Wednesday, May 20, 2015

ANAK YANG TAAT (1)




Hiduplah sebagai anak-anak yang taat dan jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kamu pada waktu kebodohanmu, tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu,  sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus. (1 Petrus 1:14-16).

Orang Kristen Hidup Kudus ? Wajar !!!
Jika kita melihat ikan dapat berenang di air itu suatu kewajaran dan tidak perlu heran, karena memang demikian ikan di ciptakan dengan memiliki organ tubuh yang berfungsi sebagai alat untuk hidup di air. Tetapi bagi manusia untuk dapat berenang, diperlukan keahlian khusus, perlu pembelajaran dan pembiasaan supaya dapat berenang dengan baik.
Seperti ikan yang wajar pandai berenang di air, demikianlah harusnya orang Kristen dapat hidup dalam kekudusan (Ef 4:21-24).  Hanya saja saat ini banyak orang beranggapan bahwa kekudusan merupakan suatu yang mustahil untuk dikerjakan, kemudian menjadi putus asa karena ketika berusaha sekuat tenaga, tetapi rasanya tetap tidak dapat hidup kudus. Lama kelamaan manusia itu menganggap bahwa hidup kudus merupakan perintah yang sangat sukar sehingga layak untuk diabaikan. Pandangan yang demikian bahaya besar bagi orang Kristen !!! (Ibr 12:14)
Kekudusan adalah anugerah Allah, karena ketika kita mempercayai penebusan oleh “darah Tuhan Yesus Kristus” serta menerima pimpinan ROH KUDUS, sebenarnya kita telah mendapatkan identitas baru yaitu “anak Allah Yang Kudus” (Gal 2:20; 3:26; Roma 8:14-16). Identitas baru ini seharusnya dapat mengubah sikap dan perilaku, sehingga membuat kita mampu hidup dengan kudus.
Sebenarnya  ketika kita berdosa hal ini sebuah penyimpangan dari identitas baru tersebut (1Yoh 3:8, 10) . Orang Kristen hanya perlu hidup taat terhadap perintah ALLAH, tidak menyimpang dari ajaran sehat, dan tidak menuruti hawa nafsu (1Tim 4:6; 2Tim 4:3). Diperlukan kesadaran diri yang kuat untuk terus mengingat identitas baru sebagai Anak Allah yang telah di kuduskan, menerima pengampunan dosa dan anugerah keselamatan.
Kesadaran sebagai Anak Allah yang harus taat, akan mengubah total sikap dan perilaku hingga menyadari bahwa hidup dalam kekudusan adalah sebuah kewajaran, bukan suatu yang luar biasa. Tantangan dari hal di atas yaitu bahwa sebagai Anak kita harus taat kepada Allah. Bercermin pada anugerah keselamatan Allah dalam korban Tuhan Yesus Kristus sudah sewajarnya kita hidup kudus mengingat identitas “anak Allah”. (Kis 15:11; 1Tes 5:9)
Sebaliknya tidaklah wajar jikalau orang Kristen hidup sembrono, hidup asal-asalan, dan terus melakukan dosa tanpa merasa berdosa. Tetapi sekarang sudah sewajarnya bila kita bertindak dengan mempertimbangkan kekudusan dan perkenan ALLAH. Demikian juga ketika mengambil keputusan apapun sudah sewajarnya dengan mawas diri bertanya; apakah keputusan yang akan di ambil sudah mencerminkan pribadi anak Allah yang taat ? apakah keputusan yang diambil mengandung kekudusan ?, serta apakah sikap dan tindakkan yang diambil Allah berkenan ?
Teladan Tuhan Yesus yang taat kepada ALLAH BAPA di Sorga, Beliau senantiasa menjaga kekudusan ALLAH BAPA. Keputusan terbaik adalah ketika Beliau menyerahkan kehendak ALLAH saja yang boleh terjadi atas hidup – Nya. Di taman Getsemani adalah contoh dimana kekudusan ALLAH berpadu dengan ketaatan Anak-Nya yaitu TUHAN YESUS KRISTUS, sehingga peristiwa ini menjadi tonggak keselamatan seluruh dunia.
Bila kita tetap taat kepada ALLAH seperti Yesus Kristus maka sebenarnya kita telah hidup dengan wajar, yaitu hidup kudus dihadapan ALLAH.  Tuhan Yesus Memberkati.


Pesan Pastoral : 29 Maret  2015
Jemaat Tuhan marilah kita melakukan revolusi rohani. Jadilah “SADAR” dengan selalu  memberi diri yang terbaik kepada Tuhan. Paskah merupakan tanda kasih ALLAH yang luar biasa kepada kita yang berdosa. Sewajarnya kita memberi diri untuk taat kepada Allah dengan hidup menjaga kekudusan ALLAH. God Bless

Winner Voice
Anak Allah yang taat senantiasa menjaga kekudusan untuk menyenangkan hati Allah Bapa.

No comments:

Hidup Berpadanan Dengan Injil Kristus (2)

                            ( Filipi 1:27-30 ) Nasehat Supaya Tetap Berjuang Paulus sedang dalam penjara saat menulis surat kepada jem...