Sunday, September 28, 2014

HUKUM DALAM HATI




Yeremia 31:33-34

Pada masa Perjanjian Lama di saat Musa memimpin bangsa Israel ke luar dari perbudakan tanah Mesir, Allah memberikan Hukum Taurat yang tertulis di loh batu. Dengan tegas Musa setia menjalankan Hukum Taurat tersebut dan dengan kekuasaann Tuhan maka setiap pelanggaran akan mendapatkan hukuman yang keras, tetapi dalam situasi yang demikianpun bangsa Israel tetap saja memberontak. (Yer 31:31-32).
Sekarang bagaimanakan seseorang dapat menjadi taat terhadap hukum Allah ? hal ini dimungkinkan karena peran serta Roh Kudus. Setiap orang percaya harus menyadari bahwa tubuhnya merupakan Bait Allah, tempat ROH KUDUS tinggal (1Kor 6:19). Roh Kudus akan menyertai setiap orang percaya dengan kuasa dan kasih karunia yang cukup supaya dapat hidup benar di hadapan Allah.
Orang percaya senantiasa memiliki kasih karunia Allah berupa hati dan tabiat yang baru supaya dengan spontan dapat mengasihi dan taat kepada Tuhan Yesus Kristus. (Yeh 11:19-20; Ibr 8:10). Setiap orang percaya akan memiliki kemampuan untuk  meresponi dengan cepat terhadap hukum Allah dan ini berasal dari ROH KUDUS yang ada dalam setiap hati orang percaya melalui kelahiran baru. (Yeh 36:24-28). Salah satu ciri orang percaya yaitu komitmen yang kuat untuk menyenangkan Allah dan hidup sesuai dengan standar-standar kebenaran-Nya (Rom 8:2-4).
Memastikan hal di atas maka ROH KUDUS menuliskan hukum Allah pada setiap hati orang. (2Kor 3:3). Setiap orang percaya pasti memiliki hukum Allah di hatinya, tidak peduli besar atau kecil bila ada ROH KUDUS maka pasti sanggup untuk menjalaninya (Yeh 11:19). Hukum dalam hati ini terangkup dalam kasih kepada ALLAH dan kasih kepada sesama (Mat 22:34-40; Roma 13:8-10).
Hukum kasih yang tertulis dalam hati setiap manusia adalah hukum dengan perintah-perintah yang bersifat positif (Rom 12:9-21; 1Kor 13:4, 6-7), dan juga berisi perintah-perintah yang negatif (Rom 13:9). Kasih itu positif tetapi juga negative karena berubungan dengan  kecenderungan manusia akan dosa, mementingkan diri sendiri (egois) dan kekejaman. Dari sepuluh Hukum Taurat maka ada delapan yang bersifat negative karena dosa terjadi dengan sendirinya sedangkan kebaikkan perlu sebuah usaha yang kuat.
Bukti pertama adanya hukum kasih dalam hati orang percaya adalah pertobatan, berbalik dari dosa dan segala yang mendatangkan kerugian atau kesedihan kepada orang lain. Bukti kedua adalah adanya etika Kristen. Orang Kristen seharusnya menyadari adanya kepatutan dalam berperilaku. Secara positif mendorong diri sendiri untuk bertindak benar dan patut untuk menjadi teladan dalam masyarakat. Selebihnya etika Kristen juga berbicara tentang penolakkan atas pandangan yang keliru dalam masyarakat. Orang Kristen harus berani bertindak tegas dan berusaha meloloskan diri dari semua larangan dan mengekang diri atas keinginan untuk berbuat dosa. Orang Kristen harus berani menolak segala tabiat berbuat dosa yang membuat hidup menjadi terbelenggu oleh kebiasan dosa tersebut. (Gal 5:19-21).

Pesan Pastoral : 28 September 2014
Jemaat Tuhan marilah kita melakukan revolusi rohani. Jadilah “SADAR” dengan selalu  memberi diri yang terbaik kepada Tuhan. Setiap orang Kristen pasti memiliki hukum Allah di hatinya, dan dan bersama ROH KUDUS maka kita pasti sanggup untuk menjalaninya (Yeh 11:19). Hukum dalam hati ini terangkum dalam kasih kepada ALLAH dan kasih kepada sesama (Mat 22:34-40; Roma 13:8-10). Marilah kita menjadi pelaku hukum kasih itu

Winner Voice
Berbahagia orang-orang yang mengerjakan hukum Allah, sehingga pada waktunya Allah akan menyebutnya sebagai orang yang setia.

No comments:

Hidup Berpadanan Dengan Injil Kristus (2)

                            ( Filipi 1:27-30 ) Nasehat Supaya Tetap Berjuang Paulus sedang dalam penjara saat menulis surat kepada jem...