Yeremia 31:33-34
Pada masa Perjanjian Lama di saat Musa memimpin
bangsa Israel ke luar dari perbudakan tanah Mesir, Allah memberikan Hukum
Taurat yang tertulis di loh batu. Dengan tegas Musa setia menjalankan Hukum
Taurat tersebut dan dengan kekuasaann Tuhan maka setiap pelanggaran akan
mendapatkan hukuman yang keras, tetapi dalam situasi yang demikianpun bangsa
Israel tetap saja memberontak. (Yer 31:31-32).
Sekarang bagaimanakan seseorang dapat menjadi taat
terhadap hukum Allah ? hal ini dimungkinkan karena peran serta Roh Kudus.
Setiap orang percaya harus menyadari bahwa tubuhnya merupakan Bait Allah,
tempat ROH KUDUS tinggal (1Kor 6:19). Roh Kudus akan menyertai setiap orang
percaya dengan kuasa dan kasih karunia yang cukup supaya dapat hidup benar di
hadapan Allah.
Orang percaya senantiasa memiliki kasih karunia
Allah berupa hati dan tabiat yang baru supaya dengan spontan dapat mengasihi
dan taat kepada Tuhan Yesus Kristus. (Yeh 11:19-20; Ibr 8:10). Setiap orang
percaya akan memiliki kemampuan untuk
meresponi dengan cepat terhadap hukum Allah dan ini berasal dari ROH
KUDUS yang ada dalam setiap hati orang percaya melalui kelahiran baru. (Yeh
36:24-28). Salah satu ciri orang percaya yaitu komitmen yang kuat untuk
menyenangkan Allah dan hidup sesuai dengan standar-standar kebenaran-Nya (Rom
8:2-4).
Memastikan hal di atas maka ROH KUDUS menuliskan
hukum Allah pada setiap hati orang. (2Kor 3:3). Setiap orang percaya pasti
memiliki hukum Allah di hatinya, tidak peduli besar atau kecil bila ada ROH
KUDUS maka pasti sanggup untuk menjalaninya (Yeh 11:19). Hukum dalam hati ini
terangkup dalam kasih kepada ALLAH dan kasih kepada sesama (Mat 22:34-40; Roma
13:8-10).
Hukum kasih yang tertulis dalam hati setiap manusia
adalah hukum dengan perintah-perintah yang bersifat positif (Rom 12:9-21; 1Kor
13:4, 6-7), dan juga berisi perintah-perintah yang negatif (Rom 13:9). Kasih
itu positif tetapi juga negative karena berubungan dengan kecenderungan manusia akan dosa, mementingkan
diri sendiri (egois) dan kekejaman. Dari sepuluh Hukum Taurat maka ada delapan
yang bersifat negative karena dosa terjadi dengan sendirinya sedangkan
kebaikkan perlu sebuah usaha yang kuat.
Bukti pertama adanya hukum kasih dalam hati orang
percaya adalah pertobatan, berbalik dari dosa dan segala yang mendatangkan
kerugian atau kesedihan kepada orang lain. Bukti kedua adalah adanya etika
Kristen. Orang Kristen seharusnya menyadari adanya kepatutan dalam berperilaku.
Secara positif mendorong diri sendiri untuk bertindak benar dan patut untuk
menjadi teladan dalam masyarakat. Selebihnya etika Kristen juga berbicara
tentang penolakkan atas pandangan yang keliru dalam masyarakat. Orang Kristen
harus berani bertindak tegas dan berusaha meloloskan diri dari semua larangan
dan mengekang diri atas keinginan untuk berbuat dosa. Orang Kristen harus berani
menolak segala tabiat berbuat dosa yang membuat hidup menjadi terbelenggu oleh
kebiasan dosa tersebut. (Gal 5:19-21).
Pesan Pastoral : 28 September 2014
Jemaat Tuhan marilah kita melakukan revolusi rohani. Jadilah “SADAR” dengan
selalu memberi diri yang terbaik kepada Tuhan. Setiap
orang Kristen pasti memiliki hukum Allah di hatinya, dan dan bersama ROH KUDUS
maka kita pasti sanggup untuk menjalaninya (Yeh 11:19). Hukum dalam hati ini
terangkum dalam kasih kepada ALLAH dan kasih kepada sesama (Mat 22:34-40; Roma
13:8-10). Marilah kita menjadi pelaku hukum kasih itu
Winner Voice
Berbahagia orang-orang yang mengerjakan hukum Allah, sehingga pada waktunya
Allah akan menyebutnya sebagai orang yang setia.
No comments:
Post a Comment