Thursday, February 13, 2014

TAKUT AKAN TUHAN MEMBEBASKAN Kita




Mazmur 111:10; Ulangan 6:1-2

Orang percaya perlu memahami kebenaran dari perintah  “Takut akan Tuhan”, karena hanya dengan sungguh-sungguh takut akan Tuhan kita akan dibebaskan dari perbudakan segala bentuk ketakutan yang tidak wajar dan kejam dari si jahat. Iblis menipu banyak orang untuk takut terhadap dosa yang sebenarnya telah dihapuskan dari diri kita oleh pengorbanan Tuhan Yesus dikayu salib.
Allah  menjanjikan ganjaran kepada setiap orang yang takut akan Tuhan, dimana gajaran kerendahan hati dan takut akan Tuhan adalah kekayaan, kehormatan dan kehidupan (Ams 22:4). Allah juga akan memberikan perlindungan dari kematian (Ams 14:26-27), panjang umur (Ams 10:27) dengan persediaan kebutuhan sehari-hari secukupnya (Maz 34:10; 111:6) bagi orang yang takut akan Dia. Bahkan Allah juga memberikan kebahagiaan dalam setiap situasi dan kondisi bagi orang yang takut akan Dia. (Pkh 8:12-13).
Takut akan Tuhan harus diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dan serius terhadap hal ini karena dengan demikian kita akan hidup taat kepada perintah-perintah-Nya dan dengan tegas menolak melakukan dosa kembali. Dalam hal ini Allah sengaja menimbulkan rasa takut dan gentar yang kudus dalam hati kita agar segera mengambil keputusan berbalik dari dosa dan mentaati kebenaran. (Ul 20:20).
Musa mengaitkan rasa takut akan Tuhan ini dengan melayani dan mentaati Tuhan (Ul 5:5:29; 6:2, 24; 8:6; 10:12; 13:4; 17:19; 31:12). Para Pemazmur berpendapat rasa takut akan Tuhan  sama dengan senang sekali melakukan perintah Tuhan (Maz 112:1) dan mengikuti segala ketetapan-Nya (Maz 119:63). Salomo mengajarkan tentang rasa takut akan Tuhan akan membuat orang menjauhi kejahatan. (Ams 16:6; 8:13). Dalam Pengkotbah dinyatakan bahwa seluruh kewajiban manusia terangkum dalam perintah untuk takut akan Allah dan berpengang kepada perintah-perintah-Nya. (Pengk 12:13). Orang yang takut akan Tuhan akan membebaskan diri dari perilaku yang fasik yaitu yang mencari kebenarannya sendiri dan tidak peduli terhadap lingkungan, serta mengabaikan perintah Tuhan.
Orang Kristen harus mengajarkan anak-anak rasa takut akan Tuhan. Setiap hari orang tua harus membimbing dan memberikan pengertian supaya membenci dosa dan berusaha membuat mereka mengerjakan perintah-perintah Tuhan dan mengejar kekudusan. (Ul 4:10; 6:1-2, 6-9). Firman Tuhan mengatakan bahwa permulaan hikmat adalah takut akan Tuhan. (Maz 111:10; Ams 9:10; Ayb 28:28; Ams 1:7). Karena itu perlu kita mengawali pendidikan anak dengan sikap takut akan Tuhan dan ini merupakan langkah yang penting untuk dipahami oleh setiap orang tua Kristen.
Rasa takut yang kudus ini akan membebaskan perasaan kita dalam berhubungan intim dengan Allah. Karena rasa takut akan Allah memiliki efek yang menyucikan kita, sebagaimana Firman Kebenaran juga memiliki efek demikian pula (Yoh 17:17). Takut akan Tuhan membuat kita membenci dosa dan menjauhkan diri dari kejahatan (Ams 3:7; 8:13; 16:6), dimana kita akan berhati-hati saat berbicara (Ams 10:19; Pkh 5:2, 6-7), juga melindungi hati nurani kita tetap baik dan memberikan daya tahan moral. Keseluruhannya membuat kita merasa nyaman untuk berdoa, membaca Firman, memuji dan memuliakan Tuhan dan setiap saat dapat berhubungan secara intim dengan Allah Bapa.
Akhirnya takut akan Tuhan itu murni dan menyucikan kita dan kekal (Maz 19:10), kudus, dan mempunyai pengaruh yang membebaskan orang percaya dari segala belenggu dosa.
Tuhan Yesus memberkati

Pesan Pastoral : 9 Februari 2014
Jemaat Tuhan marilah kita melakukan revolusi rohani. Jadilah “SADAR” dengan selalu  selalu memberi diri yang terbaik kepada Tuhan.
Jemaat Tuhan bebaskan diri kita dalam takut akan Tuhan karena bila kita tidak memilikinya maka rasa takut yang tidak wajar terhadap dosa akan menghantui kita, karena sebenarnya dosa telah dikalahkan-Nya di kayu salib.

Winner Voice
Tidaklah wajar bila kita takut terhadap dosa karena dosa kita telah ditebus Tuhan Yesus di kayu salib.

No comments:

Hidup Berpadanan Dengan Injil Kristus (2)

                            ( Filipi 1:27-30 ) Nasehat Supaya Tetap Berjuang Paulus sedang dalam penjara saat menulis surat kepada jem...