Roma 15:5-6
Penting rasanya untuk kembali
merenungkan perlunya persatuan diantara orang percaya, karena sekalipun tampaknya
bersama tetapi perpecahan diantara orang percaya sangat terlihat nyata saat
harus berhadapan dengan situasi yang tidak menguntungkan. Hal ini disebabkan
karena ternyata masih banyak orang percaya hanya bersatu secara fisik tetapi
tidak sampai pada dasar yang utama yaitu kasih Kristus yang mampu menyatukan
secara kuat.
Oleh karena itu, tidak
heran bila masih banyak yang menyimpan perasaan tidak nyaman dan kurang
sejahtera bila berdekatan satu dengan yang lainnya. Tetapi hendaklah damai
sejahtera Tuhan kita Yesus Kristus memerintah hati kita supaya kita dapat
menjadi satu tubuh (bersatu secara kuat) dengan demikian kita dengan tulus hati
dapat mengucapkan syukur sebagaimana panggilan iman kita. (Kol 3:15)
Memang tidak dapat
dipungkiri dengan banyaknya kejahatan manusia sebagaimana situasi jaman akhir
ini, yaitu banyak sekali “kedurhakaan”, (Mat 24:12) membuat kita perlu waspada
terhadap orang – orang tertentu yang sering menanfaatkan kebaikkan kita yang kemudian
tanpa belas kasihan justru mereka menghianati kepercayaan yang kita berikan.
Tetapi bagaimanapun juga
panggilan kita untuk menjadi satu tubuh di dalam Tuhan Yesus Kristus mengharuskan
kita untuk dapat menciptakan kondisi yang baik untuk bersatu di antara orang
percaya. Hal ini mengandung kekuatan yang sangat besar bila dapat terwujud sehingga
dengan penyertaan Tuhan tidak ada yang mustahil untuk terjadi. (Kej 11:1-6) Kita
dapat merencanakan apapun dan oleh karena penyertaan Tuhan maka semuanya pasti
terjadi. Ini potensi yang sangat luar biasa untuk diaminkan.
Prinsipnya adalah bahwa
kita orang percaya harus dapat menciptakan kondisi dimana hati dan suara mulut kita
hanya satu yaitu untuk memuliakan Allah Bapa di Surga. Karena apa yang keluar
dari mulut kita berasal dari hati (Mat 12:34;15:18), kita harus menjaga lidah
bibir ini agar bila kita menguasainya maka sebenarnya kita sudah menguasai
seluruh tubuh / keseluruhan hidup (Yak 3:1-12), bagaiman hal itu bisa terjadi ?
:
Pertama-tama dalam diri
pribadi kita jangan ada pertentangan antara apa yang kita ucapkan dengan hati
nurani yang murni. Karena setiap orang percaya pasti ingin memuliakan Tuhan
dengan segenap hati dan sepenuh jiwa. Selanjutnya lidah kita hanya akan
menyuarakan pujian dan penyembahan yang tulus kepada Tuhan Yesus Kristus. Janganlah
kita berdosa dengan lidah (Maz 34:14; 39:2) atau digunakan untuk mengutuki sesama. (Yak 3:9).
Kedua, mari
pertimbangkan dengan masak sebelum kita mengucapkan sesuatu (Pkh 5:1), biarlah
ucapan kita dapat membangkitkan semangat, ucapan kita dapat menumbuhkan iman
dan ucapan kita penuh dengan kebijaksanaan dan bukan kata-kata yang sia-sia
belaka (Ams 2:6; 10:31; Maz 37:30). Janganlah kita mengucapkan kata-kata yang
kotor (Ef 4:29; Kol 3:8).
Ketiga, dengan kasih
biarlah lidah ini jujur menyuarakan Firman Tuhan karena demikianlah kita dapat
membangun kehidupan yang lebih baik dan kekal (Mat 4:4). Dengan satu hati dan
satu suara kita dapat menyelamatkan orang – orang yang kita cintai atas
pengakuan iman mereka terhadap Tuhan Yesus Kristus (Rom 10:9). Dan saat
persatuan orang percaya dapat terwujud dalam kebenaran Allah yang mutlak maka
kita akan siap menyambut kedatangan Tuhan Yesus Kristus di muka bumi ini.
Tuhan Yesus memberkati.
Pesan Pastoral : 27 Oktober 2013
Anak Allah marilah kita melakukan revolusi rohani. Jadilah “SADAR” (Semangat,
Antusias, Dinamis, Agresif dan Radikal) yaitu selalu memberikan yang terbaik
kepada Tuhan.
Tarik sebuah pelajaran
agar kita dapat menciptakan kondisi yang nyaman yaitu dengan menyatukan hati
dan suara dalam setiap segi kehidupan khususnya dalam lingkungan keluarga
Kristen yang dipersatukan dalam kasih Tuhan Yesus.
Winner Voice
Satu Hati dan Satu
Suara menunjukkan kemampuan seseorang untuk mengendalikan konflik pribadi
maupun kelompok
No comments:
Post a Comment