Yakubus
1:25; 2:12
Allah
telah menetapkan suatu hukum yang dapat membebaskan siapa saja yang menaruh
percaya pada pembelaan dalamTuhan Yesus Kristus. Menjadi kehendak Allah hukum
ini harus meneliti dengan baik-baik sehingga dengan kenyakinan kita dapat
melakukan hukum tersebut sehingga hidup ini menjadi berbahagia oleh
perbuatan-perbuatan kita sendiri. Dalam memahami hukum ini kita memerlukan
pertolongan Roh Kudus (Yun : Parakletos =
pengacara) untuk mengartikannya sesuai dengan kepentingan kita. (Yeh
11:19-20). Hal –hal penting untuk diperhatikan supaya kita mendapatkan
pertolongan dari Roh Kudus; yaitu :
Pertama;
bahwa dalam hati nurani inilah Roh Kudus berdiam dan menolong kita untuk
memahami kebenaran, oleh karena itu penting sekali untuk kita menjaga hati
nurani ini tetap lebut dan siap menerima kapanpun Firman Tuhan berbicara.
Kedua;
melalui iman kepada Tuhan Yesus Kristus kita tidak hanya menerima kebebasan
dari dosa dan pelanggaran hidup, melainkan didalam kebebasan itu juga diberikan
kemurahan yang menjadikan hidup kita ringan dan mudah. Selanjutnya kebebasan
dari Tuhan Yesus juga menyediakan pengampunan yang tetap. (Yak 2:12-13). Dalam
hal ini marilah kita menjaga iman kita tetap menyala dan tidak terintimidasi
oleh keduniawian. Iman kepada Tuhan Yesus Kristus selanjutnya memberikan kuasa
dan kebebasan untuk menaati hukum Allah (Rm 3:31).
Roh
Kudus yang bekerja dalam orang percaya memungkinan kita hidup benar, yang
dianggap sebagai penggenapan hukum moral Allah (Rm 8:4) demikianlah pekerjaan
kasih karunia dan ketaatan kepada hukum
Allah tidak bertentangan karena keduanya mengacu kepada kebenaran dan
kekudusan. (Rm. 2:13; 3:31; 6:15; 7:12, 14).
Mengapa
disebut sebagai hukum yang memerdekakan ?
yaitu karena setiap orang percaya ingin menaati kehendak Allah. (NIV:
aku hendak hidup dalam kelegaan sebab aku mencari titah-titahmu (Mzm 119:45).
Jadi kebebasa ini jangan sekali-kali
dianggap sebagai kebebasan untuk melanggar perintah Kristus, tetapi
sebagai kebebasan dan kuasa untuk menaati perintah itu.
Lalu
bagaimanakah sikap kita ? yaitu kita harus berbicara dan bertindak dari sudut
pandangan orang yang akan dihakimi oleh Allah dan hukum yang memerdekakan
kedalam hati kita oleh Roh Kudus. Allah akan
menghukum semua orang yang pilih
kasih karena sikap itu melanggar hukum kasih. (Yak 2:12)
Allah
akan memberikan kasih karunia –Nya bagi setiap orang percaya yang mengerjakan
hukum kasih, karena demikianlah sikap Allah terhadap diri-Nya sendiri. Oleh
karena itu bagi kita perlu terus menggali kebenaran dengan tekun melakukan
tindakan kasih dalam hidup sehari-hari. Sikap seorang yang telah dibebaskan
dari dosa juga harus ditunjukkan pula kepada setiap orang dengan menjauhi dosa
dan menaruh rasa belaskasihan kepada
setiap orang yang terpuruk oleh karena dosa dan pelanggarannya. Allah tidak
ingin kita punya sikap hati kejam dengan memberikan hukuman lain yang tidak
sesuai dengan kebenaran,oleh karena itu janganlah kita saling menghakimi satu
sama lain karena penghakiman merupakan hak Tuhan.
Tuhan
Yesus memberkati.
Pesan Pastoral : 7 September 2014
Jemaat Tuhan marilah kita melakukan revolusi rohani. Jadilah “SADAR” dengan
selalu memberi diri yang terbaik kepada Tuhan. Jemaat Tuhan marilah kita
menjadi orang yang senang melakukan kebaikkan dalam kebenaran karena
demikianlah kita akan hidup dalam kebebasan. Tuhan Yesus memberkati.
Winner Voice
Kebebasan kita adalah supaya kita taat pada hukum yang berlaku.
No comments:
Post a Comment