Karena kita telah
beroleh bagian di dalam Kristus, asal saja kita teguh berpegang sampai kepada
akhirnya pada keyakinan iman kita yang semula. Tetapi apabila pernah dikatakan:
"Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu
seperti dalam kegeraman," (Ibrani 3:14-15).
Mulailah Dengan
Tidak Keras Hati.
Sebuah pertanyaan besar saat ini yaitu apakah benar sebagai
anak ALLAH kita telah memiliki pribadi yang berkenan pada Allah Bapa ? Sebuah
ironi bila hal itu sekedar anggapan kita saja dan tanpa menyadari Allah
sebenarnya telah tidak berkenan. Belajar dari bangsa Israel, sekalipun merupakan bangsa pilihan ALLAH (Ul 7:6) dan
ALLAH sangat menyanyangi bangsa ini luar biasa (Yes 41:8; 44:1), tetapi karena
ketegaran hati bangsa Israel maka ALLAH mengadakan banyak bencana. Bangsa ini
mengalami pengasingan dan harus tercerai berai ke segala arah.
Bangsa Israel hanya terpaku pada dirinya yang menjadi bangsa
pilihan ALLAH dan tidak mendengarkan perkataan ALLAH lagi (Kel 19:5; Ul 4:10;
Yer 6:19; 13:10), hal ini sebuah kesalahan besar karena demikian pula kita saat
ini merupakan bangsa pilihan ALLAH Imamat yang rajani, bangsa yang kudus punya
kepunyaan ALLAH sendiri (1Pet 2:9). jangan seperti bangsa Israel, kita tidak
boleh berfokus kepada diri sendiri tetapi harus memberikan perhatian penuh dan fokus kepada Firman ALLAH.
Kita harusnya memperhatikan perkataan Tuhan yang menjadikan kita berkenan
kepada ALLAH saja (Yoh 5:24; 12:47-48).
Ketidaktaatan bangsa Israel
di padang gurun setelah mereka keluar dari Mesir melalui mujizat ALLAH
yang luar biasa sebagai sebuah peringatan bagi kita yang hidup pada masa kini.
Karena kegagalan bangsa Israel untuk melawan dosa dan tetap setia kepada ALLAH,
maka mereka tidak diizinkan untuk memasuki tanah Kanaan/ tanah perjanjian (Bil 14:29-43; Maz 95:
6-11). Bagi kita orang percaya harus sadar bahwa kita juga dapat gagal untuk
memasuki perhentian ALLAH di Sorga apabila kita tidak taat dan membiarkan hati
kita menjadi keras.
Marilah kita juga semakin peka dengan suara ROH KUDUS yang
senantiasa memberikan peringatan dan berbicara tentang kebenaran, dosa dan
penghakiman (Yoh 16:8-11; Rm 8:11-14; Gal 5: 16-25). Jika kita terus
mengabaikan sura ROH KUDUS maka hati kita semakin keras dan tidak bersedia
mentaati ALLAH, hal ini akhirnya akan membuat hati ini tidak peka lagi terhadap
Firman Kebenaran atau keinginan ROH KUDUS lagi (Ibr 3:7).
Orang yang keras harinya, hidup dalam kebenaran bukan lagi
menjadi prioritas, semuanya perilaku hanya ditujukan untuk memuaskan hawa nafsu
saja dan mencari kesenangan duniawi saja
(Ibr 3:10). ROH KUDUS jelas memperingatkan kita bahwa ALLAH tidak akan
terus menerus menghimbau, apabila kita terus mengeraskan hati dengan pemberontakan
(Ibr 7:11; Kej 6:3). Hal yang demikian sampai pada titik di mana kita sudah
tidak bisa kembali lagi (Ibr 3:10-11; 6:6; 10:26).
Orang yang percaya kepada TUHAN YESUS, menyembah dan memuji
Beliau harus mendengarkan dan menaati suara-NYA (Maz 95:7, 10). Mengabaikan
suara ROH KUDUS mengakibatkan mengeraskan hati sehingga kita menjadi semakin
sukar memahami keinginan ROH KUDUS (Ibr 3:8) sehingga berakibat murka ALLAH
dapat terjadi atas hidup kita.
Tuhan Yesus
memberkati.
Pesan Pastoral : 2 Agustus 2015
Jemaat Tuhan
marilah kita melakukan revolusi rohani. Jadilah “SADAR” dengan selalu memberi
diri yang terbaik kepada Tuhan.
Sudah saatnya kita semakin dewasa rohani
sehingga benar-benar dapat memahami keinginan ALLAH atas hidup kita dan bukan
sebaliknya banyak menuntut ALLAH memahami keinginan kita saja.
No comments:
Post a Comment