Sunday, September 28, 2014

MENJADI KESUKAAN TUHAN




Ibrani 1:9

Bagimanakah hidup kita dapat menjadi kesukaan Allah melebihi orang-orang di sekitar kita ? yaitu bila kita tidak cukup hanya dengan mencintai kebenaran saja melainkan dengan aktif juga membenci kefasikkan atau ketidakadilan. Bagi orang yang Allah berkenan maka memberikan kasih karunia-Nya tetapi kepada orang menentang Allah tidak ada kasih karunia, sehingga dalam kehidupan ini dapat dibedakan. (Kel 33:16)
Orang percaya harus aktif memerangi kejahatan. Sebagai teladan kita dapat melihat dengan jelas dalam pengabdian Kristus terhadap keadilan (Yes 11:5) dan kebenciannya terhadap kejahatan dalam kehidupan yang akhirnya berakibat pada kematiaan. (Yoh 3:19-20; Yoh 11:33). Hati Yesus masygullah (Yun: embrimaomai yaitu menggambarkan emosi yang sangat dalam dan meliputi kemarahan) saat menyaksikan dukacita dan penderitaan yang diakibatkan oleh kejahatan. 
Yesus akan sedih dan geram saat melihat penderitaan akibat dosa, iblis dan kematian, Yesus sangat marah karena beliau senantiasa berjuang untuk keselamatan umat manusia. Kita harus menyadari betapa banyak kesengsaraan, kesedihan dan penderitaan yang mucul diakibatkan oleh  perbuatan dosa sendiri. (Rm 5:12). Kita harus menumbuhkan rasa belas kasih saat melihat orang yang mengalami penderitaan  dan membenci kejahatan dan dosa. (Rm 1:32; 2Tes 2:12). 
Kesetiaan Kristus kepada BAPA di Surga selama Ia berada di bumi, sebagaimana ditunjukkan oleh kasih-Nya terhadap keadilan dan kebencian-Nya terhadap kejahatan merupakan, alasan bagi Allah untuk mengurapi Anak-Nya. Demikian pula, kita akan diurapi apabila kita memiliki sikap yang sama terhadap keadilan dan kejahatan (Mzm 45:8).
Kasih kita terhadap keadilan dan membenci kejahatan akan meningkat melalui: pertama; melalui pertumbuhan dalam kasih dan belas kasihan yang amat sangat terhadap mereka yang hidupnya dihancurkan oleh dosa.
Kedua adalah mengalami penyatuan yang makin erat dengan Allah  dan Juruselamat Tuhan Yesus Kristus yang mencintai keadilan dan membenci kefasikkan. (Mzm 94:16; 97:10; Ams 8:13; Am 5:15; Rm 12:9; 1Yoh 2:15; Why 2:6).
Bagi yang jatuh dalam dosa maka segeralah mengaku dosa kita dan bertobat meninggalkan dosa itu. (IYoh 1:9). Ada jaminan akan pengampunan dalam darah Tuhan Yesus Kristus. (1Yoh 1:7) dan Kristus adalah “pengantara kepada BAPA” (Yun: parakletos) di Sorga yang senantiasa membela kita dihadapan Tahta kasih karunia. Demikianlah Tuhan Yesus bersyafaat senantiasa bagi kita kepada Bapa Sorgawi berdasarkan kematiaanNYa yang mendamaikan pertobatanan kita dan iman kita kepada-Nya (Rm 8:34; Ibr 7:35; 1Yoh 3:15).
Demikianlah kita menjadi orang kesukaan ALLAH sehingga hidup dalam kebaikkan – Nya senantiasa, sehingga kita hidup sebagai orang yang merdeka dari dosa.
Tuhan Yesus memberkati.

Pesan Pastoral : 24 Agustus 2014
Jemaat Tuhan marilah kita melakukan revolusi rohani. Jadilah “SADAR” dengan selalu  memberi diri yang terbaik kepada Tuhan. Jemaat Tuhan, kemerdekaan dari dosa haruslah menyadarkan kita untuk melihat hidup ini lebih bernilai rohani bila kita terus berjuang membenci kejahatan dan mencintai kebenaran.  

Winner Voice
Kemerdekaan rohani  jangan sampai terbelenggu lagi dengan dosa yang sama.

No comments:

Hidup Berpadanan Dengan Injil Kristus (2)

                            ( Filipi 1:27-30 ) Nasehat Supaya Tetap Berjuang Paulus sedang dalam penjara saat menulis surat kepada jem...