Wednesday, April 16, 2014

TIDAK MENYALAHGUNAKAN KEBEBASAN


1 Petrus 2:16-17

Belajar dari rasul Petrus yang sekalipun sebagai bapak gereja mula-mula yang memiliki pengaruh yang besar untuk memberikan keputusan-keputusan penting dalam kehidupan jemaat Tuhan saat itu, tetapi kebebasan yang dimilikinya tidak kemudian membuat Rasul Petrus bertindak semaunya sendiri, Rasul Petrus adalah Hamba Tuhan yang tetap menantikan perkenan Tuhan dalam setiap keputusan yang mau diambilnya.
Rasul Petrus memberikan peringatan dan teladan yang penting kepada jemaat Tuhan saat itu, bahwa setiap orang harus memiliki cara hidup yang baik sebagai orang yang merdeka. Karena  seringkali orang justru tidak menunjukkan hidup yang baik sebagai orang yang merdeka. Hal ini tampak dari mentalitas yang buruk, orang justru menganggap kemerdekaan sebagai sebuah kesempatan untuk melakukan semuanya dengan sekehendak hati demi kepentingan diri sendiri, bahkan untuk mencapai tujuan itu seseorang bisa dengan leluasa melanggar aturan dan norma-norma yang berlaku.
Pada masa sekarang ini banyak orang Kristen bahkan yang disebut sebagai hamba TUHAN,  dan yang sudah dimerdekakan serta disucikan dosa-dosanya oleh darah TUHAN YESUS KRISTUS diatas kayu salib. Tetapi dalam kesehariannya tetap dan senang melakukan perbuatan-perbuatan dosa. Hal ini jelas merupakan pelecehan terhadap pengorbanan dan darah TUHAN YESUS yang mahal. Lebih lanjut bahwa ada banyak dari antara orang Kristen sendiri yang tidak mau melayani Tuhan apalagi untuk memberitakan Injil – Kabar Keselamatan.
Bagi kita orang percaya minimal seharusnya tetap tekun mengerjakan disiplin rohani sebagai bentuk penghargaan kepada Tuhan YESUS yang telah memberikan kebebasan. Kita harus menyediakan waktu untuk belajar Firman Tuhan, berdoa dengan tekun dan secara khusus berpuasa. Setiap hari harus kita memuji dan menyembah Tuhan serta selalu ingat hari minggu untuk pergi ke gereja dan bersekutu dengan jemaat local lain dalam ibadah yang kudus.
Bagi orang percaya, seharusnya kebebasan yang kita miliki tidak akan berakhir untuk kepentingan diri sendiri yang bersifat kedagingan. Kecerdasan rohani kita akan menyatakan bahwa kebebasan ini sebagai komitmen dalam hati untuk mengawali pelayanan kepada TUHAN dengan berbuat baik serta melakukan kehendak TUHAN saja.
Orang percaya harus hidup sebagai hamba TUHAN yang berkomitmen mengerjakan apa yang Tuhan mau, kita mengikatkan diri untuk melayani Tuhan. Hendaklah kita memiliki martabat sebagai orang merdeka yang sudah terbebas dari dosa masa lalu, yaitu dengan mulai kita menjaga diri dari hal-hal yang berbau dosa dan hindari orang –orang yang akan membawa kita kepada dosa. Lebih lanjut kita harus terus mengerjakan disiplin rohani yang semakin memurnikan hidup kita dihadapan TUHAN.
Awalilah kehidupan setiap hari dengan mencari TUHAN dalam Doa dan Firman pagi hari dan terus usahakan tetap terhubung  kepada ALLAH melalui pujian dan penyembahan kepada-NYA. Carilah keintiman dalam waktu-waktu khusus kepada TUHAN disaat doa – puasa secara berkala dan dengan selalu mengingat hari Sabbath Tuhan.
TUHAN YESUS memberkati.

Pesan Pastoral : 30 Maret 2014
Jemaat Tuhan marilah kita melakukan revolusi rohani. Jadilah “SADAR” (Semangat, Antusias, Dinamis, Agresif dan Radikal) dengan selalu memberi diri yang terbaik kepada Tuhan.
Kebebasan yang diberikan kepada TUHAN seharusnya membuat kita bersemangat untuk melayani-NYA, marilah kita membuka diri untuk turun tangan melayani TUHAN dengan apa yang dapat kita kerjakan. Kita dapat mulai dengan mendoakan gereja, kota dan Bangsa Indonesia. Doakan pula keluarga, teman, sahabat rekan kerja biarlah TUHAN yang memberkati kita semuanya. Amin.

Winner Voice
Hidup dalam kebebasan menuntut kita memiliki martabat hidup yang baik. 

No comments:

Hidup Berpadanan Dengan Injil Kristus (2)

                            ( Filipi 1:27-30 ) Nasehat Supaya Tetap Berjuang Paulus sedang dalam penjara saat menulis surat kepada jem...