Yohanes 13:1-5
Firman di atas memberitahukan kita sebuah pelajaran
berharga bagaimana seharusnya melayani. Peristiwa yang sangat dramatis telah di
contohkan oleh TUHAN YESUS yang bertindak sebagai seorang “budak” yang memcuci
kaki murid-murid-NYA sendiri, sedangkan pada saat itu merupakan saat terakhir
sebelum TUHAN YESUS ditangkap yang kemudian di salibkan.
TUHAN YESUS telah mengerti bahwa tidak akan lama
lagi bersama-sama murid-murid-Nya dan DIA tahu bahwa ada murid-NYA akan menjadi
penghianat dan penyebab DIA ditangkap, TUHAN YESUS juga tahu bahwa
murid-murid-NYA akan meninggalkan DIA disaat-saat sukar, tetapi tetap saja
YESUS menyediakan dirinya untuk membasuh kaki murid-murid-NYA.
Pertanyaan besar adalah mengapa TUHAN YESUS harus
melakukan itu ? sesuatu yang tidak semestinya karena TUHAN YESUS adalah guru
dan TUHAN yang telah dipahami oleh murid-murid-NYA. Satu hal bahwa TUHAN YESUS
mengharapkan bahwa apa yang diperbuatnya dapat menjadi teladan juga untuk
dilakukan oleh generasi pengikut-NYA yaitu untuk saling membasuh kaki. (Yoh 13:14)
Membasuh kaki adalah sebuah teladan dan tanda yang
diinginkan TUHAN YESUS supaya murid-murid mengetahui betapa besar kasih – NYA
kepada mereka. Demikian pula kita seharusnya dapat juga menunjukkan kasih yang
besar kepada orang-orang disekitar kita.
Demikianlah bahwa melayani tidak mungkin dilakukan tanpa kasih yang besar,
sekalipun itu harus diberikan kepada orang-orang yang akan meninggalkan kita
kelak, bahkan sekalipun kepada orang-orang yang jelas-jelas telah memusuhi.
Membasuhi kaki merupakan gambaran yang jelas kepada
murid-murid betapa besar pengorbanan yang akan diberikan kepada mereka. Yesus
ingin memberikan gambaran bahwa nyawanya akan diberikan dengan cara yang luar
biasa yaitu harus mati di kayu salib.
Bagi pengikut TUHAN YESUS Kristus demikian kita harus melayani dengan
pemahaman bahwa harus bersedia untuk berkorban. Sangat sukar untuk melayani
tanpa pemahaman bahwa itu harus mengorbankan diri sendiri. Orang tidak boleh
mengambil manfaat dan keuntungan sendiri bila itu merupakan buah dari
pelayanan, sebaliknya apakah yang dapat kita berikan kepada TUHAN ?
Membasuh kaki juga merupakan cara yang indah TUHAN
YESUS meminta murid-murid –NYA untuk saling melayani dengan kerendahan hati.
Bahwa ternyata ada perpecahan diantara mereka karena keinginan menjadi yang
terbesar, hal ini menganggu pikiran dan hubungan diantara mereka. (Mat 18:1-4;
20:20-27; Mrk 9:33-37; Luk 9:46-48).
TUHAN YESUS juga menginginkan murid-murid-NYA juga kepada kita yang hidup
pada saat ini agar sadar bahwa keinginan
menjadi terbesar dan lebih unggul dengan motivasi supaya dihormati oleh
semua orang sangat bertentangan dengan sifat TUHAN YESUS sendiri (Luk 22:24-30;
Yoh 13:12-17; 1 Pet 5:5).
Pertanyaan sekarang apakah kita bersedia untuk
saling melayani satu dengan yang lain sama seperti yang diharapkan oleh TUHAN
YESUS ? bila kita adalah orang KRISTEN yang artinya pengikut TUHAN YESUS sudah
selayaknya kita pun bersedia membasuh kaki orang-orang yang ada di sekitar kita
sekalipun itu berat dan harus meminta pengorbanan yang tulus dari hidup kita.
TUHAN YESUS memberkati.
Pesan Pastoral : 19 Oktober 2014
Jemaat Tuhan marilah kita melakukan revolusi rohani. Jadilah “SADAR” dengan
selalu memberi diri yang terbaik kepada Tuhan. Marilah kita mengikuti
teladan TUHAN YESUS yang bersedia melayani murid-murid-Nya, karena itu marilah
kita dengan kasih dan kesediaan berkorban untuk saling melayani satu dengan
yang lain.
Winner Voice
Melayani selalu berbicara
tentang paket kasih dan pengorbanan tanpa campuran kepentingan pribadi.
No comments:
Post a Comment