Friday, July 4, 2014

ROH ALLAH MEMERDEKAKAN KITA




2  Korintus 3:17-18

Allah Bapa memberikan kemerdekaan kepada setiap orang percaya melalui Tuhan Yesus Kristus (Gal 5:1), yaitu kebebasan dari hukuman dan perbudakan dosa (2Kor 3:7-9; Rom 6:6,14; 8:2; Ef 4:22-24; Kol 3:9-10), serta semua kuasa iblis. (Kis 26:18; Kol 1:13; 1Pet 5:8). Kemerdekaan yang diperoleh orang percaya sebenarnya dimulai saat terjadi penyatuan dengan Tuhan Yesus Kristus dan menerima Roh Kudus. (Kis 4:12;  Ef 1:7). Orang yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus dibebaskan dari perhambaan rohani yang dipelihara melalui ROH ALLAH yang berdiam dalam diri secara terus menerus dan melalui ketaatan terhadap bimbingan-NYA (ROH KUDUS) (Rom 8:1; Gal 5:18; Yoh 15:1-11).
Kemerdekaan yang diberikan melalui Tuhan Yesus Kristus bukanlah kemerdekaan agar orang percaya melalukan apa saja yang mereka ingin lakukan (1Kor 10:23-24), tetapi untuk melakukan apa yang seharusnya dilakukan agar memperoleh kekudusan. (Rom 6:18-23). Kemerdekaan rohani yang diperoleh tidak dipergunakan untuk menutupi kejahatan atau untuk membenarkan diri sendiri terhadap pertikaian atau pertengkaran (Yak 4:1-2; 1Pet 2:16-23). Sebaliknya kemerdekaan rohani ini memberi kebebasan kepada orang percaya untuk melayani Allah ( 1Tes 1:9) dan sesama (1Kor 9:19) sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan (Roma 6:18).
Sekarang kita menjadi “budak kebenaran” oleh karena ROH KUDUS (Rom 1:1; 1Kor 7:22; Fil 1:1) yang harus hidup bagi Allah oleh kasih karunia Tuhan (Rom 5:21; 6:10-13). Orang Kristen tidak memiliki alasan untuk melakukan kejahatan yang membuatnya harus berdosa lagi. ROH KUDUS akan tetap menjadi penolong  kita untuk hidup sesuai dengan kehendak ALLAH. Hidup yang dipimpin oleh Roh Kudus menghasilkan perubahan dalam diri kita yang menjadikan kita semakin serupa dengan Kristus, (2Kor 4:6; Kol 1:15; Ibr 1:3), kita semakin akrap dengan Allah, penuh kasih , kebenaran dan kuasa melalui doa dan Roh Kudus.
Sekarang sekalipun kita telah terus melakukan perubahan hidup yang lebih sesuai dengan karakter Allah tetapi kita harus terus mengerjakannya karena kita sedang menuju kepada kesempurnaan Kristus. Sekalipun sukar untuk mengerjakannya di sepanjang kehidupan kita tetapi kita harus membangun diri untuk tetap setia dalam kebenaran dengan tetap dalam iman menantikan kedatangan Kristus kembali kedua kali, di saat itulah kita akan berhadapan muka dengan Dia dan akhirnya Kristus sendiri akan menyempurnakan kita. (1Yoh 3:2; Why 22:4)
Beruntung kita tinggal di jaman akhir yang mana kuasa ROH ALLAH sangat luar biasa melanda seluruh dunia. ROH ALLAH memberikan kemerdekaan kepada semua orang untuk mengerjakan tindakan rohani dengan kuasa ALLAH yang luar biasa sehingga mujizat dapat terjadi dimana saja dan oleh siapa saja yang bersedia dipakai oleh Allah. Berbeda dengan apa yang terjadi dengan Musa yang harus menutup wajahnya yang berkilau oleh kemuliaan Allah (Kel 34:29-35) maka pada jaman akhir orang percaya memperoleh keuntungan yang lebih luas yaitu;
1.      Kemerdekaan rohani (dengan muka yang tidak terselubung)
2.      Keakrapan (mencerminkan kemuliaan TUHAN) (bd Kel 33:17-23; 1Yoh 3:1,2)
3.      Kemanjuran (diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya)
4.      Kesempurnaan (dalam kemuliaan yang semakin besar) (bd :Yes 66:11,12)
5.      Adi kodrati (datangnya dari Tuhan yang adalah Roh) (2Kor 3:17; Yoh 7:39; 15:26; 16:6-14.)
Demikianlah kita seharusnya menjadi orang percaya yang memiliki kemerdekaan diri sehingga leluasa melayani TUHAN YESUS khusunya di jaman akhir ini.
Tuhan Yesus memberkati.

Pesan Pastoral : 1 Juni 2014
Jemaat Tuhan marilah kita melakukan revolusi rohani. Jadilah “SADAR” dengan selalu  memberi diri yang terbaik kepada Tuhan.  Kemerdekaan yang kita miliki karena korban Kristus dikayu salib dan bagi kita sudah seharusnya bekerja melayani Tuhan dengan apa yang dapat kita lakukan.
Winner Voice
Semakin kita mendekat kepada Tuhan semakin dibuatnya kita serupa dengan gambar-NYA

No comments:

Hidup Berpadanan Dengan Injil Kristus (2)

                            ( Filipi 1:27-30 ) Nasehat Supaya Tetap Berjuang Paulus sedang dalam penjara saat menulis surat kepada jem...