Tetapi Petrus dan rasul-rasul itu menjawab, katanya:
"Kita harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia. (Kisah Para
Rasul 5:29)
Lebih Taat Kepada TUHAN Dari Pada Siapapun.
Setiap masa baik itu dalam Perjanjian Lama maupun dalam Perjanjian
Baru selalu ada orang yang luar biasa memiliki ketaatan yang mutlak kepada
ALLAH. Apapun resiko yang di hadapi oleh orang tersebut mereka selalu memilih
untuk tetap taat hanya kepada ALLAH. Kita mengenal tokoh Sadrakh, Mesakh dan
Abednego yang tetap tidak mau menyembah patung Nebukadnesar sekalipun beresiko
kematian dalam perapian yang menyala (Dan 3:16-18). Pada peristiwa tersebut
ketiga tokoh iman ini lepas dari kematian oleh pertolongan Tuhan (Dan 3).
Pada masa Perjanjian Baru hingga saat ini banyak juga orang
yang tetap taat kepada ALLAH dan terlepas dari bahaya kematian yang mengancam.
Tetapi yang perlu di ketahui juga, ada banyak tokoh iman Perjanjian Baru yang
harus mati dengan cara yang tidak layak karena ketaatannya kepada Tuhan Yesus Kristus.
Sebagai orang Kristen kita harus mempersiapkan pikiran yang demikian sehingga
bila muncul masa sukar, kita tetap akan menjaga iman untuk senantiasa taat
kepada ALLAH (1Pet 4:1). Prinsip Rohani ini penting yaitu bahwa dalam kehidupan
orang Kristen mentaati Allah adalah mutlak sekalipun hal ini berarti penderitaan, ejekan, atau
penolakan. Semua akan lebih memperkuat kita secara rohani dan moral tentu saja
akan menerima kasih karunia yang lebih besar Allah (1Pet 4:14).
Dasar pertimbangan dan pikiran adalah “Apa yang menjadi
perkenan Tuhan saja ?” demikianlah kita lakukan dan kita katakan. Sekalipun
menurut kebanyakan orang itu suatu yang bijaksana, aman, menyenangkan dan di
sukai oleh orang, tetapi bila bukan perkenan Tuhan maka harus di buang jauh (Gal 1:10).
Anak yang taat senantiasa akan mencari perkenan Tuhan.
Sungguh tidaklah mungkin menjadi orang Kristen sejati bila hanya mencari
perkenan manusia saja dan menapikkan perkenan ALLAH (Ef 6:6; 1Kor 4:3-6).
Bahkan pada masa sekarang ini banyak pemberitaan Firman yang hanya mencoba
menyenangkan hati jemaat sekalipun itu dengan mengurani kebenaran (1Kor 4:3-6;
1Tes 2:4). Anak Allah harus memiliki ketaatan yang bertujuan untuk menyenangkan
hati Allah saja, sekalipun itu berarti tidak menyenangkan beberapa orang
tertentu (Kis 5: 29; Ef 6:6; Kol 3:22). Disayangkan juga saat ini banyak ibadah
yang di buat dengan hanya untuk menyenangkan hati orang, sehingga menyingkirkan
doktrin yang kebenaran. Di susun tidak ubahnya seperti “show” / pagelaran music
rock, sedangkan ibadah seharusnya dilakukan dengan ketertiban (2Tim 1:7).
Anak Allah yang taat akan hidup dengan tertib dan memuliakan
nama Allah (Kol 2:5). Dalam hal ini bila kita melihat hidup saudara kita tidak
tertib adalah baik bila kita juga memberikan peringatan dengan kasih tanpa
hendak menjatuhkan perasaan (1Tes 5:14; 2Tes 3:11; Tit 1:10).
Betapa penting untuk menjadi seorang anak yang taat, karena
demikian Allah berkenan. Seluruh aspek kehidupan akan sangat dipengaruhi
bagaimana kita menjadi taat secara mutlak kepada ALLAH, menjelang kehadiran
Tuhan Yesus kedua kali maka ketaatan menjadi faktor yang utama. Tuhan Yesus
memberkati.
Pesan Pastoral : 26 April 2015
Jemaat
Tuhan marilah kita melakukan revolusi rohani. Jadilah “SADAR” dengan selalu memberi diri yang
terbaik kepada Tuhan. Ketaatan dalam Tuhan tidak dapat di tawar dengan apapun
saja di dunia ini, karena semua harus mengejar perkenan Beliau saja. Kiranya
Roh Kudus menolong kita.
Winner Voice
Sukses hidup merupakan hasil ketaatan kepada Tuhan sehingga
hidup tertib di dunia ini.
No comments:
Post a Comment