Monday, March 3, 2014

LAWATAN ALLAH MEMBAWA KEBEBASAN



Lukas 1:67

Alkitab banyak mencatat bagaimana Roh Kudus dapat menguasai beberapa orang penting yang berkaitan dengan rencana Allah untuk melawat umat-Nya yang sedang dalam belenggu persoalan yang berat. Sebagaimana Roh Kudus juga menguasai Imam Zakharia dan orang –orang lain tentang kelahiran Kristus yang akan melawat seluruh umat manusia agar terbebas dari belenggu dosa. (Lukas 1:15, 35, 41, 67; 2:25)
Tuhan Yesus telah datang kedunia dan Dia memiliki kuasa untuk menghapuskan dosa (Mat 9:6; Mar 2:10; Luk 5:24). Tuhan Yesus sanggup dan bersedia menghapuskan dosa kita (Gal 1:24)  bukan untuk dosa kita saja tetapi juga untuk dosa seluruh dunia. (1Yoh 2:2). Karena demikianlah pengorbanan Kristus cukup untuk seluruh umat manusia didunia ini dan tidak diperlukan penyaliban untuk kedua kali. (Ibr 9:26). Allah menghendaki semua orang di selamatkan dan memperoleh pengetahuan tentang kebenaran (1Tim 2:3-4).
Pada akhir jaman Allah akan lebih melawat manusia berdosa dan menghinsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman. (Yoh 16:8). Fakta akan keberadaan Tuhan Yesus Kristus Sang Juru Selamat telah membuktikan karya Allah yang luar biasa dalam mewujudkan kasih-Nya. Allah bekerja sendiri untuk semua pekerjaan ajaib ini yaitu membebaskan manusia dari dosa (Maz 72:18-19) dan sudah sepatutnya manusia bersyukur dan memuji Nama Tuhan.
Sayang  sekalipun setiap manusia di dunia ini membutuhkan lawatan Allah, tetapi tidak semua orang mau menerima lawatan tersebut. Secara manusiawi mereka mencari Allah dan berusaha dalam agama menciptakan kesan lawatan, tetapi semua itu palsu dan hanya upaya untuk memuaskan dahaga rohani mereka sendiri. Puji syukur, bagi kita orang percaya yang mengakui lawatan Allah dalam diri Tuhan Yesus Kristus akan merasakan kuasa dan kasih karunia Allah yang membebaskan. Kita mendapatkan rahmad Allah yang secara khusus diperuntukkan bagi orang percaya, kita tidak akan binasa karena dengan iman kita akan di selamatkan untuk mendapatkan kehidupan kekal (Yoh 3:16).
Pengorbanan Tuhan Yesus di atas kayu Salib merupakan sikap sukarela Allah dalam membebaskan orang percaya dari dosa (Rom 8:32; 1Yoh 4:10). Percaya (Yun : Pisteuo) mengandung tiga unsur utama yaitu pertama kenyakinan yang kokoh bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah dan satu-satunya JuruSelamat umat manusia. Kedua, persekutuan yang menyangkal diri dalam ketaatan kepada Kristus. (Yoh 15:1-10). Ketiga yaitu kepercayaan penuh di dalam Tuhan Yesus Kristus bahwa Ia mampu dan bersedia menuntun kita hingga keselamatan kekal dan persekutuan dengan Allah Bapa di Sorga.
Dan inilah pengharapan kita akan kebebasan sejati yaitu memperoleh hidup kekal yang merupakan karunia yang dianugerahkan Allah disaat kita menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan JuruSelamat. Hidup kekal bukan saja mengacu kepada keabadian tetapi juga kepada kualitas kehidupan yang ilahi, yaitu; kehidupan yang membebaskan kita dari kuasa dosa dan iblis serta meniadakan yang duniawi di dalam diri  kita supaya kita dapat mengenal Allah. (Yoh 8:34-36; 17:3).
Sebuah realitas masa kini, sekarang kita dituntut memiliki iman yang hidup, seiring dengan semakin dalam persekutuan dan persatuan dengan Kristus (1Yoh 5: 12) karena tidak ada hidup kekal bila kita melepaskan diri dari Tuhan Yesus (Yoh 10:27; 1Yoh 5:11-13). Hidup kekal adalah harapan masa depan berkaitan dengan kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali untuk menjemput umatnya yang setia (Mar 10:30; 2Tim 1:1; Tit 1:2; 3:7). Tuhan Yesus memberkati.

Pesan Pastoral : 9 Februari 2014
Jemaat Tuhan marilah kita melakukan revolusi rohani. Jadilah “SADAR” dengan selalu  selalu memberi diri yang terbaik kepada Tuhan.
Pengharapan di dalam Kristus adalah pasti karena Tuhan Yesus sudah hadir di dunia dan telah membuktikan kasih dengan pengorbanan di kayu salib supaya kita memiliki kebebasan dari dosa dan mendapatkan hidup kekal.

Winner Voice
Selayaknya manusia bersyukur dan memuji Allah karena karya penyelamatan telah dilakukan melalui pengorban-Nya di kayu salib.

No comments:

Hidup Berpadanan Dengan Injil Kristus (2)

                            ( Filipi 1:27-30 ) Nasehat Supaya Tetap Berjuang Paulus sedang dalam penjara saat menulis surat kepada jem...