Galatia 5:1
Kemerdekaan sejati dari
segala dosa dan kesalahan masa lalu atas hidup orang percaya hanya akan terjadi
oleh karena kasih karunia Tuhan Yesus Kristus saja. Tidak seorangpun benar, selayaknya
semua orang mendapatkan hukuman kekal, dan tidak ada seorangpun yang dapat
membebaskan dirinya sekalipun telah banyak melakukan perbuatan baik yang luar
biasa, tetapi Kristus telah memerdekakan oleh karena pengorbanan-Nya di atas
kayu salib (1Kor 13:1-3).
Karena kita telah
dimerdekakan, tidak patut untuk kita menggunakan kuk perhambaan lagi,
selayaknya kita berdiri teguh memandang hari depan dengan lebih antusias karena
kita memiliki kebebasan untuk mengambil keputusan karena ada perjanjian baru dalam
kasih karunia Tuhan sehingga kita tidak perlu untuk kembali kepada hukum-hukum
yang mengikat. Maksud dari semua ini adalah munculnya kesadaran dalam ketaatan
hukum karena kedewasaan rohani dan bukan karena keterpaksaan semata.
Dalam masa itu jemaat
di Galatia telah menganti iman kepada Kristus denan iman kepada upacara –
upacara formal seperti yang biasa dilakukan pada masa lalu, yaitu seperti yang
ada adalah kitab Taurat. ( Ibr 1:6-7; 5:3). Mereka kembali melakukan
ritual-ritual keagamaan yang kaku seperti pengorbanan domba yang sebenarnya
sudah digenapi secara sempurna dalam diri korban Kristus Yesus di kayu Salib. (Ibr
9:11-14).
Bagi Rasul Paulus orang-orang
yang kembali kepada hokum Taurat artinya
sama dengan sudah berada di luar kasih Kasih Karunia Tuhan Yesus
Kristus. Orang percaya yang telah keluar dari kasih karunia Tuhan akan terasing
dari Kristus yang membebaskan dan memberi kehidupan. (Yoh 15:4-6). Pembelajaran kita adalah setiap
orang yang percaya kepada Kristus dan menerima pengampunan dosa pasti menerima
hidup kekal dan kuasa untuk tetap tinggal dalam Kristus. Setelah kuasa itu
diberikan, setiap orang percaya harus menerima tanggungjawab supaya tetap
tinggal di dalam Kristus (Yun : Meno “tetap
tinggal”).
Syarat-syarat untuk
tetap tinggal dalam Kristus adalah : pertama, memelihara Firman Tuhan dalam hari dan pikiran sehingga Firman itu
menjadi pedoman hidup kita. (Yoh 15:7).
Yang kedua, memelihara
kebiasaan persekutuan uang intim dengan TUHAN YESUS supaya kita dapat mengambil
kuasa-Nya (Yoh 15:10). Ketiga adalah
hidup saling mengasihi satu dengan yang lain. (Yoh 15:12,17).
Selanjutnya kita harus tetap menjaga kebersihan hidup dengan berani menolak
segala dosa dan tunduk dalam otoritas ROh KUDUS (Yoh 15:17; Rom 8:14; Gal
516-25; Ef 5:26; 1Pet 1:22).
Demikianlah kita telah
benar-benar terbebas oleh pengorbanan TUHAN YESUS KRISTUS. Kita harus menjaga
diri ini supaya tetap berkenan di hati ALLAH. Bukan karena mengekang diri
dengan berbagai peraturan manusiawi sekalipun tampaknya baik, tetapi kita lebih
lagi yaitu mencari kebenaran sejati yang menyelamatkan, yaitu Tuhan YESUS
Kristus. Hanya TUHAN YESUS saja Pembebas sejati dan selayaknya kita hidup
sesuai dengan perkenan-Nya saja.
TUHAN YESUS memberkati.
Pesan Pastoral : 6 April 2013
Jemaat Tuhan marilah kita melakukan revolusi rohani. Jadilah
“SADAR” dengan selalu selalu
memberi diri yang terbaik
kepada Tuhan.
Kristus adalah pembebas
sejati, bagi kita sudah cukup dan sempurna pengorbanan-Nya sehingga tidak perlu
lagi kita mencari-cari cara lain untuk keselamatan kekal. Tidak ada alternative
lain keselamatan selain dari pada melalui Tuhan Yesus saja.
Winner Voice
Kebebasan hidup karena
Kristus sudah berkorban bagi kita.
No comments:
Post a Comment