Roma 6:18-22
Alasan untuk menjadi merdeka dari segala dosa adalah supaya
setiap orang percaya menjadi hamba kebenaran dan bukan sebaliknya. Pengampunan
adalah sesuatu yang bernilai tinggi sehingga perlu di isi dengan pola hidup
yang benar jauh dari segala hal yang dapat mendukakan hati TUHAN. Karena itu
diperlukan standar kehidupan yang harus diikuti oleh setiap orang percaya yang
membuatnya tetap hidup dalam kebenaran Firman TUHAN.
Ketika awal gereja, orang-orang percaya baru akan terikat
pada standar-standar tertentu dari ajaran dan kelakuan yang di dasarkan pada
prinsip-prinsip rasuli dan hubungan serta penyerahan orang percaya itu kepada
Kristus. (Mat 5-7; Kis 2:42). Standar-standar hidup ini merupakan ringkasan
doktrin dan etika Kristen yang dianut orang Kristen baru bertobat ketika mereka
menerima Kristus sebagai TUAN yang baru. Itulah yang disebutkan sebagai ajaran
sehat dalam surat-surat pengembalaan (1Tim 1:10; 2Tim 1:13; 4:3; Tit 1:9; 2:1).
KeKristenan jelas menunjukkan adanya pola pengajaran yang
mengatur kelakuan dan pikiran dan tidak menjadi
“legalisme” atas garis-garis kebijaksanaan, sehingga iman Kristen selalu
menuntut ketaatan yang bersumber dari hati pada standar rohani ini. (Mar 7:6).
Orang Farisi dan ahli Taurat bersalah karena melakukan legalisme yaitu
mengganti sikap-sikap batin yang datang dari kelahiran baru oleh ALLAH dan ROH
KUDUS dengan berbagai perbuatan yang lahiriah atau perkataan (Mat 5:20;
5:27-28; 6:1-7; Yoh 1:13; 3:3-6). Orang “legalisme” memuliakan Allah hanya di
bibirnya saja, sedangkan hatinya tidak, dari luar akan tampak benar, tetapi
hatinya sama sekali tidak mengasihi ALLAH.
Sekarang di saat jaman kasih karunia ini orang Kristen tetap
berkewajiban untuk menaati perintah KRISTUS dan Firman-NYA, tetapi harus dengan
motivasi yang bersumber dari iman yang
hidup kepada KRISTUS, kuasa pembaharuan ROH KUDUS serta keinginan yang
sungguh-sungguh untuk menaati dan menyenangkan hati ALLAH. (Mat 6:1-7; Yoh
14:21).
Demikianlah seharusnya orang Kristen menjadi hamba kebenaran
yang tinggal di dalam standar-standar hidup sesuai dengan Firman Tuhan tetapi
memiliki ketaatan yang lahir dari dalam hati. Perjanjian Baru berbicara tentang
hukum yang sempurna yaitu hukum yang memerdekaan dan harus di kerjakan oleh orang
percaya dengan segenap hati. (Yak 1:25). Inilah hukum yang utama (Yak 2:8) yang
merupakan hukum Kristus (Gal 6:2) dan hukum Roh (Rom 8:2).
Orang Kristen harus menjadi hamba kebenaran yang dengan
senang hati mengerjakan hukum yang memerdekakan. Firman Tuhan berbicara tentang perintah yang
positif (1Tes 5:16-18), perintah negative (Rom 12:2), prinsip dasar kekristenan
(1Kor 8:13) dan kata-kata nasehat yang diucapkan para pemimpin rohani yang
diberi wewenang untuk memberikan keputusan dalam hal-hal rohani (Ef 4:11-12;
1Tim 3:5; Ibr 13:7,17 ).
Nilai hidup orang percaya yang suka rela dan senang hati
menjadi hamba kebenaran dengan melakukan hukum yang sempurna yaitu hukum yang
memerdekakan akan membuat pengampunan
atas pengorbanan TUHAN YESUS dapat dipertanggungjawabkan.
TUHAN YESUS memberkati.
Pesan Pastoral : 2 November 2014
Jemaat
Tuhan marilah kita melakukan revolusi rohani. Jadilah “SADAR” dengan selalu memberi diri yang
terbaik kepada Tuhan. Menjadi hamba kebenaran merupakan kehormatan orang
Kristen yang menyadari bahwa pengorbanan TUHAN YESUS di kayu salib harus
dipertanggunjawabkan berdasarkan iman kepada KRISTUS dan dengan hati yang
tulus.
Winner Voice
Hamba kebenaran adalah
bagian orang Kristen yang bertanggungjawab kepada TUHAN
No comments:
Post a Comment