Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa,
tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau
mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri. (1Petrus 5:2).
Pengabdian Diri
Allah memberikan sebuah tanda
bagi orang yang benar-benar mengasihi-Nya, yaitu orang-orang yang bersedia
untuk “menggembalakan domba-domba Allah”, (Yoh 21:16) atau dengan kata lain
orang yang benar-benar mengasihi Allah adalah orang yang mau mengelola orang-orang
di sekitarnya. Berbeda dengan system pengelolaan dunia yang membutuhkan
pemimpin yang ditakuti maka pengelolaan Kristen
memerlukan pemimpin yang bersedia melayani (Mrk 10:44).
Seperti Tuhan Yesus Kristus
datang kedunia mengambil rupa seorang hamba (Flp 2:7) Beliau menjadi teladan
dalam kepemimpinan Kristen. Tuhan Yesus datang bukan untuk di layani tetapi
untuk melayani bahkan memberikan nyawanya sebagai tebusan bagi banyak orang (Mat
20:28). Karena itu pemimpin Kristen adalah seorang pengelola Rumah Allah yang
harus memiliki jiwa pengabdian diri, bukan orang yang suka memerintah dengan
paksaan, tetapi dengan sukarela mengerjakan kehendak Tuhan. Tidak patut seorang
pengelola Rumah Allah mengejar keuntungan buat diri sendiri (1Pet 5:2).
Jiwa pengabdian diperlukan seorang
pengelola rumah Allah, sikap bertanggungjawab seorang pengelola rumah Allah
harus mengerjakan kehendak Allah yaitu; memelihara orang percaya, mendisiplin
mereka, memberikan makanan rohani yaitu Firman Tuhan yang murni dan melakukan
perlindungan rohani dengan terus berdoa.
Pengelola Rumah Allah harus
memiliki sikap pengabdian yang utuh kepada Tuhan Yesus karena bila tidak
demikian maka sangat mudah untuk berdosa yang disebabkan oleh keinginan akan
uang (1Tim 3:3, 8; Tit 1:7). Tidak patut seorang pengelola rumah Allah
memperkaya diri melalui pekerjaan Tuhan, orang yang demikian akan jatuh dalam
dosa karena membuka diri terhadap keserakahan, kompromi dan pencurian. Demi
uang dapat saja kemudian mengurangi tuntutan Firman, standar dan prinsip
kebenaran. Pengelola rumah Allah harus memiliki rasa cukup terhadap kesediaan
bahan pokok yang diperlukan bagi dirinya dan keluarganya (Luk 10:7; 1Kor 9:14;
1Tim 5:17).
Pengabdian diri yang utuh kepada
Tuhan juga akan menjauhkan seorang pengelola rumah Allah terhadap keinginan
untuk berkuasa terhadap orang yang seharusnya dilayani. Menyalahgunakan
wewenang sangat mungkin terjadi saat pengelola rumah ALLAH haus kekuasaan.
Sebaliknya pengelola rumah Allah haruslah memberikan teladan dalam pengabdian
kepada Tuhan Yesus yang dengan rendah hati bersedia melayani.
Dengan pengabdian yang utuh
seorang pengelola rumah ALLAH akan memiliki ketabahan dalam melayani, tekun mengerjakan kebenaran, tekun dalam doa
dan kasih akan Firman Tuhan.
Tuhan Yesus memberkati.
Pesan Pastoral : 22 Maret 2015
Jemaat
Tuhan marilah kita melakukan revolusi rohani. Jadilah “SADAR” dengan selalu memberi diri yang
terbaik kepada Tuhan. Melayani Tuhan Yesus merupakan suatu kehormatan. Sudah
seharusnya kita memiliki sikap pengabdian diri sehingga dengan suka rela kita
mengerjakan semua kehendak ALLAH saja.
Winner Voice
Pengabdian diri merupakan cara terbaik untuk melayani
TUHAN.
No comments:
Post a Comment