"Masakan Aku tidak dapat bertindak kepada kamu seperti
tukang periuk ini, hai kaum Israel!, demikianlah firman TUHAN. Sungguh, seperti
tanah liat di tangan tukang periuk, demikianlah kamu di tangan-Ku, hai kaum
Israel!” (Yeremia 18”6)
Lebih Baik di
Tangan Tuhan
Pelajaran yang baik dari Nabi Yeremia yang di perintahkan
ALLAH untuk pergi ke rumah tukang periuk untuk menyaksikan pembuatan sebuah
periuk dari tanah liat. Ketika dilihat sebuah periuk tidak sesuai dengan maksud
pembuatannya, maka tukang periuk itu akan menghancurkan dan membentuknya
kembali menjadi sesuatu yang lain dari yang semula direncanakan. Peristiwa ini
memberikan pelajaran penting atas peran ALLAH dalam kehidupan orang-orang
percaya, yaitu;
1. Allah
berkuasa dan bebas untuk mengubah rencana-Nya terhadap kehidupan siapapun.
Sekalipun Allah telah merencanakan kebaikkan dan berkat bagi seseorang tetapi
bila orang tersebut tidak menuruti -Nya
bahkan memberontak kepada – Nya, maka ALLAH dapat dan berhak untuk membinasakan
orang tersebut seperti periuk yang rusak. (Yer 18:7-11; 19:10-11; Rm 9:22).
Sebaliknya jika ada orang yang keras kepada dan tidak menurut kepada ALLAH
sehingga layak untuk di binasakan, tetapi kemudian bertobat dan berbalik kepada
kebenaran maka Allah akan mulai membentuk ulang orang tersebut menjadi alat
bagi kehormatan-NYA dan mendapatkan berkat (2 Tim 2:20-21).
2. Penyerahan
diri kepada ALLAH sebagai pembentuk kehidupan setiap orang sangat menentukan
apakah yang akan dan dapat diperbuat-Nya. Orang percaya harus memiliki ketaatan
yang mutlak untuk menuruti semua kehendak ALLAH supaya rencana ALLAH terjadi
seutuhnya. (Rm 4:21; 11:23).
3. Perlu
komitmen yang kuat untuk tetap menuruti kehendak ALLAH. Kurangnya komitmen yang
sungguh-sungguh kepada ALLAH dapat menghalangi maksud semula Allah atas hidup
kita (Yer 18:10).
Allah bebas mengatur dan menentukan tindakan-tindakan-Nya
terhadap kita sesuai dengan tanggapan kita kepada tawaran pengampunan atau
ancaman hukuman-Nya. Allah tetap bebas dan berhak untuk melakukan perubahan
terhadap janji-janji atau ancamanNya. (Yeh 18:21-28; 33:13-16). Semua itu
tergantung dari seberapa kuat komitmen kita untuk menuruti-Nya. Dalam hal ini Allah
selalu mempertimbangkan perubahan-perubahan rohani di dalam diri setiap orang,
sekalipun Allah sendiri tidak berubah (Bil 23:19; Yak 1:17).
Demikianlah ALLAH memiliki hak untuk memakai orang tertentu
dalam mencapai rencana-Nya tanpa harus bertanggungjawab kepada siapapun. Allah
tetap berhak untuk membentuk kita menjadi apa yang dikehendaki-Nya berdasarkan;
1. Kasih – Nya (Yoh 3:16), 2. Rahmad-Nya (Mzm
25:6), 3. Belas Kasih dan keprihatinan moral-Nya (Mzm 116:5), 4. Bukan
oleh kehendak manusia (Rm 9:21).
Bila Allah begitu berkuasa membentuk atau menghancurkan
betapa kita harus menjadi penurut ALLAH yang sesungguhnya. Pada dasar-Nya Allah
itu kasih sehingga bagi yang percaya diberikan rencana kebaikkan dan penuh
pengharapan. (Yes 55:9; Yer 29:11). Karena itu sungguh lebih baik kita di dalam
tangan TUHAN yang telah merencakan kebaikkan dan kita tinggal menuruti
kehendak-Nya saja.
Tuhan Yesus memberkati.
Pesan Pastoral : 19 Juli 2015
Jemaat
Tuhan marilah kita melakukan revolusi rohani. Jadilah “SADAR” dengan selalu memberi diri yang
terbaik kepada Tuhan. Menjadi penurut ALLAH jauh lebih baik dari pada kita
memaksakan kehendak kita sendiri, karena ALLAH berkuasa untuk mewujudkan segala
kebaikkan yang terkadang tidak pernah kita pikirkan. Tuhan Yesus memberkati.
Winner Voice
Orang yang menuruti ALLAH sebenarnya sedang mengerjakan
apa yang seharusnya di kerjakan sesuai rencana penciptaannya.
No comments:
Post a Comment