Setelah Saul
disingkirkan, Allah mengangkat Daud menjadi raja mereka. Tentang Daud Allah
telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di
hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku.” (Kisah Para Rasul 13:22).
Seorang Yang Berkenan di Hati-Ku
Sejarah
Isreal tercatat dalam ALKITAB. Mereka adalah umat pilihan Allah sejak Abraham
dipanggil menjadi berkat bagi bangsa-bangsa, sampai kepada ALLAH memilih
Daud orang yang berkenan kepada-Nya dan dari keturunannya ALLAH membangkitkan
seorang juruselamat yaitu TUHAN Yesus, inilah pribadi yang benar-benar berkenan
kepada ALLAH BAPA di Sorga. (Mat 17:5; 2Pet 1:17)
Tentang
Raja Daud, Nama ini berarti “Kekasih
Allah”, anak laki-laki ke 7 dari 10 bersaudara. Sejak kecil Daud
dikenal sebagai seorang gembala domba, sedangkan kakak-kakaknya adalah prajurit
kerajaan. Melalui Nabi Samuel maka Daud di urapi menjadi raja Israel. mengapa
Daud menjadi pribadi yang berkenan di hadapan Tuhan?
1.
Kehidupan intim dengan Tuhan melalui doa, pujian & penyembahan (Mzm 5:4)
Setiap
pagi di hadapan Tuhan hati Daud selalu dipenuhi dengan kerinduan besar untuk berjumpa
Tuhan lewat doa, pujian dan penyembahan. Daud juga berhasrat untuk menantikan
pesan-pesan Tuhan. Daud punya sikap hati yang dipenuhi dengan keinginan untuk
mengalami hadirat Tuhan dan perjumpaan dengan Tuhan. Bagi kita yang mengasihi
Allah sepenuh hati, akan membawa kita untuk berjumpa dengan-Nya dan menempatkan
kita menjadi Pribadi yang intim dengan Yesus Kristus dimana keintiman ini akan
menjadi pergaulan pribadi yang berkenan kepada-Nya (Ams 13:20).
2.
Mengatasi masalah bersama Allah (1Sam 17:37 )
Daud
tahu bahwa ALLAH yang menyertainya, karena itu dia menang menghadapi Goliat, singa
dan beruang. Daud menunjukkan sikap ketergatungan penuh kepada Allah dalam
menghadapi setiap ancaman. Kita mengetahui pada waktu Daud menghadapi Goliat,
kemenangan ada pada pihak Daud. Dari peristiwa ini kita menemukan sikap hati
Daud yang mengandalkan Tuhan dan ketergantungan kepada Allah adalah kerendahan
hatinya. Sikap hati inilah yang membuat ALLAH berkenan.
3.
Tidak membalas kejahatan dengan kejahatan (I Sam 24:5–8)
Keberhasilan
Daud sebagai panglima perang kerajaan Saul dalam mengalahkan dan menumpas
musuh-musuhnya, membuat raja Saul membenci Daud sehingga berkali-kali Saul
mencoba untuk membunuh Daud. Alkitab berbicara tentang Daud yang memiliki
posisi yang dapat membalas untuk membunuh Saul, tetapi Daud tidak melakukannya.
Dari perkataan Daud kita menemukan suatu sikap hati yang benar, sekalipun ada
kesempatan dan ada orang-orang yang memberikan masukan dengan mengatasnamakan
Tuhan, tetapi Daud mengerti akan kebenaran bahwa membalas kejahatan dengan
kejahatan adalah tindakan yang tidak sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan. (1
Sam 26:10-12) .
4.
Segera bertobat dan berubah ketika ditegor akan dosanya (II Sam 12:13).
Ketika
Daud mengalami era keberhasilan dan berkat yang melimpah dalam posisi nyaman, tetapi
kemudian justru jatuh dalam dosa perzinahan dengan Batsyeba istri Uria. ALLAH
mengirim nabi Natan untuk membuka dosa Daud yang tidak diketahui siapapun,
tetapi Daud segera bertobat. Sikap hati Daud yang mau mengakui
dosa yang telah dilakukannya membuat dia berkenan kepada Tuhan. Kalau
Tuhan menyingkapkan suatu dosa dalam diri kita, seharusnya kita memiliki sikap
hati yang terbuka dan mengakuinya serta meminta ampun kepada-Nya, ini
mendatangkan perkenanan di hadapan Tuhan. (Mzm 51:12-13)
5.
Menghadapi segala sesuatu dari sudut pandang kebenaran (II
Sam 16:7–10)
Di
masa sukar karena pemberontakan Absalom anak Daud, dalam pelariannya Daud di
olok-olok oleh Semea, dan sebenarnya panglima Abisai mau membunuh Semea tetapi
dilarang Daud karena Daud percaya kepada cara-cara ALLAH dalam menyelesaikan
masalah. Sikap hati yang benar dan terpuji dalam meresponi persoalan adalah
hasil dari pola pikir yang benar/sudut pandang yang benar. Jangan menghakimi
dan mengambil tindakan sendiri meresponi keadaan yang kurang baik dengan emosi.
Kita harus punya pola piker yang benar. (Flp 4:8.).
Di
hadapan kita ada banyak pilihan, tetapi seperti Raja Daud telah memilih sikap
hati yang benar di hadapan Tuhan Allahnya demikian juga kita, sehingga di
hadapan Tuhan kita memiliki posisi yang berkenan di hati-Nya.
Tuhan
Yesus memberkati.
Pesan Pastoral : 9 Agustus 2015
Jemaat Tuhan
marilah kita melakukan revolusi rohani. Jadilah “SADAR” dengan selalu memberi
diri yang terbaik kepada Tuhan.
Menjadi anak ALLAH yang berkenan artinnya
kita harus terus memilih sikap hati yang benar, dan respon yang benar pada
setiap tantangan hidup. Tuhan Yesus memberkati
Winner Voice
Setiap
orang memiliki persoalannya sendiri sehingga setiap respon merupakan tanggung
jawab pribadi juga.
No comments:
Post a Comment