1 Petrus 2:16-17
Belajar dari rasul Petrus yang sekalipun sebagai
bapak gereja mula-mula yang memiliki pengaruh yang besar untuk memberikan
keputusan-keputusan penting dalam kehidupan jemaat Tuhan saat itu, tetapi kebebasan
yang dimilikinya tidak kemudian membuat Rasul Petrus bertindak semaunya
sendiri, Rasul Petrus adalah Hamba Tuhan yang tetap menantikan perkenan Tuhan
dalam setiap keputusan yang mau diambilnya.
Rasul Petrus memberikan peringatan dan teladan yang
penting kepada jemaat Tuhan saat itu, bahwa setiap orang harus memiliki cara
hidup yang baik sebagai orang yang merdeka. Karena seringkali orang justru tidak menunjukkan
hidup yang baik sebagai orang yang merdeka. Hal ini tampak dari mentalitas yang
buruk, orang justru menganggap kemerdekaan sebagai sebuah kesempatan untuk
melakukan semuanya dengan sekehendak hati demi kepentingan diri sendiri, bahkan
untuk mencapai tujuan itu seseorang bisa dengan leluasa melanggar aturan dan
norma-norma yang berlaku.
Pada masa sekarang ini banyak orang Kristen bahkan
yang disebut sebagai hamba TUHAN, dan
yang sudah dimerdekakan serta disucikan dosa-dosanya oleh darah TUHAN YESUS
KRISTUS diatas kayu salib. Tetapi dalam kesehariannya tetap dan senang
melakukan perbuatan-perbuatan dosa. Hal ini jelas merupakan pelecehan terhadap
pengorbanan dan darah TUHAN YESUS yang mahal. Lebih lanjut bahwa ada banyak
dari antara orang Kristen sendiri yang tidak mau melayani Tuhan apalagi untuk
memberitakan Injil – Kabar Keselamatan.
Bagi kita orang percaya minimal seharusnya tetap
tekun mengerjakan disiplin rohani sebagai bentuk penghargaan kepada Tuhan YESUS
yang telah memberikan kebebasan. Kita harus menyediakan waktu untuk belajar
Firman Tuhan, berdoa dengan tekun dan secara khusus berpuasa. Setiap hari harus
kita memuji dan menyembah Tuhan serta selalu ingat hari minggu untuk pergi ke gereja
dan bersekutu dengan jemaat local lain dalam ibadah yang kudus.
Bagi orang percaya, seharusnya kebebasan yang kita
miliki tidak akan berakhir untuk kepentingan diri sendiri yang bersifat
kedagingan. Kecerdasan rohani kita akan menyatakan bahwa kebebasan ini sebagai
komitmen dalam hati untuk mengawali pelayanan kepada TUHAN dengan berbuat baik serta
melakukan kehendak TUHAN saja.
Orang percaya harus
hidup sebagai hamba TUHAN yang berkomitmen mengerjakan apa yang Tuhan mau, kita
mengikatkan diri untuk melayani Tuhan. Hendaklah kita memiliki martabat sebagai
orang merdeka yang sudah terbebas dari dosa masa lalu, yaitu dengan mulai kita
menjaga diri dari hal-hal yang berbau dosa dan hindari orang –orang yang akan
membawa kita kepada dosa. Lebih lanjut kita harus terus mengerjakan disiplin
rohani yang semakin memurnikan hidup kita dihadapan TUHAN.
Awalilah kehidupan
setiap hari dengan mencari TUHAN dalam Doa dan Firman pagi hari dan terus usahakan
tetap terhubung kepada ALLAH melalui
pujian dan penyembahan kepada-NYA. Carilah keintiman dalam waktu-waktu khusus
kepada TUHAN disaat doa – puasa secara berkala dan dengan selalu mengingat hari
Sabbath Tuhan.
TUHAN YESUS memberkati.
Pesan Pastoral : 30
Maret 2014
Jemaat Tuhan marilah
kita melakukan revolusi rohani. Jadilah “SADAR” (Semangat, Antusias, Dinamis,
Agresif dan Radikal) dengan selalu
memberi
diri yang terbaik kepada Tuhan.
Kebebasan yang
diberikan kepada TUHAN seharusnya membuat kita bersemangat untuk melayani-NYA,
marilah kita membuka diri untuk turun tangan melayani TUHAN dengan apa yang
dapat kita kerjakan. Kita dapat mulai dengan mendoakan gereja, kota dan Bangsa
Indonesia. Doakan pula keluarga, teman, sahabat rekan kerja biarlah TUHAN yang
memberkati kita semuanya. Amin.
Winner Voice
Hidup dalam kebebasan
menuntut kita memiliki martabat hidup yang baik.
No comments:
Post a Comment