Thursday, May 7, 2015

PENGELOLA RUMAH ALLAH (5)



Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati." Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya. (1Petrus 5:5b-6)

Merendahkan Diri Sendiri.

Para budak pada perjanjian baru selalu mengikatkan sepotong kain putih di depan baju mereka supaya semua orang tahu bahwa mereka adalah budak. Hal ini membuat seorang budak tidak dapat meninggikan hati atau berlaku tidak pantas di depan orang. Pada masa sekarang kita dapat melihat pelayan supermarket atau restoran juga di berikan pakaian kusus yang menunjukkan bahwa merekalah yang bertugas untuk melayani tamu. Mereka harus mengalahkan ego untuk merendahkan diri dengan bertutur kata halus, tidak boleh kasar dan tetap sabar sekalipun ada tamu yang kasar tidak berkenan di hati.
Kerendahan hati merupakan cita diri seorang pengelola rumah Allah. Kerendahan hati berarti tidak sombong, kesadaran akan kelemahan diri dengan sikap mengakui peran Allah dan orang lain atas segala keberhasilan yang telah dan sedang dicapai (Mat 11:29; Flp 2:3-4; Kol 3:12). Merendahkan berarti menjadi rendah atau menurun, tidak menyombongkan diri terhadap siapapun. Hal ini juga berarti tidak merendahkan orang lain atau tidak menghina orang lain.
Seorang pengelola rumah Allah harus merendahkan diri sendiri sehingga hal ini menuntut kita dengan sengaja mengerjakannya, diambil dari kata “kenakanlah” (Yun : Egkomboomai) berarti benar-benar mengikatkan sepotong kain pada diri sendiri. Tuhan Yesus memberikan teladan dalam tindakan nyata dengan mengikatkan kain kemudian mencuci kaki para muridNya (Yoh 13: 4-5). Mengingat peristiwa itu Rasul Petrus menasehati kita untuk mengikatkan kain kerendahan hati pada diri sendiri supaya :
1.      Pertama; kita dikenal sebagai orang Kristen yang bertindak dengan rendah hati dihadapan orang lain. Tidak menyobongkan diri terhadap prestasi yang selalu mengakui peran Tuhan dan orang-orang lain di sekitar kita.
2.      Kedua; orang Kristen senantiasa menyadari semua pertolongan dan kasih karunia Allah. (1Pet 5:5-7). Firman Allah menyatakan kebenaran atas pemeliharan Allah di tengah-tengah kesulitan setiap orang percaya (Maz 27:10; 37:5; 40:18; 55:23; Mat 6:25-34; 10:29-30: 11:28-30; Flp 4:6). Keuntungannya adalah bila menghadapi kesulitan, kekuatiran dan keprihatinan dapat kita serahkan sepenuhnya kepada Beliau (Maz 55:23; Luk 12:11-12).
Sebagai pengelola Rumah Allah memiliki peran yang sangat indah di mata Tuhan, marilah kita melakukannya dengan penuh tanggung jawab untuk kebaikkan diri sendiri ataupun orang lain. Kita perlu mengingat bahwa ada tanggungjawab besar bagi pengelola rumah Allah, kita harus dengan ektra hati-hati menjaga moralitas dengan hidup “tidak bercacat” (Tit 1:7-9a), dapat dipercayai (1Kor 4:1-2), orang yang berkenan di hati Allah (Mat 11:27:29), bersedia pengabdian diri (1Pet 5:2) dan akhirnya orang Kristen adalah orang yang bersedia untuk merendahkan dirinya sendiri (1Pet 5:5b-6).
Tuhan Yesus memberkati kita.

Pesan Pastoral : 29 Maret  2015
Jemaat Tuhan marilah kita melakukan revolusi rohani. Jadilah “SADAR” dengan selalu  memberi diri yang terbaik kepada Tuhan. Merendahkan diri membutuhkan kesadaran penuh untuk melakukannya, hanya saja bila kita mau melakukan maka Allah sedang membentuk pribadi kita menaikki jenjang keberhasilan hidup.

Winner Voice
Merendahkan diri menghindarkan kita dari kesombongan dan kejatuhan yang menyakitkan.

No comments:

Hidup Berpadanan Dengan Injil Kristus (2)

                            ( Filipi 1:27-30 ) Nasehat Supaya Tetap Berjuang Paulus sedang dalam penjara saat menulis surat kepada jem...