Roma 12:2
Allah berjanji kepada
Abraham bahwa ia dan keturunannya akan menduduki tanah Kanaan. Dan pada saat
Yosua memimpin bangsa ini masuk ke tanah Kanaan maka di perintahkan untuk
memusnahkan bangsa Kanaan dengan alasan supaya budaya dan kekafiran tidak mewarnai
bangsa israel. Ketegasan Allah berlanjut dengan melarang dan menentang orang Israel
untuk melakukan kawin campur dengan orang Kanaan supaya tidak ada pengaruh
kekafiran. Pada Perjanjian Baru Tuhan juga tidak menghendaki budaya dan kekafiran
merasuki kehidupan orang percaya.
Kita harus memiliki
warna hidup istimewa yang eksklusif dan khusus. Hal ini menjadi pekerjaan yang
penting yaitu menjaga diri supaya tidak menjadi serupa dengan dunia ini. Bukan
karena kita telah beragama Kristen yang memiliki ciri khas khusus seperti
memakai nama Kristen, kalung salib dan menaruh ayat dalam dinding rumah. Jika
ini yang dilakukan tidak akan ada bedanya dengan agama lain karena setiap agama
punya warnanya sendiri. Tetapi yang penting disini memiliki gaya hidup, cara
berfikir dan berperilaku sebagai orang
Kristen yang benar.
Prinsip ini harus
berproses dan mengalami peningkatan dalam diri kita yang tidak boleh serupa
dengan dunia tetapi harus mengarahkan diri menjadi serupa dengan gambaran
Anak-Nya yaitu Tuhan Yesus Kristus. Pilihan hidup ini yang mengandung
konsekwensi nyata dimana kita harus berani berjuang seumur hidup untuk memusnahkan
segala unsur budaya dan kekafiran dunia yang dapat mempengaruhi warna rohani
kita.
Kita harus cepat
bereaksi terhadap setiap sisi kehidupan dengan menyelidiki Firman Tuhan sebagai
unsur penting harus mewarnai kehidupan. Firman itu sangat bernilai dan tidak
mungkin gagal, tetapi tanpa Firman kita tidak mungkin menjadi serupa dengan
Kristus yang adalah Firman Allah yang
sesungguhnya. (Roma 9:6)
Kita harus hidup dalam
persekutuan dengan Allah yang tidak dibatasi dengan ruang dan waktu. Bukan
karena lamanya berdoa atau seringnya kegereja, tetapi kita harus memaknai
persekutuan dengan Allah ini dalam setiap menit di kehidupan dengan tetap fokus
kepada pribadi Kristus dan kepentingan Kristus saja. (Ef 4:17-20; Mat 7:21)
Kita harus memiliki
kebiasaan perilaku sebagai anak Allah. Hal ini bisa dilakukan bila kita telah
terbiasa hidup dalam kekudusan yang Tuhan perintahkan, ini sebuah proses yang
sulit tapi bukan artinya tidak mungkin untuk dikerjakan bila kita memilik
kemamuan kuat terus mengejar perkara-perkara yang diatas yaitu yang rohani. Dengan
tetap bekerja keras setiap hari dan juga menikmati setiap fasilitas yang Tuhan
percayakan, tetapi hati kita tidak berada pada benda duniawi melainkan kepada Tuhan
Yesus Kristus yang berkuasa penuh atas kehidupan.
Tuhan Yesus Kristus harus
mendapatkan posisi yang utama di antara kesenangan-kesenangan kita. Kita harus
mencari Allah dahulu sebagai prioritas yang utama dibandingkan kepentingan yang
lain. Hal ini akan membuat paradikma cara berfikir kita akan berubah mengarah
kepada keserupaan dengan Kristus. (Mat 6:33)
Tuhan Yesus Memberkati
Pesan Pastoral : 22 Desember 2013
Anak Allah marilah kita melakukan revolusi rohani. Jadilah “SADAR”
(Semangat, Antusias, Dinamis, Agresif dan Radikal) yaitu selalu memberikan yang
terbaik kepada Tuhan.
Tidak mungkin kita
dapat mengakar dengan benar kepada Kristus tanpa kita memiliki keserupaan dalam
berfikir, berperasaan dan berperilaku seperti Kristus. Ini keserupaan yang
Tuhan inginkan supaya kita radikal dalam kasih-Nya dengan rela berkorban
seperti Kristus.
Winner Voice
Keserupaan dengan
Kristus adalah harga mati yang harus diperjuangkan.
No comments:
Post a Comment