Ibrani 10:38
Doktrin bahwa orang
benar akan hidup oleh iman dan bila ia
mengundurkan diri, maka Tuhan tidak akan berkenan di tegaskan sebanyak empat
kali dalam Alkitab (Hab 2:4; Roma 1:17; Gal 3:11; Ibr 10:38), hal ini menandakan
betapa penting prinsip dasar ini.
Orang benar yang hidup
oleh iman akan menentukan baik atau tidaknya suatu hubungan dengan Allah Bapa
dan keikutsertaan kita dalam keselamatan yang disediakan oleh Tuhan Yesus
Kristus. Dua hal penting yang patut kita pahami adalah bahwa kebenaran yang
sangat menentukan ini menegaskan bawha oran gbenar akan memiliki hidp kekal
dengan senantiasa menghampiri Allah dengan hati yang sungguh-sungguh percaya,
(Ibr 10:22). Yang kedua adalah bahwa setiap orang yang menjauhkan diri dari
Tuhan Yesus Kristus dan dengan sengaja berbuat dosa terus maka “Allah tidak
akan berkenan kepadanya” dan ia mendatangkan hukuman kekal atas dirinya.
Ibrani pasal 11
memperlihatkan kepada kita bapa leluhur yang merupakan tokoh iman yang patut
dicontoh dan inilah ciri satu-satunya iman yang dapat membuat Allah berkenan
kepada kita, yaitu iman yang menang dalam situasi yang paling buruk sekalipun
dan juga inilah iman yang mempercayai relaitas-realitas rohani. (Ibr 11:1),
yaitu :
1. Iman
itu harus menuntun kita kepada kebenaran dan melakukan perbuatan-perbuatan
benar (Ibr 11:4; 33-35; 12:24; 1Yoh 3:12)
2.
Iman harus membawa kita untuk mencari
Allah dan memiliki kenyakinan untuk percaya kepada kebaikkan-Nya. (Ibr 11:6;
7:19)
3.
Iman harus membuat kita memiliki
kepercayaan terhadap Firman Tuhan dan menaati semua yang tertulis didalam-Nya. Dalam
hal ini iman tidak dapat dipisahkan dengan ketaatan. (Yoh 3:36; Ibr 11:7,8,11;
1Pet 3:20; Rom 9:30)
4.
Iman yang membuat kita dapat mengatur
hidup sesuai dengan janji-janji-NYA. (Ibr 11:13, 39; Mat 13:17). Pengharapan dasar
kita ialah hidup kekal bersama Allah di kerajaan sorga dan kita harus fokus
kepada kewarganegaraan di langit baru dan bumi yang baru (Yes 65:17; 66:22; Fil
3:20; Why 21:1). Kita harus bertekun dalam iman dan percaya ada Allah, bahkan
ketika merkea tidak melihat semua janji Allah tergenapi selama hidup ini. Allah
berkenan pada iman yang mampu menyerahkan kembali janji-janji Allah kepada-Nya
untuk digenapi sesuai dengan khendak-Nya.
5.
Iman kita harus mampu menolak roh jahat
zaman sekarang dan kenikmatan dosa. (Ibr 11:13; 25). Orang percaya tidak pernah
bebas dari godaan dosa, tetapi kita akan terus menerus berhadapan dengan
pilihan untuk menikmati kesenangan dosa atau sebaliknya menolaknya sekalipun
harus menderita karena ketaatan kepada kehendak Allah (Ibr 5:17)
6.
Iman akan memampukan kita tabah dalam
pencobaan dan bertahan dalam penganiayaan. (Ibr 11: 17-19, 27)
7.
Iman akan menguatkan kita untuk terus
mencari rumah sorgawi dan tidak kembali mencari yang duniawi. (Ibr 11:14-16;
13:13-14). Bila kita menghormati Allah maka kita akan menyadari bahwa
sebenarnya kita hanya menumpang sementara di dunia ini, kita hanya pendatang
atau perantau (1Pet 2:11). Sebagai orang percaya yang menginginkan tempat yang
lebih baik yaitu sorga maka kita akan mendapatkan kehormatan dari Allah yang
bersedia mengakui kita sebagai anak-anak-Nya (Kel 3:6).
Tuhan Yesus memberkati.
Pesan Pastoral : 22 Juni 2013
Anak Allah marilah kita melakukan revolusi rohani. Jadilah “SADAR”
(Semangat, Antusias, Dinamis, Agresif dan Radikal) yaitu selalu memberikan yang
terbaik kepada Tuhan.
Jemaat Tuhan marilah
hidup dengan beriman yang sesuai dalam standard Allah karena itulah yang
berkenan kepada-Nya. Tuhan mengasihi kita dengan tetap mengakui kita sebagai
anak-anak-Nya.
Winner Voice
Mengakui Tuhan dalam
setiap perilaku kita adalah awal iman ini berfungsi secara maksimal.